14~Balkon

3.3K 161 5
                                    


Hai...
Bertemu lagi sama cerita aku.

Selamat membaca..

______________________________

Pemakaman pun selesai di lakukan, jenazah Haikal pun sudah terkubur di dalam tanah.

Haikal memang pergi untuk selamanya dan namum rasa cinta Ara takan pernah terganti, hanya ada nama Haikal dalam hatinya..

Ara berkali-kali jatuh pingsan sehingga tak dapat menghadiri acara pemakaman.

Danish pun tidak menghadiri pemakaman Haikal karena ia harus menjaga Ara di rumah sakit.

Pemakaman hanya di hadiri Gantara, Sinta, keluarga bu kiki dan teman-teman Haikal. Rizal pun tak menghadiri pemakaman karena pasca operasi.


***

Di sisi lain terlihat seseorang yang tidak berdaya dengan selang infus di tangan nya sedang menangis sesegukan.

Riza sangat menyesali perbuatan nya, meskipun bukan Riza yang membunuhnya tetapi Riza lah yang menerima semua tawaran Alona.

Berarti kesalahan anak buahnya yang melepas tembakan ke arah Haikal itu adalah kesalahan dia juga.

Riza akan tinggal beberapa hari dirumah sakit ini sebelum akhirnya ia harus mendekam di penjara karena kesalahannya.

Perusahaannya pun kini telah bangkrut dan nama baiknya kini sudah hancur. Tetapi ia tidak peduli yang ia pikirkan hanya adiknya yang selama ini ia cari kini telah pergi untuk selamanya.

***

Di ruang UGD rumah sakit terlihat Danish yang tengah mengenggam tangan Ara, ia menciumnya dan membelai rambut nya.

Gadis yang sangat ia cintai sekarang sedang terbaring lemah, mungkin jiwanya saat ini tengah tergoncang.

Terlebih hari ini adalah hari pernikahan mereka dan harusnya menjadi hari yang sangat istimewa bagi mereka tetapi justru Ara harus menerima kenyaatan bahwa kekasih nya harus pergi meninggalkan nya untuk selamanya.

Dan kini ia telah ternodai oleh laki-laki yang seharusnya menjadi kakak iparnya.

Dan karena laki-laki itu pula ia harus kehilangan kekasihnya untuk selamanya.

Semua impian dan harapan untuk hidup bersama dengan Haikal kini hanya tinggal kenangan.

Tangan yang Danish genggam itu kini perlahan bergerak dan matanya pun kini perlahan telah terbuka. "Lo kuat ya Ra, mungkin yang Haikal mau sekarang cuma lo yang kuat, lo bisa lalui ini semua kok. Ada gue disini" Danish memeluknya.

Ara mengangguk "iya lo bener, Haikal ingin gue kuat, gue harus kuat" ucap ara di balik dada bidang Danish

Danish pun melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Ara yang kembali jatuh "liat ini mata sampe kecil gini" ia menunjuk mata Ara yang nampak terlihat sipit karna terlalu lama menangis

"Gue boleh ikut papa ke Jakarta gak sampai gue siap untuk kembali lagi ke kota ini karena gue belom siap untuk melihat makam Haikal sekarang, gue butuh waktu untuk menerima semua ini"

Danish tersenyum lebar. Justru ini yang Danish harapkan, ia bisa seatap dengan Ara dan membantu Ara untuk melupakan Haikal dan menerima kenyataan ini, ia harus membuat Ara bahagia seperti janji nya kepada Haikal.

***

Gantara pun dengan senang hati untuk membawa Ara ke Jakarta dan tinggal bersamanya. Gantara berjanji, tujuh belas tahun yang terbuang akan ia gantikan dengan kasih sayang dan kebahagiaan.

ZahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang