•Part 13|| Kediaman Keluarga Alvin

27.7K 1.9K 11
                                    

"Selamat ulang tahun Bunda. Doa terbaik Aa buat Bunda."
Alvin memeluk serta menghujani Hana dengan kecupan sayang.

"Makasih sayang."

"Selamat ulang tahun Bunda. Sehat selalu bahagia selalu."
Giliran Fara memberi selamat seraya memeluk Hana.

"Makasih mantuku yang cantik."
Hana membalas pelukan Fara.

"Maaf Bunda. Fara baru bisa datang sekarang."

"It's ok sayang. Kalian datang aja. Bunda bahagia banget."

"Oh iya ini hadiah dari kita. Semoga Bunda suka."
Alvin menyerahkan sebuah paper bag yang langsung diterima Hana.

"Kenapa harus repot-repot sih. Padahal Bunda udah dapet hadiah terindah dari kalian."

"Apa Bunda?"

"Lihat kalian sama-sama seperti ini. Bunda rasa itulah hadiah terindah Bunda di tahun ini."
Hana menatap bahagia pasangan yang ada didepannya.

"Kalian bahagia?"
Hana menarik tangan Alvin dan Fara untuk ia genggam bersamaan.

"InshaAllah Bunda kita bahagia."

"Ya Bunda bisa lihat itu. Semoga kalian selalu bahagia."

"Aamiin Bunda."
Alvin dan Fara kompak mengaminkan doa dari Hana. Semoga saja.

"Oh ya Bun. Dimana Alin sama Anya?"

"Mereka masih siap-siap. Kamu susul mereka gih. Bunda mau ke dapur lagi, banyak yang belum beres."

"Fara bantu Bunda."
Hana tersenyum mengiyakan permintaan Fara. Setelahnya mereka berlalu kedapur. Begitupun Alvin yang berjalan menuju kamar adik-adiknya.

"Maaf kalau Alvin menyusahkan kamu Ra."

"Ehh."
Fara terkesiap saat tangan Hana tiba-tiba mengelus pundaknya.

"Bunda tau sikap Alvin seperti apa. Bunda harap kamu sabar menghadapinya."

"Iya Bunda. Sejauh ini kita baik-baik aja."

"Syukurlah, awalnya Bunda takut. Mengingat alasan kalian menikah. Tapi setelah liat kalian hari ini. Bunda rasa kalian memang baik-baik aja, dan gak sesuai dengan apa yang Bunda khawatirkan."

"Iya Bunda. Pada akhirnya kita saling menerima dan terbuka satu sama lain. Tinggal kita ngejalanin aja."
Bohong. Apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan kenyataannya.

"Bunda selalu berdoa yang terbaik buat kalian."

"Makasih banyak Bunda."
Fara memeluk erat Ibu Mertuanya. Bersyukur Hana selalu memberinya semangat.

"Oh ya Bun. Kue nya udah selesai aku pindahin."
Fara kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Simpen aja dulu disitu. Biar nanti di gabung sama yang lain."
Fara mengikuti intruksi Hana. Setelah itu Fara kembali membantu Hana untuk memotong buah. Disela kegiatan mereka selalu diiringi dengan canda tawa dan obrolan khas wanita. Mereka terlihat bukan seperti Menantu dan Mertua, tapi lebih tepat seperti Ibu dan Anak Perempuannya.
Tanpa mereka sadari sedari awal mereka ke dapur ada seseorang yang setia mengawasi. Siapa lagi kalau bukan Alvin. Apapun yang Fara dan Hana bicarakan Alvin mendengarnya.

..........

Acara tasyakuran mulai berlangsung. Lantunan ayat suci Al-Quran mulai di lantunkan. Bait demi bait doa mulai dipanjatkan. Semua orang tampak khusyuk mengikuti proses acara. Berharap mendapat Berkah-Nya.

Setelah acara selesai, para tamu undangan mulai memberi selamat dan doa terhadap Hana. Dan setelah itu dilanjutkan dengan menyantap hidangan yang telah disiapkan, ada pula yang berangsur pulang.
Tamu yang hadir cukup banyak. Selain dari keluarga besar. Hana juga mengundang Ibu-Ibu pengajian komplek dan beberapa tetangga serta teman dekatnya.

Perfect With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang