52~Kembali ke Indonesia

2.3K 88 10
                                    

Tak terasa empat bulan telah berlalu. Rasel tumbuh menjadi anak yang cerdas dan aktif. Sinta dan Gantara pun telah berada di London untuk menjemput cucu pertamanya itu. Mereka sangat tak sabar untuk membawa Rasel ke Jakarta.

Perjalanan dari London menuju Jakarta memakan waktu kurang lebih sekitar tiga belas jam lamanya, Rasel yang baru berusia enam bulan pasti akan tak nyaman berada di dalam pesawat dalam waktu yang lama. Itulah sebabnya Gantara datang untuk membantu Ara dalam menjaga Rasel.

Tak terasa kini waktunya untuk mereka kembali ketanah air. Begitu banyak kenangan mereka dikota ini, kota yang menjadi saksi atas kelahiran putra pertama mereka dan kota dimana Ara dapat menemtukan pilihan hatinya kepada Danish.

Tak lupa Ara menghubungi Nadine untuk mengabarkan kepulangannya. Nadine pun berjanji akan datang untuk memberi ucapan selamat tinggal kepada mereka.

***

Tokk..took..

"Masuk" Ucap Riza

Nadine pun membuka pintu dan berjalan memasuki ruang kerja Riza

"Maaf pak, apa boleh saya izin keluar sebentar, saya akan pergi ke Heathrow Airport untuk menemui Ara dan Rasel, hari ini mereka akan kembali ke Indonesia" ucap Nadine

Riza menoleh dari laptop di mejanya "silahkan, tapi jangan lupa sore nanti kita akan meeting bersama Mr. Tan" Riza mengijinkan.

Nadine mengerutkan dahinya, ia tampak heran dengan Riza yang tak terlihat sudah tak memperdulikan Ara

Terlihat dari sorot matanya jika Riza hanya berpura-pura untuk tidak peduli akan kepulangan Ara ke Indonesia.

Apa yang membuat Riza seperti itu? Apa ia tak sanggup melihat kebersamaan Ara dengan Danish? Ataukah ia akan semakin terpuruk jika bertemu dengan Rasel?

"Apa bapak tak ingin ikut saya untuk bertemu Ara dan juga Rasel?" Tanya Nadine

"Tak perlu. Tetapi, saya pasti akan merindukan Rasel" ucap Riza yang masih menatap laptop di mejanya

"Lalu, bagaimana dengan Ara?" Tanya Nadine ragu.

"Mungkin dulu saya memang mencintai Ara sejak pertama kali saya melihatnya, tetapi Danish lebih mencintai Ara dan disamping Danish saya yakin jika Ara pasti akan selalu bahagia. Saya pun telah menemukan kebahagiaan saya sendiri" Jawab Riza

"Maksud bapak?" Ucap Nadine tak mengerti

"Saya telah menemukan kebahagiaan saya yang sesungguhnya, sejak kejadian itu, saya nerasa hidup saya telah hancur, nama baik saya telah hancur dan tak ada tujuan dalam hidup saya lagi. Tetapi saya merasa bersama kamu saya merasa hidup saya kembali berwarna, kamu adalah alasan saya untuk bersemangat menjalani hidup saya kembali. Saya mencintai kamu Nadine" Ucap Riza

Nadine membuang nafasnya kasar, ia sudah menyangka bahwa hal ini akan terjadi. Berbulan-bulan lamanya Nadine merasa ada yang aneh dari bosnya itu

Jika biasanya Riza akan bersikap tegas, disiplin, dan pemarah. Namun, sekarang Riza menjadi sosok periang, penyabar dan penuh dengan kelembutan.

Sudah beberapa kali Jane mengatakan bahwa Riza sangatlah mencintai Nadine. Namun, Nadine tak semudah itu percaya dengan perkataan anak kecil seperti Jane.

Dan saat ini, semua perkataan Jane sudah menjadi kenyataan. ia sangat tidak menyangka bahwa semua ini akan terjadi.

Nadine masih meragukan perasaan Riza kepadanya. Ia tak ingin jika ia hanya di jadikan pelarian oleh Riza.

"Jika saya tidak mencintai bapak. Apa yang akan bapak lakukan?" Ucap Nadine penuh penekanan

"Saya akan berjuang untuk mendapatkan cinta kamu" Ucap Riza yang berdiri dari kursinya

ZahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang