Seperti biasa, saat Alvin baru memasuki rumah, aroma makanan yang semerbak langsung menyambut kedatangannya. Hal tersebut membuat cacing diperutnya tidak sabaran untuk menerima asupan makanan yang pasti rasanya enak dan mengenyangkan itu.
Ya, Alvin tidak pernah meragukan rasa makanan hasil olahan Fara. Terbukti apa pun yang Fara masak, perutnya tidak pernah menolak bahkan merasa ketagihan."Iya Mah, nanti Fara usahain kok."
Langkah Alvin untuk menemui Fara terhenti, saat mengetahui bahwa wanita itu sedang berbincang di telepon dengan seseorang.
"Ya udah Mah, udah dulu ya teleponnya! Aa udah pulang, nanti Fara hubungin lagi. Assalamualaikum." Setelah menyadari kedatangan Alvin, Fara langsung menyudahi teleponannya denga sang Mamah.
"Siapa?" Tanya Alvin setelah menghampiri Fara.
"Mamah." Jawab Fara, setelah sebelumnya ia menyalami Alvin.
"Bilang apa?"
"Suruh kita pulang ke Bandung."
"Emang ada acara apa?"
Fara menatap malas Alvin. "Harus ya, setiap ke Bandung kalau ada acara doang?"
Alvin mengendikkan bahu "Biasanya gitu."
"Mamah kangen aja, hampir dua bulan kita gak pulang Ke Bandung."
"Kamu bilang apa?"
"Kita sibuk."
"Aku bisa izin beberapa hari. Kalau emang mau pulang."
Fara menggelengkan kepala, tanda tidak setuju. "Nanti aja. Akhir-akhir ini jadwal aku padat. Mamah juga pasti paham."
"Ya udah, nunggu senggang aja." Keputusan final, yang sama-sama mereka setujui.
"Mau langsung makan?" Tanya Fara, setelah selesai menghidangkan makanan terakhir di meja makan.
"Bersih-bersih dulu."
Setelah beberapa waktu kemudian, Alvin kembali lagi ke dapur dengan keadaan yang lebih segar. Menghampiri Fara yang sudah menunggu di kursinya. Dan tidak lama, mereka larut dalam kebersamaan makan bersama malam ini. Momen biasa memang, tapi cukup berharga bagi keduanya. Karena sejauh ini, di meja makanlah mereka menuai kebersamaan, yang terkadang diselingi pembicaraan.
"Tadi sore ada kiriman pos."
Setelah menyimpan perabotan kotor di tempat pencucian, Fara kembali menghampiri Alvin yang kini tengah memakan buah. Lalu menyodorkan sebuah amplop berisi surat.Sekilas Alvin menatap Fara. "Dari siapa?"
"Enggak tau, kenapa gak di liat pengirimnya?"
Fara gemas sendiri, disana kan ada tulisannya. Kenapa coba harus nanya?"Reuni Akbar SMA." Sengaja Alvin membacanya keras, agar Fara bisa mendengarnya.
"Kapan?"
"Malam minggu ini, Ikut?"
Fara menautkan alis, menatap Alvin tidak percaya. "Emang boleh?"
"Emang ada yang larang?"
Fara bersemu, hatinya bersorak kegirangan. Itu berarti Alvin tidak keberatan jika mengintilinya...........
"Undangan reuni udah lo terima?" Di sela-sela waktu kerja, Bima menyempatkan diri menemui Alvin di ruang kerjanya.
"Udah, kemarin sore." Jawab Alvin, tanpa mengalihkan fokusnya.
"Lo mau dateng?"
"Kapan gue absen kalau reuni?"
"Lo yakin?" Tanya Bima dengan penuh keraguan.
Alvin mengangguk mantap. "Gak ada alasan buat gue gak dateng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect With You [END]
RomanceB e l u m R e v i s i [ Marriage Life ] Kisah pernikahan yang berlandaskan perjodohan, antara Alvin dan Fara. Fara, wanita cantik yang sukses diusia muda sebagai seorang penulis terpaksa harus menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Alvin, arsite...