focus: seungmin and his friends.
"bukan punya gue, tapi punya lo sama hyunjin, lix."
"gue sama felie??? maksudnya???"
seungmin mengatupkan bibir, apa hyunjin dan felix tidak sadar jika kemampuan mereka bisa sangat berguna untuk mencari keberadaan lia?
seungmin tahu jika hyunjin bisa merasakan hawa tertentu juga bisa melihat apa yang tidak terlihat. sementara felix, pemuda itu mampu mengetahui sebagian kecil hal yang akan terjadi di masa depan dalam kilasan mimpinya. jika kalian tanya dari mana mereka mendapat kemampuanㅡitu hanyalah imbas kecil dari mereka yang lain di dunia sebelah.
seungmin sudah bilang 'kan jika ada dunia yang berisi dengan orang-orang berkelebihan? ya, begitulah. hyunjin dan felix agaknya istimewa sebab memperoleh setitik kekuatan milik mereka yang lain. kelebihan yang tampak sedikit ganjil dalam bumi normal yang mereka tinggali. kelebihan yang tanpa mereka sadari sangat menguntungkan baik bagi mereka sendiri maupun orang lain.
"hyunjin." panggil seungmin lantas, "gue tau lo bisa ngeliat apa yang engga keliatan, semacem hantu gitu. lo bisa liat 'kan?"
netra hyunjin spontan melebar, "loh, kok lo tau?! perasaan yang tau cuma yang ikut liburan di vila aja?!"
mendengar kata 'vila', ryujin dan yeji saling menatap canggung. yeji mengusap tengkuk, sedangkan ryujin menggigit bibir. tidak tahu bagaimana ceritanya mereka bisa kembali berteman baik seperti ini. namun intinya, yeji dan ryujin sudah mengakui kebodohan masing-masing yang pada akhirnya hanya merepotkan hyunjin. lalu, tiba-tiba saja mereka menangis bersama mengetahui presensi lia yang menghilang.
"gue tau." singkat pemuda kim, beralih menatap felix, "lix, gue juga tau lo bisa semacem liat masa depan lewat mimpi, bener 'kan? oke jangan sebut masa depan, sebut aja lo udah ngalamin kejadian besok lebih dulu di mimpi lo, iya 'kan?"
"a-anjir..." jisung membelalak, "gila, temen gue ajaib semua?????"
"j-jadi," alis changbin bertaut hebat, "jadi ini yang lo maksud udah ngeliat semua kejadian waktu mau nyari yeji ilang di vila?"
aduh, ryujin dan yeji kian malu ketika mereka lagi-lagi mengungkit masalah di vila.
"gue kira itu cuma sebatas mimpi aja, eh taunya malah kejadian beneran." felix mengurut pangkal hidung, "memangnya dengan gue gini sama hyunjin yang bisa liat setan, kita bisa ngapain min?"
seungmin berdeham, "kalian bener-bener engga bisa manfaatin kelebihan dengan baik ya."
hyunjin tertawa kecil, "hehe."
"hyunjin bisa aja minta tolong hantu di sekitaran rumah lia buat nyari informasi bang lino nyulik lia ke mana dan lix, memangnya lo engga inget apa-apa soal mimpi lo? lo pasti udah ngalamin hari ini 'kan? gue engga tahu persisnya di mana, cuma lo yang tau."
hyunjin menganga, "iya juga ya..."
"bentar-bentar," chaeyeon menginterupsi, "kalo hyunjin indigo, felix bisa liat masa depan lewat mimpi, terus lo apaan min? kok lo bisa tau semuanya?"
"gue? gue biasa aja kok."
"biasa aja gimana?"
"biasa aja, engga perlu tau."
jawaban seungmin tentu dihadiahi sorakan tidak terima sebagian dari mereka. lagipula tidak ada untungnya seungmin menyebutkan kelebihannya selain pemegang kunci untuk berinteraksi dengan dunia paralel. cukup sampai situ saja mereka tahu, seungmin jelas tidak bisa mengungkap tuntas semuanya.
bagi seungmin, mereka paham akar permasalahan antara lino dan lia sudah cukup. sebab bisa dikatan seungmin terlampau banyak menceritakan tentang rahasia keluarganya. makanya, dibiarkanlah mereka dalam ceruk ketidaktahuan. tidak tahu menahu terkait kelebihan pribadi kepunyaan pemuda kim.
"iya ya, kayaknya gue pernah ngalamin hari ini." respon terlambat felix menjadi pembuka konversasi yang sempat terhenti, "bentar gue inget-inget dulu."
selama felix menilik, yeji giliran angkat suara, "berarti beneran kita bakal nyari lia?"
hyunjin melirik si gadis, "kenapa? lo engga mau?"
"bukan gitu, tapi mamanya lia udah lapor polisi dan setau gue warga biasa apalagi cuma pelajar kayak engga boleh ikut campur."
"boleh, kata siapa engga boleh?" cetus seungmin sebagai balasan, "boleh selama kita engga ketahuan."
"buseeeeeeet, demen gue gaya lo." jisung melempar wink pada seungmin, membuat pemuda itu bergidik.
seungmin kemudian melanjutkan, "gue udah mikirin kalo kita bisa jalan bareng pencarian polisi asal engga ketahuan dan kalo kita udah nemu posisi lia, kita baru beri tau polisi."
jisung bertepuk tangan sembari menggeleng kagum, "yoksi, kim seungmin."
"tapi engga semua dari kita bakal turun langsung buat nyari lia."
jisung yang tadinya sibuk membuat kegaduhan langsung mengerjap bingung, "loh, kenapa???"
"semakin banyak orang, semakin bahaya." katanya, "maaf, tapi gue gabisa ngizinin yang cewek buat ikut nyari lia. tante irene itu agak engga waras dan dia benci banget sama anak perempuan. bisa-bisa kalian jadi sasaran baru tante."
hyunjin mengangguk sembari mengetuk dagu, "hmm, bener juga. terus siapa aja yang join?"
"yah, maunya semua yang di sini kecuali yang cewek." ujar pemuda kim, "tapi, semuanya bisa? kak chan? jeongin? bang changbin?"
jisung di situ merengut, "loh gue gak ditanyain..."
"halah lo pengangguran diem aja." balas pemuda hwang, "sok-sokan jadi orang sibuk lo."
"lo sendiri juga pengangguran?????"
"heh gue penting ya di sini! pe to the e to the en to the te to the i to the en to the ge, alias penting!"
"cih, bacot."
chan menyabut kalimat seungmin, "gue mau bantu, tapi lo tau sendiri 'kan gue lagi sibuk-sibuknya? maaf ya, gue gak bisa ke mana-mana. tapi kalo butuh apa-apa, bisa hubungin gue kok."
seungmin mengangguk seadanya, "kalo jeongin? bang changbin?"
tak butuh waktu lama bagi changbin untuk menjawab, "gue bisa kok."
"a-aku..." jeongin terlihat panik tanpa alasan, "k-kak, kayaknya aku engga bisa bantu...."
"gapapa kok, jeong. ngapain sampe panik gitu?"
"t-tetangga..." ujar jeongin berbisik, nyaris tidak ada siapapun yang mendengarnya. dengan raut pucat dia segera menggeleng,
"engga, gapapa kok kak. aku engga enak aja gabisa bantu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] one & only ✓
Fanfictionbagi lino, jisu adalah satu-satunya. ft. lee know, lia. est. 2020 ⚠️ violence, murder, harsh words, lowercase, unrevised