30. Dia Seorang Ayah

2.7K 265 41
                                    

Ini updatean ke-tiga guys jadi kalean jangan ngadi-ngadi.. Vote ya, komen yang banyak, nihhh dapet sunnn dari aku 😘

Selamat membaca~~

***

Sunny terkejut saat dia kembali ke kamar rawat Irene dia menemukan Irene sedang menangis.

"Nyonya.. Ada apa?" tanya Sunny "Aku mau dia Sunny, aku mau dia..," kata Irene sambil tersedu "Haaaa? Apa? Maksud Nyonya?" tanya Sunny bingung maksud dari Irene itu apa.

"Telpon dia Sunny, katakan aku mau dia sekarang," kata Irene kian terisak sambil menyembunyikan mukanya di balik bantal.

"Siapa Nyonya?" tanya Sunny bingung "Suho! Pria kurang aja itu!" teriak Irene dan membuat Sunny langsung mengerti maksud dari omongan Nyonyanya itu.

Dengan tergesa-gesa Sunny memencet HP-nya, Sunny menelpon Suho tapi tak dapat tanggapan "Nyonya tak di angkat," kata Sunny mengadu "Telpon Bobby," kata Irens sambil mengatur nafasnya. "Biak Nyonya," kata Sunny.

"Halo cantik..," kata Bobby "Tutup mulutmu! Di mana kau sekarang? Apa kau sedang bersama Tuan Kim?" tanya Sunny.

"Hei bertanya satu-satu," kata kata Bobby "Jawab saja Bobby!" teriak Irene karena merasa kesal pada bocah tengil itu.

"Wo wo wo..," kata Bobby kaget "Iya Ibu Ratu aku sadang bersamanya, ada apa?" tanya Bobby pada Irene "Aktifkan pengeras suara telponmu," kata Irene memerintah "Sudah," jawab Bobby.

"Kim Suho!" teriak Irene dari ujung telpon itu dan sontak membuat Suho langsung menoleh pada Bobby yang berdiri di belakangnya "Apa?" tanya Suho pada Bobby tanpa beruasa hanya menggerakan bibirnya saja dan dijawab gelengan kepala oleh Bobby tanda bahwa dia juga tidak tau.

"Kim Suho! Kau dengar aku?" tanya Irene dengan suara kencangnya sambil menangis "Kenapa kau menangis?" tanya Suho langsung merespon saat mendengar suara Irene yang menangis.

"Kau di mana?" tanya Irene "Di kantor," jawab Suho "Apa kau lupa jalan menuju rumah sakit! Apa kau lupa?" kata Irene sambil menangis.

"Cepat kemari atau aku akan mengamuk di kantormu!" kata Irene dan membuat Suho terdiam.

"Cepat lah! Aku mau es krim coklat.. Sekarang!" kata Irene merengek dengan tangis kian jadi.

"Apa kau tak dengar aku? Aku mau es krim dan kau juga! Sekarang!" ulang Irene "Baik," jawab Suho singkat dan Irene langsung mematikan panggilan itu saat mendapat jawaban pasti dari Suho.

"Waaaah.. Kau punya rasa takut juga ternyata," kata Bobby mengejek Suho sambil tertawa.

"Diam! Urus semua, aku harus pergi," kata Suho lalu mengambil kunci mobilnya dan meninggalkan Bobby di dalam ruangannya itu.

***

Suho mampir ke minimarket untuk membelikan es krim pesanan Irene "Waa kenapa es krim coklat sangat banyak jenisnya," gumam Suho bingung saat melihat begitu banyak jenis merek es krim coklat.

Karena bingung akhirnya Suho memasukan semua jenis es krim rasa coklat yang ada di sana, dua eskrim dari masing-masing merek.

Kasir minimarket itu juga terlihat terkejut saat melihat Suho membeli enam puluh buah es krim bahkan ada kemasan yang sangat besar.

***

Suho berhenti sejenak di depan kamar rawat Irene, mengehela nafasnya dalam untuk menenangkan dirinya sendiri.

Nampaknya tiga hari sudah cukup untuk Suho merenungkan semua yang terjadi padanya.

Dengan langkah berlaha Suho masuk ke dalam kamar Irene, Irene menatap Suho dengan tatapan marah dan tak lama membuang mukanya, seperti tak acuh pasa Suho.

Melihat itu Sunny berinisiatif untuk pergi dari kamar itu dan membirakan Suho dan Irne berdua saja untuk membicarakan semuanya.

Suho belum berani mendekat hanya menatap Irene dari kejauhan dan itu membuat Irene merasa begitu kesal, karena pria itu tidak juga bergerak dari tempatnya.

"Mana es krimnya?" tanya Irene dengan nada bicara congak "Ini," kata Suho sambil mengangkat bungkusan besar itu.

"Bawa kemari," kata Irene dan membuat Suho berani untuk melangkahkan kakinya untuk mendekati Irene.

"Ini," kata Suho memberikan bungkusan itu pada Irene dan membuat Irene terkejut karena jumlah es krim yang di bawa Suho itu tidak lah sedikit.

"Kau beli untuk berapa orang?" tanya Irene "Tadi di sana sangat banyak es krim coklat, aku tak tau kau suka yang mana, jadi ku ambil semuanya," kata Suho dengan wajah penuh rasa bersalah dan membuat Irene terpingkal geli.

"Yaampunmm..," kata Irene sambil mengelus lengan Suho penuh rasa gemas "Aku akan makan yang ini," kata Irene mengambil salah satu dari puluhan es krim itu "Dan yang ini, berikan pada perawat yang sedang bekerja saja," kata Irene pada Suho.

Mendengar itu Suho langsung memberikan lima puluh sembilan es krim yang lain itu pada perawat yang sedang berjaga di depan.

Suho masuk lagi ke dalam kamar Irene dan melihat Irene yang tengah asik menikmati es krim itu. Suho duduk di dekat Irene.

Irene menatap mata Suho yang mulai berkaca itu, Irene tau walaupun dia menderita saat kejadian malam itu, Irene yakin Suho lah yang paling menderita, Irene tau pria itu pasti merasa sangat sekarat dengan segala penyesalannya.

"Aku tau kau sangat mencintai anakmu," gumam Irene dalam hati. Irene menggengam tangan Suho lalu meletakan tangan itu di perutnya.

"Ini Ayah nak..," kata Irene dan membuat Suho sedikit tersentak "Ayah datang, bawa es krim buat Ibu, buat adek, buat perawat yang udah jagain Ibu juga," kata Irene.

Suho masih diam sambil menatap tangannya yang berada di perut Irene "Maaf..," kata Suho menahan tangisnya.

"Aku sungguh tak berniat melakukannya, jangan benci pada Ayah," kata Suho penuh lirih.

"Aku tau, kau sangat sayang anakmu kan? Kau akan memberinya banyak cinta kan?" kata Irene mengelus kepala Suho yang kini tengah menempel di perutnya.

"Tiga hari ini, anakmu terus mencarimu, dia sangat rewel," kata Irene mengadu "Jangan lakukan itu lagi, apa pun yang terjadi tetap lah bersama anakmu," kata Irene.

"Aku tak peduli tentang diriku dan dirimu, tapi pedulikan antara kau dan anakmu," sambung Irene.

Suho memeluk Irene erat, meluapkan semua rasa penyesalannya "Aku tak kau adalah orang yang baik," kata Irene "Aku mohon terus lah berusaha menjadi orang yang lebih baik," lirih Irene.

"Aku mencintaimu..," bisik Suho.

***

Udah ya semoga lu pada puas dengan tiga part ini. Bakal ada yang seru di part selanjutnya.. See youuuuuuu..

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang