•Part 14|| Karir

26.8K 2K 8
                                    

Kesibukan masing-masing, kini menjadi salah satu faktor untuk keduanya tidak bisa menghabiskan waktu bersama, walau hanya sekedar bertegur sapa. Apalagi sejak dua bulan terakhir ini, Fara kembali melanjutkan karir nya sebagai seorang penulis dan kembali ke dunianya. Dalan artian Fara melanjutkan apa yang sudah menjadi profesinya sebelum menikah dulu.

ALULAFA adalah nama pena Fara yang dikenal oleh banyak orang terutama para penggemarnya. Fara memulai karir kepenulisannya saat masih SMA dulu, kegemarannya dalam membaca dan menulis mampu membawa dirinya untuk masuk dan menekuni dunia kepenulisan. Saat masuk kuliah Fara yang awalnya hanya menulis di blog novel remaja, akhirnya memberanikan diri untuk menerbitkan karyanya menjadi sebuah buku.

Dan sampai saat ini sudah banyak buku yang Fara terbitkan. Baik itu Novel, ataupun Buku Motivasi dan Inspirasi. Sehingga nama Fara cukup dikenal di kalangan orang yang gemar membaca. Dari sana pula lah Fara mendapatkan penghasilan yang terbilang lumayan.

Selain itu, karena namanya yang cukup dikenal masyarakat luas, Fara juga selalu mendapat undangan sebagai tokoh inspirasi dari berbagai acara tertentu. Dan juga,  menjadi narasumber dalam seminar dan pelatihan sudah menjadi rutinitasnnya. Bahkan sejak kuliah dulu Fara yang aktif mengikuti berbagai seminar kepenulisan, menjadikan dirinya juga tertarik untuk menjadi Narasumber. Dan karena karya Fara yang kebanyakan tentang dunia remaja, maka para peserta nya pun kebanyakan dari kalangan Mahasiswa.
Selain ilmu yang dimilikinya terbagi tentu saja rupiah juga Fara kantongi.

Bahkan beberapa waktu ini Fara aktif menjadi Narasumber di salah satu Seminar dan Pelatihan Penulis Muda yang di adakan oleh salah satu rekan di dunia kepenulisannya. Yang diselenggarakan dua minggu sekali. Dengan peserta dari berbagai kalangan.

Tentu saja jam terbang Fara bertambah sibuk, sehingga intensitas pertemuannya dengan Alvin menjadi terbatas. Fara tidak mempersalahkan itu toh Alvin pun sama lebih memilih untuk menyibukkan diri dibanding menghabiskan waktu bersama. Fara berpikir yang penting dirinya bisa mengatur waktu dan tidak lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Mengesampingkan pemikirannya tentang alur hubungan mereka kedepannya.

Fara tidak terlalu mengambil pusing, biarlah semuanya mengalir layaknya air.
Dipaksakan pun percuma jika keduanya masih sama-sama enggan memulai. Mungkin lebih tepatnya Alvin karena selama ini Fara selalu mencoba tapi Alvin selalu saja menghindarinya.

...........

"Niatkan segala sesuatu dari hati, ikuti apa yang jadi keinginan hati, maka percaya semuanya akan berjalan sesuai harapan dan mimpi."
Semua peserta riuh bertepuk tangan setelah Fara menyelesaikan materi terakhirnya.

"Sekian untuk hari ini semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Sekian dari saya wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Fara memberi salam sebagai tanda berakhirnya acara.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
Jawab seluruh peserta. Setelah itu satu persatu mulai meninggalkan tempat acara dan ada juga yang menemui Fara terlebih dahulu. Hanya untuk sekedar bertanya, meminta foto, atau tanda tangan. Tentu saja Fara melayaninya dengan ramah.

"Mau langsung pulang Ra."
Dewi menghampiri Fara yang sedang berkemas.

"Iya udah sore juga."

"Makasih ya buat hari ini. Jujur setelah ada kamu peserta jadi bertambah banyak."
Dewi beruntung Fara mau di ajak kerja sama dengannya sebagai narasumber ditempat seminarnya. Dulu mereka berkenalan saat mengikuti seminar yang sama, dan hubungan mereka terjaga sampai saat ini.

"Ya bagus dong Mbak berarti banyak yang minat jadi penulis. Tapi gak karena aku juga kali, Mbak kan yang punya acara."

"Ya tapi karena kamu salah satunya."

Perfect With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang