Haii..
Jangan lupa vote ya.
______________________________
Akhirnya hari bahagia itupun tiba, hari dimana Ara akan resmi menjadi istri dari seorang Danish Hansel.
Ara harus mengabdikan dirinya dan menghabiskan sisa umurnya bersama Danish Hansel.
Cepat atau lambat ia harus menghapus Riza dari dalam hatinya dan belajar untuk mencintai Danish dengan sepenuh hati.
Ara memandang dirinya di depan cermin, ia terlihat sangat cantik dan anggun dengan makeup flawless yang menghiasi wajahnya.
Gaun pengantin yang kini menempel pada tubuhnya pun terasa sangat pas dan membuat Ara semakin terlihat cantik. Padahal sebelumnya ia tidak melakukan fitting sama sekali dengan alasan tidak enak badan.
Air mata jatuh dan membasahi pipinya yang sudah terpoles dengan makeup. Hatinya merasa hancur dan sakit karna ia harus menikah dengan lelaki yang tidak ia cintai.
Jika sebelumnya ia sangat bahagia dan menantikan hari bahagianya dengan Haikal namun sekarang ia harus menerima pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan.
Ia tampak ragu untuk melakukan pernikahan ini, namun ia pun tak ingin jika anak yang di dalam perutnya harus lahir tanpa seorang ayah.
Andai Riza yang akan menikahinya, mungkin keadaanya akan berubah. Ara akan sangat bahagia untuk melakukan pernikahan ini. Namun Riza hanyalah seorang pengecut yang sama sekali tak menginginkan dirinya.
Riza seolah lari dari tanggung jawab dan tak ingin membesarkan anak ini bersama dengan Ara. Ia biarkan Ara memikul semuanya sendirian.
"Ibu" ucap Ara kala melihat seorang wanita paruh baya yang membuka pintu dan menghampiri dirinya yang sedang menangis.
"Anak ibu cantik sekali, jangan nangis nanti makeup nya luntur Ra" kiki menghapus air mata Ara dengan sehelai tisu
Ara memeluk kiki dan mencurahkan semua kerinduannya kepada kiki.
"Bu, Air mata Ara rasanya gak bisa berhenti bu. Ara udah coba untuk menahannya tapi gak bisa" kata Ara seraya memeluk Kiki
Kiki mengusap punggung Ara dan tak melepaskannya.
Kiki menitah Ara untuk menarik nafas, menahannya beberapa saat dan menghembuskan kembali secara perlahan. Terus saja Ara melakukan hal itu sampai ia merasa jauh lebih tenang.
***
Penghulu sudah menunggu, dan acarapun sudah siap untuk di mulai. Pemandu acara memanggil Ara untuk segera turun dari kamarnya dan duduk di samping mempelai laki-laki karna ijab kabul akan segera di laksanakan.
Ara menuruni anak tangga dengan di dampingi kiki di sebelah kanan dan Sinta di sebelah kiri.
Semua tamu yang hadir memandang Ara dengan rasa takjub. Semua terpesona dengan kecantikan yang Ara pancarkan. Terutama Danish yang memang sudah menunggu sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahira
Teen FictionBagaimana Zahira harus menerima kenyataan bahwa ia telah di perkosa oleh seorang bajingan? Dan ia harus mengandung anak dari hasil pemerkosaan yang di alaminya? Bagaimana ia menjalani hidupnya? Apakah ia akan menerima dan menyayangi anak itu atau ba...