Berlin Hauptbanhof

11K 793 64
                                    

"Sekecil apapun yang kau beri, dia akan datang kembali jauh lebih besar dari apa yang kau berikan"

❤❤❤



"In weniger Minute erreichen Sie Berlin Hauptbahnhof." (Beberapa menit lagi Anda akan tiba di Stasiun Utama Berlin).

Qarira membetulkan kerudung. Suara pemberitahuan barusan membuyarkan lamunannya. Gadis itu menatap kursi didepannya. Lelaki paruh baya yang duduk tepat di depannya masih nyenyak tertidur.

"Herr (Tuan/Bapak) Stefan, kita sudah hampir tiba di Berlin," bisik Qarira pelan.

Bukannya terbangun, lelaki paruh baya itu hanya menggeliat lambat dan mendengkur lebih keras melanjutkan tidurnya.

"Herr Stefan, Herr Stefan, kita sebentar lagi sampai ke tujuan!" seru Qarira lebih kencang dari sebelumnya.

Lelaki paruh baya yang bernama Stefan itu menggeliat lagi. Mengucek-ucek kedua matanya dan mengerjap-kerjap sambil menguap pelan.

"Oh vielen Dank (Terima kasih banyak). Kalau tidak ada Anda, mungkin saya sudah kebablasan ya," lelaki itu melempar senyum pada Qarira.

"Bitte gerne (Sama - sama). Sudah selayaknya saya memberitahu Anda."

"Sekali lagi terima kasih banyak," ucapnya sekali lagi sambil membereskan tumpukan koran yang ada di atas meja.

Qarira tersenyum dan mengangguk pelan. Stefan bangkit dari tempat duduk, berjalan ke kursi di seberangnya. Tangannya berusaha mengambil sebuah koper besar di atas rak.

"Biar saya yang mengambilkannya untuk Anda," kata Qarira ketika melihat Stefan kesulitan mengambil koper.

Sebenarnya Stefan lebih gampang menjangkau rak bagian atas itu ketimbang Qarira karena postur tubuhnya yang lebih tinggi, lain dengan Qarira yang jauh lebih pendek. Kemungkinan karena koper itu terlalu berat dan Stefan sudah bukan anak muda lagi. Pria itu berumur kira-kira pertengahan enam puluhan, dan dalam keadaan sedikit ngantuk pula, begitu pikir Qarira.

"Ini koper Anda, Tuan," kata Qarira menyodorkan koper itu pada Stefan.

"Noch einmal Dankeschön (Sekali lagi terima kasih banyak). Anda baik sekali. Jarang anak muda seperti Anda di jaman sekarang ini. Sudah baik, santun dalam bicara, cantik pula," puji Stefan mengulas senyum.

"Anda terlalu berlebihan, Herr Stefan. Kita hidup di dunia ini memang sepatutnya begitu, saling tolong-menolong. Bukankah begitu?"

"Anda benar. Mudah-mudahan suatu saat kita bisa bertemu lagi. Senang berkenalan dengan Anda, miss Qarira. Ich wünsche Ihnen einen schönen Tag!" (Semoga hari Anda menyenangkan) seru Stefan sambil berlalu dan menghilang di antara para penumpang yang berdesak-desakan menuju pintu keluar.

"Ihnen auch!" (Anda juga) teriak Qarira sambil melambaikan tangan.

Qarira mengambil kopernya. Menenteng tas besarnya dan berjalan perlahan bersama penumpang-penumpang yang lain yang hendak turun di Berlin Hauptbahnhof. Kereta berdecit keras begitu memasuki bibir stasiun.

Berlin Hauptbahnhof adalah stasiun kereta utama di Berlin, Jerman. Stasiun ini mulai beroperasi penuh dua hari setelah hari pembukaannya pada tanggal 26 Mei 2006. Stasiun ini merupakan stasiun kereta terbesar di Jerman dan salah satu terbesar di Eropa. Setiap harinya ada kira-kira 300 ribu penumpang dan pengunjung di sini. Stasiun ini dioperasikan oleh perusahaan DB Station & Service yang merupakan anak perusahaan Deutsche Bahn AG, salah satu perusahaan terbesar milik pemerintah Jerman.

SUJUD CINTA DI KOTA BERLIN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang