Benar adanya ketika suatu hubungan dibangun bukan sesuai keinginan, maka tidak akan berjalan sesuai harapan. Apalagi berlandaskan sebuah keterpaksaan, tidak ada perkenalan dan pendekatan, semuanya serba dadakan. Namun keadaan memaksa untuk terikat dalam sebuah hubungan yang tidak bisa dimainkan. Hubungan yang tercipta dengan mengatasnamakan Tuhan.
Awal hubungan yang rumit, dimana keduanya belum bisa menerima kenyataan, yang dianggap serba dadakan. Hidup bersama dibawah atap yang sama sebagai orang asing. Keduanya masih enggan untuk saling mengakui dan menerima, kehadiran masing-masing. Tidak ada intraksi lain selain saling bertegur sapa di waktu yang tidak bisa dikira. Keduanya sepakat membangun sekat, agar ada jarak.
Hubungan itu tercipta hanya karena wasiat orang tua. Demi baktinya, mereka tidak bisa untuk menolak. Menerima dengan lapang dada, walaupun sebenarnya tidak. Karena itu hanya sebatas topeng dihadapan keluarga.
Mengesampingkan ego, mereka memilih mengutamakan keluarga. Biarpun kebahagiaan mereka yang harus tergadai. Dan mimpi-mimpi yang sudah mereka rajut dengan sedemikian rupa, harus rela direlai menjadi helaian benang seperti semula. Dan kembali dirajut dengan bentuk dan pola yang berbeda.
Takdir.
Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi dihari esok bahkan di detik selanjutnya. Semuanya sudah di atur oleh Pencipta Semesta.
Begitupun dengan para ciptaannya, yang hanya bisa merangkai mimpi dan harapan serta berusaha untuk mewujudkan. Untuk hasil biar Tuhan yang tentukan. Karena Dia yang telah merencanakan. Yang jelas Tuhan tau apa yang terbaik untuk mahluk ciptaanya, walaupun terkadang tidak sesuai harapan.
Begitulah sedikit gambaran hubungan yang terjalin antara Alvin dan Fara. Yang telah terjalin hampir setengah tahun ini. Rumit memang, tapi bagaimana lagi. Mereka tidak bisa menghindar, karena memang harus seperti itu jalannya.
Perumpamaan istilah roda berputar, benar adanya. Walaupun belum sepenuhnya roda berputar, tapi sedikit demi sedikit posisinya pasti berubah, seiring berjalannya waktu.
..........
Sudah hampir satu bulan belakangan ini, lebih tepatnya setelah Alvin dan Fara memutuskan untuk sama-sama memulai dari awal. Dengan mengklaim hubungannya atas nama teman. Banyak perubahan yang terjadi diantara mereka. Hubungan yang awalnya semu, kini mulai ada setitik warna-warna harapan yang mulai berdatangan. Sedikit demi sedikit setidaknya ada untuk membawa hubungan mereka menjadi lebih baik.
Keduanya benar-benar membuktikan kesepakatan mereka. Menjalani hari-hari dengan hubungan baru didalam hubungan lama. Banyak hal yang terjadi dan berubah. Mereka berperan baik dalam melakonkan layaknya sepasang teman bukan pasangan suami istri.
Dan bisa ditebak bukan bagaimana hubungan sepasang teman? Ya sebatas teman sewajarnya saja. Mereka masih belum berani untuk melangkah lebih jauh, walaupun hubungan asli mereka tidak mempersalahkan. Tapi ya begitulah mereka sesuai kesepakatan, yang akan menjalaninya secara perlahan, dalam setiap proses demi proses. Tetap ada jarak yang mereka ciptakan, saling menyamankan dan mengenal adalah tujuannya. Tidak ada hubungan lebih intents diantara keduanya. Cukup sebatas teman. Dan sepasang teman tidak berbuat lebih bukan?
"Farrraaa." Suara Alvin yang melengking sudah menjadi alarm disetiap pagi bagi Fara. Setelah hubungan mereka membaik, ada saja hal yang Alvin lakukan, dan membuat Fara mencak-mencak di pagi hari.
"Fara."
Fara terkejut, saat ia berbalik ternyata Alvin sudah ada dihadapannya dengan wajah merenggut."Gak usah teriak bisa kan?" Fara mencibir, satu yang mungkin ia sesali dari persetujuannya menerima tawaran Alvin. Sejak hari itu, hubungan mereka memang membaik, tapi setelah itu Alvin mulai mengeluarkan sifat-sifat aslinya. Si pria super cuek dan angkuh itu berubah seratus delapan puluh derajat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect With You [END]
RomanceB e l u m R e v i s i [ Marriage Life ] Kisah pernikahan yang berlandaskan perjodohan, antara Alvin dan Fara. Fara, wanita cantik yang sukses diusia muda sebagai seorang penulis terpaksa harus menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Alvin, arsite...