Ku mencari bahagiaku dengan menembus awan..
Tak lupa ku raih bintang-bintang..
Namun ku tak menemukan..
Ku coba lagi menyelami lautan..
Dan ku bawa kerang menuju daratan..
Ku tetap tak bisa menemukan..Ku berkelana menyusuri jagat raya..
Ku rasakan hembusan angin menerpa tubuh..
Yang membuat ku tersadar dari mimpi panjang ku..Angin...
Mungkin kau tak terlihat..
Namun, hadirmu lah yang membuat aku tetap hidup..
Mungkin kau tak dapat ku sentuh..
Namun kau lah yang selalu berada disampingku..Tak henti-hentinya Ara bersyukur pada Tuhan karna di karuniai seorang putra yang sangat tampan dan lucu, Danish pun tampak sangat gembira dengan kehadiran Rasel di tengah-tengah mereka.
Kini, Ara telah merasakan kembali indahnya jatuh cinta. Sama seperti saat dulu ia mencintai Haikal. Namun, sekarang jauh lebih indah dari yang pernah ia rasakan.Enam bulan lamanya menjadi seorang istri dari Danish Hansel tak pernah sedikitpun Danish menyakitinya, tak ada setetes pun air mata kesedihan yang mengalir dari mata Ara, berulang kali Danish menyakiti perasaannya sendiri hanya untuk membuat Ara bahagia. Dan yang membuat Ara semakin terkesan adalah, ia tak pernah menyentuh tubuh Ara meskipun ia adalah suami sahnya.
Karna ketulusannya itulah yang membuat Ara membuka matanya dan melihat betapa berartinya ia dalam hidup Danish.
***
Danish menekan knop pintu kamar hotelnya dan segera membukanya, Danish mendorong kursi roda yang di taiki Ara untuk memasuki kamarnya yang sudah seminggu ini ia tinggalkan. Sedangkan Rasel, ia tampak sangat nyaman berada dalam gendongan Maya, sekertaris pribadi Danish.
Saat dokter menyatakan bahwa Ara sudah sehat dan bisa kembali ke rumah, saat itu juga ia segera menelpon Maya untuk segera menjemputnya di Airin Hospital.
"Kenapa gak bilang kalo kak Danish beli box bayi?" Tanya Ara saat melihat sebuah box bayi dengan ukuran besar berada disamping ranjang nya.
"Yang beli bukan aku, tapi mbak Maya" ucap Danish sambil menggendong Ara dari kursi roda dan mendudukannya di atas ranjang miliknya.
"Terima kasih ya mbak Maya, tadi sudah menjemput kami di Airin Hospital dan membantu untuk menggendong Rasel sampai kamar" ucap Ara tulus.
"Sudah tugas saya sebagai sekertaris bu" ucap Maya sambil menaruh Rasel kedalam boxnya.
"Pak, semua perlengkapan Rasel sudah saya rapikan didalam lemari, bapak dan ibu jangan sungkan untuk meminta bantuan saya, apalagi dalam urusan mengurus bayi." Ucap Maya lagi sebelum berpamitan untuk kembali ke kamarnya.
Maya sudah mempunyai dua anak yang sudah besar, tak heran jika ia sudah mahir dalam perihal mengurus bayi. Awalnya Maya adalah staf biasa yang bekerja di Gantara's hotel namun karna ketekunan dan kejujurannya itulah yang membuat Gantara menunjuknya untuk mendampingi Danish sebagai sekertaris pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahira
Teen FictionBagaimana Zahira harus menerima kenyataan bahwa ia telah di perkosa oleh seorang bajingan? Dan ia harus mengandung anak dari hasil pemerkosaan yang di alaminya? Bagaimana ia menjalani hidupnya? Apakah ia akan menerima dan menyayangi anak itu atau ba...