1~Pengenalan

31.1K 696 18
                                    


Mohon maaf untuk typo atau tanda baca yang belum rapi, karna ini adalah karya pertama aku.

Aku menerima semua kritik dan saran nya kok agar aku kedepan nya bisa lebih baik lagi.

Selamat membaca...

______________________________

Mata terasa berat sekali untuk terbuka dan tubuh terasa lemas untuk bergerak, seolah masih ingin meringkuk di balik selimut, namun otak terus saja berputar dan menyuruh untuk segera bangkit dari tempat tidur karna ada tugas yang harus segera dilaksanakan.

Suara hujan terdengar dari atap dan udara sangat sejuk membuat mata sangat sulit untuk terbuka lebar.

Semalam kota ini baru saja di guyur hujan lebat. Gerimis pun masih melanda kota Karawang yang membuat siapa saja ingin kembali berbaring di atas kasurnya.

Bunyi alarm dari ponsel Zahira atau lebih akrab dipanggil Ara gadis 17 tahun itu, terus saja berbunyi, membuatnya tersadar jika tak ada waktu lagi untuknya bermalas-malasan.

Ia harus segera bangkit dan memulai aktifitasnya untuk berjualan donat.

Di saat weekend seperti ini, disaat orang lain memilih untuk bermalas-malasan dirumah atau mungkin berencana untuk pergi berlibur dengan teman atau dengan keluarganya. Namun, tidak dengan Ara.

Di saat weekend seperti inilah waktu yang sangat tepat untuk berjualan Donat di alun-alun kota Karawang.

Weekend seperti ini biasanya di alun-alun akan ramai dengan kelompok muda-mudi yang akan melakukan lari pagi. Apalagi di sana terdapat Masjid Agung yang menjadi icon kota Karawang.

 Apalagi di sana terdapat Masjid Agung yang menjadi icon kota Karawang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jadi, Ara berharap dagangannya bisa habis terjual.

Sekitar tiga puluh menit Ara berjalan kaki dari rumahnya menuju alun-alun. Tetapi sudah banyak muda-mudi yang sedang joging, banyak anak-anak yang berlarian kesana kemari dan sudah banyak pedagang yang menjajakan dagangannya di sepanjang pekarangan Masjid Agung Karawang.

"Donat, Donat Donat, tiga ribuan aja, ada rasa coklat, keju, dan kacang" teriakan Ara menyusuri alun-alun kota Karawang.

Meskipun banyak yang hanya melihatnya dengan tatapan aneh, namun tidak menyurutkan semangat Ara untuk tetap berjualan. Karena dia perlu makan hari ini.

Perut tidak akan kenyang jika masih memperdulikan omongan atau cemoohan orang lain.

***

Matahari sudah mulai menunjukan dirinya, panasnya pun sudah mulai terasa di kulit Ara padahal jam baru saja menunjukan pukul 7.15.

Ia duduk termenung di sebuah warung sambil memandangi keranjangnya yang masih penuh dengan donatnya.

Jika memang disini tidak laku, biasanya ia akan berjalan keliling kampung untuk menjual donat-donatnya.

ZahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang