36~Jadian?

2.1K 91 2
                                    

Ini karya pertama aku dan ternyata viewersnya bisa sampai 13k itu buat aku senang sekaligus terharu.

Terima kasih banyak untuk yang masih setia sampai di chapter ini. Dukungan kalian sangat berarti banget bagi aku.

______________________________

Ara memasuki rumah mewah miliknya dengan perasaan bahagia yang mengisi seluruh ruang hatinya. Akhirnya kerinduan kepada Riza dapat ia tunaikan.

Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja nakas dan ia terkejut ketika melihat banyak sekali pesan masuk di whatsappnya, dan ada 39 panggilan tak terjawab dari suaminya.

Baru saja ia membuka pesan masuk namun Danish kembali menelponnya. Ara pun segera mengangkatnya.

"Ya ampun Ra, kamu dari mana aja si? Aku kawatir loh sama kamu?" Ucap Danish dari sebrang sana

"Iya maaf, tadi emang ada sedikit masalah sih" kata Ara

Ara menceritakan semua yang terjadi ketika Danish tak ada dirumah, termasuk tentang Alona dan pertemuannya dengan Riza.

Ara memang seorang perempuan yang jujur, ia selalu berkata jujur meskipun akan melukai seseorang. Ya benar saja, dalam hatinya Danish memang terluka, namun ia harus terlihat baik-baik saja di hadapan Ara.

Ia tak boleh menunjukan jika ia terluka dengan kedekatan Ara dengan Riza.

"Denger kamu cerewet gini aku jadi rindu sama kamu Ra" ucap Danish mengalihkan pembincaraan

Danish hanya ingin membahas antara dirinya hanya dengan Ara, meskipun ia tetap harus meminta bantuan Riza untuk menjaga Ara selama ia berada di Samarinda. Ia tak mau jika Alona akan mencelakai Ara lagi, seperti hari ini.

"Kamu gombal ih" Ara tersipu malu

"Masa gak boleh gombal sama istri sendiri!"

"Hahaha? Kita tuh udah suami istri ya? Padahal kita kan gak pernah pacaran" Ucap Ara seolah tak percaya

"Oke, kalo gitu sekarang aku mau nembak kamu" kata Danish serius

"Hmm" Dan hanya di balas deheman oleh Ara

"Zahira aku sangat mencintai kamu, sejak lima tahun lalu. Tak pernah ada wanita lain yang mengisi hati aku kecuali kamu. Aku ingin kamu menjadi wanita pertama sekaligus wanita terakhir yang aku cintai"

Ara terpaku. Ia terharu dengan perkataan Danish namun ia tak bisa menjawabnya. Ia masih belum mencintai Danish namun ia tak ingin membuat Danish terluka

"Ra, Aku tahu gak mudah untuk aku masuk ke dalam hati kamu, tapi aku mohon kasih aku waktu untuk membuktikan bahwa aku layak untuk mendapatkan cinta kamu" sambung Danish lagi.

"Hmmmm" jawab Ara singkat

Ara tampak bingung akan menjawab Ara.

"Jadi, kamu terima cinta aku gak ni?" Tanya Danish

"Iya, aku terima" ucap Ara dengan senyum di wajahnya.

Ia tersipu malu dengan sikap manis Danish. Meskipun ia tak mencintainya namun hati seorang wanita tetap akan lumer jika di perlakukan seperti ini.

"Berarti sekarang kita resmi pacaran dong?" Tanya Danish antusias

"Iyaaaaa.. bisa di bilang begitu" Ara mengangguk

Mereka tertawa bersama dalam sambungan telpon.

Dalam hati Ara sudah terisi nama Riza, namun apakah Ara bisa menghapus nama Riza dan menggantinya dengan nama Danish?

ZahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang