Update lagi guys.. Jangan lupa vote, komen, komen, vote, vote, komen, vote dan komen.
Selamat membaca~~
***
Kai memeluk Irene dengan erat, sekeras apa pun Irene berusaha melepaskan diri, sekuat itu juga Kai berusaha mempertahankan Irene dalam pelukannya.
"Biarkan seperti ini, aku mohon," kata Kai dengan lirih "Kau bukannya tidak tau, kau hanya pura-pura tak tau atau bahkan tak ingin tau. Kau faham bertul betapa aku mencintaimu," bisik Kai pada Irene sambil menangis.
"Aku tak hanya mencintaimu tapi juga Jee. Aku mengingat semua hal, saat pertama aku mendengar tangisan Jee, saat pertama, aku menyentuh dan melihat wajahnya, saat pertama aku melihat senyumnya, saat petama aku mendengar tawanya, saat pertama aku melihat langkah kakinya, semua itu melekat dalam otak dan hatiku," gumam Kai sambil menangis.
"Aku menjalankan semua kewajiban dan hak sebagai Ayahnya, aku menyayanginya. Tapi aku sadar, seberapa pun cinta yang aku berikan pada Jee, semua itu bukan berarti Jee tak berhak tau tentang Ayahnya," sambung Kai.
"Hentikan, jangan paksa aku," kata Irene sambil meremas kencang kemeja Kai sambil menahan tangisnya "Aku tak mau terlibat dengannya lagi," sambung Irene.
"Kau bohong, bahkan aku melihat cinta di sorot matamu itu kian besar untuknya, jangan bodohi dirimu. Aku tak mau melihat mu terluka lagi," kata Kai "Jujur lah pada hatimu," kata Kai.
"Lalu bagaimana dengan mu? Bagaimana dengan semua yang sudah kau berikan untuk ku dan Jee? Bagaimana dengan semua pengorbanan mu, untuk kami?" tanya Irene.
"Aku benci pada diriku sendiri, kenapa aku tak bisa berpaling padamu saja?" tanya Irene terseduh.
"Ayo kita mulai dari awal.. Bantu aku menata hatiku untuk mu. Jangan suruh aku kembali padanya," kata Irene "Aku akan berusaha," sambung Irene.
Kai melepas pelukannya, lalu menatap mata Irene "Apa yang kau katakan?" tanya Kai "Aku mau memulainya dengan mu," kata Irene.
Kai hanya diam sambil menatap sorot mata goya itu "Bahkan kau tidak yakin dengan ucapan mu," gumam Kai dalam hati sambil mengelus pipi Irene.
Irene berusaha memejamkan matanya saat Kai mendekatkan wajahnya, Kai mendekatkan bibirnya dengan bibir Irene, Kai diam sejenak lalu mengecup kening Irene, sengaja mendiamkan bibirnya di kening putih itu untuk beberapa waktu.
"Pertemukan Jee dengan Ayahnya, kau berhak memilih tapi Jee juga berhak tau Ayahnya," bisik Kai dan mendapat anggukan dari Irene.
"Ayo lihat seberapa kuat pertahanan mu atas cinta mu itu," gumam Kai dalam hati dan menjadikan dirinya korban lagi, tapi tak masalah jika semua itu bisa membuat Irene menyadari semua yang benar-benar diingnkannya.
***
"Acel kita mau ke mana?" tanya Jee pada Kai "Kita akan bertemu dengan orang Korea," jawab Kai sambil tersenyum.
"Jee.. Apa kau menyayangi aku?" tanya Kai tiba-tiba "Tentu saja..," jawab Jee dan membuat Kai tersenyun tenang.
Jujur saja banyak kekhawatiran dalam hati Kai, tapi tetap saja dia harus berusaha mempertemukan Jee dengan Suho.
Setelah mendapat izin dari Irene, Kai membawa Jee untuk menemui Suho.
Suho tersenyum lebar saat melihat Jee dan Kai makin mendekat dengan posisinya saat ini.
"Ayo beri salam padanya," kata Kai pada Jee "Hai..," kata Jee "Tidak Jee, berisalam seperti salam Korea," kata Kai "Hallo..," kata Jee sambil membungkukan tubuhnya dan membuat Suho tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy in Love
Romance"Selamat malam matahari, cepatlah datang aku sudah sangat rindu."