42~Ara cemburu?

2.4K 104 0
                                    


Maaf ya, lama aku gak up cerita ini lagi.

Tadinya aku mau nunggu sampai 18k viewers dulu baru aku up chapter selanjutnya, tapi ternyata susah banget buat naikin viewersnya.

Entah karna aku yang jarang banget promosi atau emang cerita aku yang kurang menarik.

Tapi yasudah, mari kita lanjutkan saja chapther selanjutnya.

Selamat membaca😀

______________________________

Acara peresmian pembukaan Venece Gantara's Hotel berjalan dengan lancar. Hotel ini resmi di buka dan hotel ini berada dalam pimpinan Danish Hansel.

Mungkin setelah ini, Danish akan sering berkunjung ke Italy untuk perkara hotelnya. Ini adalah hotel pertama yang akan ia pimpin, maka ia tak akan menyia-yiakan kesempatan yang Gantara berikan kepadanya. Ia berjanji akan bekerja keras untuk memajukan hotel ini sehingga Gantara akan bangga terhadapnya.

Hari sudah menjelang petang namun Danish belum juga kembali ke kamarnya. Ara sudah gelisah menunggunya karna Danish telah berjanji setelah acara selesai maka ia akan mengajak Ara untuk berkeliling kota Valensia.

Dengan berat hati, Ara memutuskan untuk menyusul Danish ke lobby hotel. Ia menuruni lift menuju lobby hotel yang terletak di lantai dasar.

Lift terbuka dan terlihat disini sangat ramai oleh para tamu undangan. Semua yang berada disini adalah tamu penting Gantara untuk memajukan hotelnya.

Ara keluar dari Lift dengan pakaian seadanya. Hanya menggunakan dress selutut yang menampilkan perut buncitnya.

Ia mengurungkan niatnya untuk mencari Danish. Tak mungkin ia menghadiri acara besar seperti ini dengan penampilan yang biasa dan tanpa riasan sedikipun di wajahnya.

Namun matanya tertuju pada seorang lelaki tampan berjas hitam sedang asik mengobrol dengan seorang wanita yang sangat cantik. Penampilannya sangat highclass, bertubuh tinggi bak model, dan berparas cantik bahkan sangat cantik. Sangat berbeda dengan dirinya yang sekarang sudah mulai berisi, dan terlihat tidak terawat karna sedang mengandung.

Ara cemburu? Tentu tidak! Hanya saja ia tak ingin memalukan Danish karna mempunyai istri seperti dirinya. Ara berbalik badan dan memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan tetap menunggu disana hingga Danish kembali.

"Zahira?" Danish memanggilnya.

Ara diam mematung ditempatnya berdiri, mengapa rasanya menunggu pintu lift terbuka sangat lama sekali?

"Sayang" ucap Danish lagi dengan melambaikan tangannya untuk meminta Zahira menghampirinya. Tak ada pilihan lain selain ia harus menghampiri Danish.

Ia berbalik badan dan tersenyum manis. Danish membalas senyuman itu dengan tak kalah manisnya.

Ia berjalan dengan wajah tertunduk melewati kerumunan orang yang menghadiri acara ini.

"Chi è questo (siapa dia)" tanya wanita itu saat Danish merangkul Ara dan mencium pucuk kepala Ara

"Lie è mia moglie (dia adalah istriku)" ucap Danish dalam bahasa resmi Italia

Wanita itu memandang Ara dengan tatapan tajam yang seakan menusuk kedua mata Ara. Namun Ara tak menghiraukan, ia harus bersikap ramah pada tamu undangan yang hadir disini. Itulah pesan Gantara sebelum mereka berangkat ke Italia

"Zahira" kata Ara dengan mengangkat tangannya ke udara

"Loviya" jawab ia singkat seraya menjabat tangan Ara

ZahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang