"Jangan pernah katakan bahwa cintamu hanya untukku...karena kau kini telah membaginya. Maafkan jika memang kini harus kutinggalkan dirimu. Karena hatiku slalu kau lukai..."
Hati yang kau sakiti - Rossa
❤❤❤
Hijabnya lembut, berwarna putih tebal dan lebar, dilipat menjadi bentuk segitiga. Qarira memasangnya simetris menutupi seluruh rambut legamnya. Lalu hanya dipasang peniti di bawah dagunya untuk mengencangkan dan sebuah bros berbentuk bulan sabit warna putih keperakan dipasang untuk merapatkan sisi kiri dan kanan kerudungnya itu, menutupi sebagian dada, bahu dan punggung.
Pakaiannya berwarna hijau daun berupa baju terusan dengan panjang melebihi mata kaki bentuknya lurus dan makin melebar ke arah bawah terkeasan bergelombang, sehingga tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya. Lengan bajunya juga panjang dan makin melebar ke arah tangannya sehingga tak secenti kulit lembutnya yang terlihat.
Qarira menyemprotkan beberapa kali Splash cologne beraroma mawar. Menyangklongkan tas besar di bahu dan ia pun bergegas memulai harinya.
❤❤❤❤
"Siapa gadis itu? Siapa?" gadis itu mulai emosi. Nada bicaranya mulai meninggi.
"Sudah aku bilang sama kamu, itu cuma teman! Kenapa kamu masih tak percaya?" pria itu membalas dengan sengit.
"Teman? Teman tapi kamu gandeng tangannya? Kamu peluk! Teman macam apa itu?"
"Dinda, di antara kami tak ada apa-apa. Kamu tahu Sarah adalah teman baikku. Kami hanya teman. Tidak lebih!"
"Hanya teman? OK hanya teman! Lalu apa ini?"
Gadis yang bernama Dinda itu menyodorkan ponselnya. Sebuah pesan Whatsapp ditunjukkan pada Marco, dari Sarah.
"Kami berteman sejak kecil. Aku mencintainya. Begitu pula Marco. Aku tak keberatan dia bersamamu. Karena itu tak merubah pendirianku. Aku tetap mencintainya. Aku berharap kamu mengerti."
Begitulah isinya. Pesan singkat dari Sarah, yang membuat Dinda naik pitam.
"Itu kan cuman pesan biasa. Lagi pula apa salahnya aku berkencan dengan Sarah. Toh kita masih tetap bersama. Kamu juga bisa melakukan hal yang sama. Kamu tahu aku tidak suka dikekang, Dinda!"
Kenapa kamu lakukan itu, Marco? Kenapa? Kamu sakit!" gadis itu mulai berlinang airmata. Dadanya sesak.
"Sudah kukatakan ,Dinda. Aku butuh kebebasan! Aku tak mau dikekang!" bentak cowok yang bernama Marco itu.
"Tapi bukan begini caranya. Kamu selingkuhi aku! Jauh-jauh aku terbang dari Indonesia dan memilih melanjutkan kuliah di sini, cuma karena kamu, aku ingin dekat sama kamu! Tapi apa balasanmu?"
Dinda merasa tak percaya. Marco yang ia cintai ternyata memiliki gadis yang lain. Merasa pengorbanannya sia-sia. Beasiswa yang ia dapatkan malah membuat hidupnya makin sengsara.
"Aku kan dulu sudah bilang sama kamu. Lebih baik kamu ambil beasiswa dari Amerika. Tapi kamu tetep ngeyel mau di sini!"
"Oh jadi begitu alasanmu sebenarnya? Supaya kamu bisa bersenang-senang semaumu? Mengencani setiap gadis yang kamu suka?" cicit Dinda makin menjadi-jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUJUD CINTA DI KOTA BERLIN (Completed)
RandomSiapkan hati untuk merenung, apa arti cinta dan keluarga. Qarira, gadis pengungsi dari Syria ingin menata dan memulai hidup baru di kota Berlin, Jerman. Akbar, pemuda rupawan blasteran Indonesia yang sekaligus seorang dokter kepala di RS terkenal di...