Bagaimana Zahira harus menerima kenyataan bahwa ia telah di perkosa oleh seorang bajingan?
Dan ia harus mengandung anak dari hasil pemerkosaan yang di alaminya?
Bagaimana ia menjalani hidupnya? Apakah ia akan menerima dan menyayangi anak itu atau ba...
Ibu... Apa kau mendengar jeritan ini.. Jeritan dari relungku yang kau sakiti.. Hingga hati ini di gerogoti oleh rasa kebencian..
Di atas langit yang tak terbatas.. Kau telah membuangku.. Di hamparan bumi yang sangat luas.. Kau telah mencapakanku..
Teringat jelas dalam benakku.. Saat tangan lembut itu menghancurkan hidupku.. Tangan lembut itu yang mengantarkanku pada kegelapan malam..
Telah berjuta kata coba ku rangkai untuk mengambarkan rasa sakit ku.. Meski lautan tinta telah ku habiskan untuk merangkai penderitaan ku..
Itu tak akan bisa menguraikan rasa dendam yang bersemayam dalam jiwaku..
Jam menunjukan pukul satu malam, namun kedua mata Danish masih tak kunjung terpejam. Sudah beberapa kali ia harus terbangun karna suara rintihan dari mulut Ara.
Mata Ara memang terpejam namun air mata terus mengalir dari matanya, dan tubuhnya berkeringat.
Danish mengelap keringat yang mengalir deras dari kening Ara. Ia membelai kepalanya dan Ara tampak membuka kedua matanya.
"Kamu mimpi buruk?" Tanya Danish dengan suara yang sangat lembut
Ara mengangguk seraya menyentuh tangan Danish
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Danish mengecup kening Ara "tidur lagi ya, aku disini kok"
Ara menepuk sisi kasur di sebelahnya "malam ini temani aku tidur disini ya, aku takut mimpi buruk lagi"
Danish diam membisu, ia takut jika Ara hanya mengigau saja hingga menitahnya untuk tidur seranjang dengannya. Ia tak mau mengecewakan Ara.
"Aku serius, aku mau kak Danish temani aku tidur disini. Aku ingin kak Danish jagain aku sampai aku tertidur kembali" kata Ara lagi.
Danish mengangguk dan membaringkan tubuhnya di sebelah Ara.
"Kak Danish jangan lepasin tangan aku ya" ucap Ara yang menatap Danish
Danish tersenyum dengan tangan kanan kiri yang menjadi bantal untuk kepala Ara dan tangan kanan yang tak melepaskn genganggaman tangan Ara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
