31. Janji

2.2K 234 19
                                    

Update lagi guys, maaf guys kemaren aku gak update. Aku meriang guys (merindukan kasih sayang).

Jang lupa vote dan komen. Selamat membaca~~

***

Sehun tampat begitu terkejut matanya mulai merah dengan urat-urat di seketiar lehernya mulai tegang, tangannya sudah tergepal kencang dan tatapannya sudah begitu tajam, seperti siap membunuh siapa saja, kapan pun.

Suho hanya tertunduk sambil sesekali menatap mata Sehun sambil tersenyum. Suho mengakui semua yang sudah terjadi antara dia dan Irene pada Sehun yang merupakah hal terpenting dalam hidup Irene.

Suho tak mau menyembunyikan apa pun lagi dari Sehun, Irene juga sudah tak mau barbohong lagi, setiap hari Irene selalu dihantui rasa bersalah pada Sehun karena sudah menyembunyikan hal sebesar ini dari adiknya itu.

Irene belum tau sama sekali jika Suho menemui Sehun, jika saja tau maka sudah pasti Irene tak akan mengizinkan Suho bicara pada Suho, Irene akan memilih untuk bicara sendiri pada adiknya, karena dia lah yang paling mengerti dengan perangai adiknya itu.

Sehun sudah menyelesaikam studinya dan berniat memberikan kejutan pada kakaknya tercinta, namun bukannya memberikan kejutan malah Sehun lah yang terkejut.

Suho menjemput Sehun yang baru saja sampai di bandara, Irene juga tak tau jika Sehun akan pulang.

"Aku tau kau marah, tapi kau sudah dewasa.. Aku yakin kau mengerti dengan semua yang terjadi di antara aku dan kakakmu," kata Suho "Jika ingin marah, marah lah padaku. Aku akan menerima amarahmu. Jangan katakan hal buruk pada kakakmu, karena itu akan sangat melukai hatinya. Dia begitu menyayangimu," sambung Suho pada Sehun sambil tertunduk.

"Apa kau tulus mencintai kakakku?" tanya Sehun "Aku tak pernah mencintai apa pun seperti aku mencintai kakakmu, aku sangat mencintainya," kata Suho.

"Bawa aku menemui kakakku," kata Sehun sambil menatap lurus ke arah depan dan berkelut pada fikirannya sendiri. Suho hanya diam dan memberikan Sehun waktu untuk berfikir dan menjernihkan otaknya.

Suho menginjak pedal gas mobilnya menuju apertemen yang di tinggalinya bersama Irene.

***

Sehun mengikuti Suho melangkahkan kakinya masuk ke dalam apertemen mewah itu.

Suho berjalan ke arah kamar untuk menemui Irene di sana karena Irene masih harus berada di ranjang untuk sementara waktu.

"Hai sayang..," sapa Suho "Kenapa baru pulang?" tanya Irene dengan suara manjanya "Kenapa? Sudah merindukan aku lagi?" tanya Suho sambil mendekat lalu mengecup kening Irene.

"Selamat sore anak Ayah..," sapa Suho pada perut Irene sambil mengelus perut itu lembut "Apa kau nakal lagi hari ini? Kau membuat Ibu mual lagi hari ini?" tanya Suho "Tidak! Kenapa Ayah begitu? Dia adalah anak yang baik, dia menjaga Ibu dengan baik. Iya kan nak..," kata Irene membela bayinya itu.

Dan semua itu tak lepas dari penglihatan Sehun yang sejak tadi melibat semua itu dari cela yang dibuatnya pada pintu kamar itu.

"Aiguu! Kau membuatku gila!" gumam Sehun "Jika begini aku tak bisa marah lagi. Kau juga menginginkan pria brengsek itu," sambungnya bergumam sambil merutuk kesal.

"Se.. Sehun..," kata Irene kaget saat tiba-tiba Sehun membuka pintu kamar itu dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"Sehun..," panggil Irene "Tak perlu menjelaskannya lagi, aku sudah mendengar semuanya dari pria gila itu," kata Suhun sambil melirik dingin ke arah Suho.

Sehun berjalan ke arah Irene, lalu memeluk tubuh kakak perempuannya itu dengan erat dan penuh cinta "Aku sangat merindukan kakak..," kata Sehun "Apa yang kakak lakukan dengan pria gila ini," gumam Sehun sambil menghela nafas.

"Jangan marah..," kata Irene lirih "Jika ingin marah, marah pada kakak saja," sambung Irene dengan perasaan khawatir.

"Mau bagaimana lagi? Aku juga bingung harus bereaksi seperti apa! Tapi kenapa kau sembunyikan semuanya dariku? Apa pria ini mengencammu atau sejenisnya?" tanya Sehun dan membuat Irene terdiam.

"Tidak.. Jangan katakan itu," kata Irene membela Suho "Heiss..!" kata Sehun sambil menggelengkan kepalanya tak habis fikir.

"Kenapa? Kakak tidak terima aku mengatakan hal buruk tentangnya?" tanya Sehun dengan nada kesal.

"Kenapa tidak mengatakannya dari awal kakak?" tanya Sehun "Kau membuatku merasa begitu buruk. Maaf tidak memperhatikan mu selama ini," kata Sehun pada Irens sambil kembali memeluk tubuh Kakaknya itu.

Semua terjadi begitu saja. Meski berat Sehun berusaha untuk menerima semuanya, apa lagi saat sadar jika kakaknya juga menginginkan Suho dan yang paling penting adalah sekarang kakaknya tengah mengandung anak dari pria itu.

***

"Aku mencintaimu..," bisik Suho sambil memeluk Irene yang tengah berbaring di ranjang besar itu "Mau makan sesuatu?" tanya Suho sambil mengelus perut Irene "Mau kamu," biris Irene.

"Jangan mengatakan hal itu!" kata Suho "Aku bersungguh-sungguh," kata Irene merengek dengan suara yang manja "Tidak, kau tak boleh..," kata Suho menolak dan membuat Irene cemberut.

"Kenapa? Kenapa kau tidak mau? Karena aku sudah gendut sekarang?" tanya Irene hampir menangis dan membuat Suho begitu gemas.

"Bukan begitu, bahkan kau tidak beloh turun dari ranjang," kata Suho "Aku mintanya di ranjang, bukan di tempat lain..," rengek Irene.

"Yaampun kau ini..!" kata Suho sambil terpigkal tertawa "Sayang.. Kita belum boleh melakukannya. Aku sangat ingin tapi tidak untuk sekarang," sambung Suho lalu memeluk Irene.

Irene menghembus nafasnya kasar, sambil memeluk tubuh Suho "Sabar ya..," kata Irene sambil tertawa "Diam!" kata Irene "Aaaww!" teriak Suho saar Irene mencubit kencang pinggang Suho.

"Sakit!" kata Suho "Aku sangat sebal padamu!" kata Irene "Maaf," kata Suho sambil menahan tawanya "Kau masih mentertawakan aku!" kata Irene mulai menangis dan kian menggelik perut Suho untuk tertawa.

"Oh iya, membeli ini tadi," kata Suho sambil munujukan sesuatu pada Suho "Apa ini?" tanya Irene sambil menbuka itu "Aaaa, ini sangat lucu," kata Irene.

"Emm kami bisa pakai ini saat hari pertama salju turun," kata Suho dan membuat hati Irene menghangat.

"Emm.. Kalian pasti akan sangat lucu dengan baju hangat ini, aku juga suka dengan dengan warnanya," kata Irene sambil mentap coat warna krem dari  brand kerkenal itu.

Suho membeli satu paket coat untuk musim dingin, coat itu merupakan edisi spesial untuk Ayah dan anak. Irene benar-benar bahagia karena hal itu.

"Ayo kita tempel di sana, untuk dekorasi," kata Suho "Lagi pula dia bisa memakai itu pada saat dia berumur lima tahun," kata Suho tertawa karena coat itu benar-benar besar.

"Apa tak ada yang untuk bayi?" tanya Irene "Tidak ada, nanti jika ada akan aku beli," kata Suho.

"Terimakasih..," bisik Irene "Ya," jawab Suho sambil menempelkan keningnya ke kening Irene "Mau menikah?" tanya Suho dan membuat Irene membulatkan matanya.

"Hei, aku bertanya. Apa kau mau menikah?" tanya Suho lagi "Ayo menikah..," sambung Suho "Harus kah?" tanya Irene "Nampaknya harus," kata Suho sambil tersenyum "Apa tak ada lamaran romantis? Hanya begini saja?" tanuya Irene "Emm, hanya ini. Kau mau kan?" kata Suho "Baik lah..," jawab Irene.

***

Bagaimana guys?

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang