Hari Senin pun tiba, hari dimana akan di laksanakannya Ujian Nasional.
Semua murid di SMA Karunia sudah menunggu hari ini sejak lama.
Hari dimana yang menentukan kelulusan seorang murid. Terutama bagi gadis cantik bernama Zahira.
Ia sudah lama menunggu hal ini, ia sangat tidak sabar untuk menunggu hari kelulusan karena ia akan segera menikah dengan lelaki yang sangat ia cintai saat nanti ia telah di nyatakan lulus.
Ara sudah menginjak usia 17tahun dan Haikal 20tahun sudah di nyatakan cukup untuk membangun sebuah rumah tangga, apalagi mengingat Ara dan Haikal selalu bersama sejak kecil jadi alangkah lebih baiknya jika mereka di satukan dalam hubungan yang resmi.
Bel pun berbunyi, semua murid berlarian masuk ke dalam kelas dan mencari tempat duduk sesuai nomer peserta ujian.
Gadis cantik berambut panjang itu mendapat kursi pojok kanan barisan kedua dari depan.
Semua murid mengerjakan soal demi soal dengan hati-hati.
Hingga suara bel pun berbunyi tanda semua murid harus segera mengumpulkan lembar jawaban mereka dan segera bersiap untuk pulang kerumahnya masing masing.
"Selamat siang pak Samsul, Ara pulang duluan ya " sapa Ara kepada sang penjaga sekolah
Ara memang terkenal sangat ramah kepada setiap orang entah kenapa temannya hanya sedikit sekali di sekolah ini.
Mungkin karena mereka hanya menganggap Ara seorang gadis miskin yang tak sederajat dengan mereka. Mereka hanya melihat status sosial seseorang.
"Ra, ada yang nyariin tuh" sambil menujuk ke belakang Ara
"Siapa pak?" Reflek Ara menoleh ke belakang
"Gue, ayok ikut gue" Danish datang dari belakang dan langsung menarik tangan Ara untuk masuk ke dalam Audi putihnya.
"Lo ih seneng banget narik-narik gue sih kak" protes Ara
"Yaudah oke, silahkan masuk tuan putri" Danish seolah memperindah suaranya seraya membukaan pintu mobilnya untuk Ara
Ara pun langsung duduk di kursi depan disusul oleh Danish yang duduk di samping Ara, lalu melajukan kendaraannya.
"Lo kan yang ngajak gue tanpa gua tau nih kita mau kemana, nah sekarang gua mau minta tanggung jawab dari lo kak" ucap Ara yang memulai membicaraan
"Yaudah ayok kita langsung aja ke KUA biar gua tanggung jawab"
"Ih bukan tanggung jawab itu maksudnya kak, males banget gue harus nikah ama orang kaya lo" seraya mencubit lengan Danish
Danish mengacak acak rambut Ara "Gak apa-apa kok cubit aja, gue kan calon suami yang baik"
"Udah deh kak gak usah ngeledek terus" seraya menyisir rambut nya di acak acak oleh Danish tadi.
Danish menatap mata Ara sangat dalam berharap Ara bisa melihat cinta Danish yang begitu besar "Gue serius Ra"
Ara yang mendapat tatapan itu langsung mendorong wajah Danish ke belakang "Dan gue juga serius kak, kalo gue cuma mau nikah sama... Haikal"
Degggg
Sakit, sesak nafas, lemas, itulah yang Danish rasakan sekarang
"Ra Lo tau gak apa yang gak mungkin terjadi di dunia ini?" Ucap Danish yang matanya masih berkaca-kaca
Mungkin inilah saatnya Danish bicara yang sesungguhnya.
Bicara bahwa ia sangat mencintai Ara, sejak pandangan pertama 5tahun lalu. Saat ia pertama kali melihat Ara menjual donat di depan hotel miliknya.
Sudah terlalu lama ia memendam rasa cintanya dan hanya membuat nya sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zahira
Novela JuvenilBagaimana Zahira harus menerima kenyataan bahwa ia telah di perkosa oleh seorang bajingan? Dan ia harus mengandung anak dari hasil pemerkosaan yang di alaminya? Bagaimana ia menjalani hidupnya? Apakah ia akan menerima dan menyayangi anak itu atau ba...