31~Clara

2.4K 103 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca..

______________________________

Cinta tak pernah salah.
Hanya saja aku yang terlalu lemah.
Cinta datang dan pergi tanpa di duga.
Dan hanya akan meninggalkan luka.

Bisakah aku bahagia bersamanya?
Bisakah aku kembali menyentuhnya?
Dan bisakah aku kembali memeluknya?

Bagai ingin menggapai bintang.
Namun tangan ku tak sampai.
Bagai ingin terbang.
Namun ku tak punya sayap.

Ku termenung di balik gelapnya malam.
Di temani rintik hujan.
Dan petir menyambar.
Aku tersadar.
Cinta ini akan segera pudar.

                      

~Zahira

Ara terbangun ditengah tidurnya. Melihat jam yang sudah menunjukan pukul satu malam.

Perutnya terasa lapar, namun ia terlalu malas untuk beranjak dari ranjangnya.

Udara sangat sejuk karna malam ini ibukota sedang diguyur hujan lebat yang membuat siapa saja ingin meringkuk di balik selimutnya.

Ia berusaha memejamkan kembali kedua matanya namun matanya seolah tak ingin terpejam karna perutnya terus saja berbunyi.

Dengan malas-malasan ia pun bangun dan duduk di tepi ranjangnya.

Hatinya tersentuh ketika melihat Danish yang tertidur pulas di atas sofanya.

Sudah seminggu selama pernikahan mereka, Danish menepati janjinya untuk tidak menyentuh Ara dan tetap tidur disofa.

"Untung sofa di kamar kak Danish itu lumayan besar dan empuk, coba kalo sofanya kaya dirumah bu Kiki yang busanya nyungsep ke dalem, pasti kalo bangun tidur jalannya kaya udang" Ara terkekeh seorang diri.

Ia membangunkan Danish dan memintanya untuk di buatkan mie instan. Entah mengapa malam ini ia sangat ingin mie instan.

Danish bangun dengan sigap dan segera berjalan menuju dapur untuk membuatkan Ara mie instan. Sesuai permintaan Ara, mie rebus tanpa sayur, pakai cabai tiga dan telur di masak setengah matang agar kuning telurnya meleber ke kuah mie.

Danish dengan cekatan membuat mie instan untuk Ara. Tak butuh waktu lama mie pun siap disajikan. Ia kembali ke kamarnya dan melihat Ara tak ada diranjangnya.

Ia berjalan menuju balkon dan melihat Ara sedang duduk disofa sambil memandang air hujan yang turun membasahi bumi.

"Kok bikinnya cuma satu, emangnya kak Danish gak mau?" Tanya Ara yang melihat nampan yang dibawa Danish hanya berisi satu mangkuk mie.

Danish menggeleng.

Ara memanyunkan bibirnya "yaudah duduk sini, kita makan berdua aja" Ara menupuk sofa disampingnya.

Danish menggeleng "gue gak laper Ra, udah ya gue temenin lo aja"

Ara melilit mie ke garpunya dan memaksa Danish untuk tetap makan bersamanya. Tentu Danish akan menuruti semua permintaan Ara, apalagi Ara sudah memasang muka memelasnya yang membuat Danish tak bisa menolak.

"Anak gue udah mulai gerak loh kak, ini gue lagi ngerasain pergerakannya" Ara menatap dan memegang perutnya.

"Boleh gue pegang?"

Ara mengangguk dan menuntun tangan Danish untuk menempatkannya pada posisi pergerakan janinnya.

"Ih iya bergerak. Sakit gak kalo dia gerak-gerak gitu Ra?" Danish tersenyum penuh kebahagiaan.

ZahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang