13~Kematian

3.8K 166 7
                                    


Hai semua...

Selamat membaca yaa

______________________________

Danish terbangun dari tidurnya saat Gantara berulang kali memanggilnya lewat sambungan telpon.

Ia segera beranjak mengambil ponselnya yang berada di atas meja nakas, dan menyentuh tombol berwarna hijau disana dan menaruh nya di atas telinga.

"Danish kondisi Haikal memburuk dan terpaksa harus di lakukan operasi saat ini juga" ucap Gantara di balik sambungan telpon.

Danish segera beranjak dari kasurnya dan mengambil kunci mobilnya.

Ia berlari menuju tempat dimana mobilnya terparkir dan segera melajukan mobilnya secepat mungkin menuju rumah sakit.

***

Riza sudah kembali ke ruangannya dan membaringkan dirinya diatas brankar rumah sakit, Ara pun sudah terbangun dari tidurnya.

Sinta dan Gantara di kejutkan dengan suara tangisan Ara.

Ara menangis sekencang-kencangnya saat detak jantung Haikal mulai melemah dan Sinta segera memanggil Dokter untuk mengecek kondisi Haikal.

Dokter berlari menuju ruangan Haikal dengan di temani oleh dua orang perawat.

"Kondisi pasien memburuk dan untuk membantu nyawa pasien maka harus di lakukan operasi saat ini juga" kata Dokter setelah mengecek kondisi Haikal.

"Cepat lakukan dok. Selamatkan Haikal sekarang juga" Ara berteriak histeris

"Tetapi saat ini kondisi pendonor tidak mungkin dilakukan operasi saat ini juga" ucap dokter lagi

"Cepat lakukan dok. Saya tidak peduli dengan bajingan itu, saya hanya ingin Haikal selamat"

Ara menangis histeris, meskipun Sinta dan Gantara mencoba menenangkannya tetapi Ara tidak memperdulikan nya

"Baiklah, suster tolong siapkan ruang operasi saat ini juga"

***

Operasi akan di lakukan beberapa menit lagi. Dan saat ini Danish sudah berada di samping Haikal bersama Ara, Gantara dan Sinta.

Ara terus saja histeris karna melihat kondisi Haikal yang lemah.

Dengan tangan yang lemah dan tak bertenaga Haikal mengelus rambut Ara. "Ra jangan nangis terus, aku ngerasa gagal untuk membahagiakan kamu kalo kamu seperti ini" Ara hanya menggeleng dengan air mata yang membanjiri pipinya.

"Danish gue titip Ara sama Lo. Pastikan Ara selalu bahagia"

Danish mengangguk

Ara semakin terisak "kamu akan sembuh Kal, ingat kan kita udah janji akan bahagia bersama anak-anak kita nanti" ucap Ara

Haikal tersenyum manis, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya terasa dingin.

"Kamu kuat sayang, kamu tetap harus bahagia meskipun bukan bersama aku" kemudian Haikal tersenyum dan mencium kening Ara.

Tak lama kemudian para perawat pun datang dan segera mendorong brankar rumah sakit untuk memasuki ruang operasi. Semua menunggu dengan perasaan kawatir. Terutama Ara yang masih saja menangis sesenggukan.

Danish mencoba menenangkannya tetapi Ara seolah tidak menghiraukan.

Selama operasi berlangsung Ara hanya menangis dan menangis, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.

ZahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang