Ara tampak sangat bahagia ketika Danish, Riza dan Nadine mengajak nya ke Museum Madame Tusaauds.
Museum tempat wisata di London ini memamerkan berbagai patung lilin dari tokoh-tokoh dunia dengan tingkat kemiripan mendekati 100%. Di tempat ini pengunjung bebas untuk berfoto bersama patung-patung lilin orang ternama di seluruh dunia, mulai dari artis-artis Hollywood, aktor korea atau bahkan tokoh kenegaraan seperti Barack Obama.
Meskipun perut yang sudah membesar, namun tak bisa menghalangi Ara untuk berfoto bersama patung lilin Lee Min Ho dan Lee Yong Suk. Lelaki yang menurutnya paling tampan sejagat raya. Danish hanya bisa menghembuskan nafasnya saat dengan penuh kesabaran menjadi fotografer dadakan untuk Ara.
"Aaaaa suami aku ganteng banget si? Sini cium? Pasti kamu nungguin aku ya?" Ucap Ara kepada patung lilin Lee Min Ho. Danish yang melihatnya hanya menggelengkan kepala.
"Ra kamu gak cape apa dari tadi loh ngobrol sama patung?" Ucap Danish
"Engga kak. Kapan lagi coba aku bisa meluk dan cium suami aku ini" ucap Ara
"Suami asli kamu aja gak pernah loh digituin, aku cemburu boleh ya Ra?" Danish memelas
Ara terbahak "mau cemburu kok izin dulu. Kak Danish fotoin aku lagi ya, pokonya harus yang banyak. Nanti mau aku bingkai dan dipajang deh di kamar"
"Harusnya tuh foto kamu sama aku. Kenapa sama dia?" Danish menunjuk patung lilin Lee Min Ho
"Ih kak Danish tuh kalah tampan, kalah gagah, kalah imut pokonya kalah sama Lee Min Ho" Ara menyingkarkan jari tangan Danish yang menunjuk suami patung Ara
"Iyadeh, tapi aku ke toilet dulu ya Ra, biar kamu di temani bang Riza dulu" Ucap Danish seraya mengusap rambut Ara.
Ara mengangguk, lalu Danish segera menghampiri Riza dan Nadine yang sudah sejak tadi lelah menunggu Ara mengobrol dengan suami patungnya.
"Kalah saing sama patung ya Nish" goda Riza
Danish menggaruk tengkuknya "iyah bang, maaf bang bisa temani Ara sebentar. Aku ingin pergi ke toilet"
"Oke" Riza melingkarkan jari telunjuk dan ibu jarinya hingga melengkung dan membuat huruf O. Dengan senang hati Riza segera bangkit dari tempat duduknya dan segera menghampiri Ara
Nadine memandangi tubuh Danish yang menghilang dibalik tembok "Aku masih mencintai kamu Nish?" Ucap Nadine pelan, mungkin tak ada orang yang mendengarnya.
Danish kembali dari toilet dan duduk di ujung bangku yang diduduki oleh Nadine.
Nadine yang menyadari Danish yang duduk di pinggir bangku itu seraya tertawa "Danish..Danish.. kamu mengijinkan Pak Riza yang sudah jelas mencintai Ara bahkan dalam perut Ara pun ada anak mereka tapi dengan bodohnya kamu membiarkan mereka berdekatan. Sedangkan kamu sendiri, amat sangat menjaga perasaan Ara sampai hanya duduk dalam satu bangku pun kamu harus menjaga jarak. Kamu lihat disana, bahkan mereka berfoto bersama" Nadine menunjuk ke Arah Riza yang berfoto dengan Ara menggunakan ponsel Riza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahira
Teen FictionBagaimana Zahira harus menerima kenyataan bahwa ia telah di perkosa oleh seorang bajingan? Dan ia harus mengandung anak dari hasil pemerkosaan yang di alaminya? Bagaimana ia menjalani hidupnya? Apakah ia akan menerima dan menyayangi anak itu atau ba...