39. (Lagi)

2.1K 230 7
                                    

Maaf baru bisa update guys, baru sempat soalnya lagi sibuk, lagi galau juga gara-gara ditinggal Mas Suho wamil 😢

Selamat membaca guys, jangan lupa vote dan komen. Lop yu moll.. 😘😘

Komen yang banyak ya..

***

"Bagaimana cara aku menemui mu lagi?" tanya Krystal sambil sibuk berusaha mengaitkan branya "Biar ku bantu..," kata Kai membantu Krystal "Terimakasih..," kata Krystal "Kenapa sangat ingin menemui ku lagi?" tanya Kai "Untuk berjaga-jaga," jawab Krystal "Apa? Jika kau kesepian lagi?" tanya Kai sambil tersenyum miring.

"Kau kira aku ini apa? Laki-laki penghibur?" tanya Kai dan membuat Krystal tertawa "Bukan, kau bukan laki-laki penghibur, karena aku tak membayarmu," kata Krystal tertawa "Ini," kata Kai memberikan Krystal HP-nya, Krystal yang faham langsung mengetikan nomer HP-nya.

Krystal tak sangaja melihat layar depan HP Kai "Siapa anak ini?" tanya Krystal "Anakku..," jawab Kai.

Buuugg! Satu pukulan mendarat di dada Kai "Aaaaa! Apa yang kau lakukan?" tanya Kai sambil mengelus dadanya "Kau, mengkhianati Istrimu! Kau bilang..," kata Krystal namun terhenti saat Kai tertawa kencang.

"Dia anak dari wanita yang ku cintai selama ini," jawab Kai "Dia sangat tampan, senyumnya mengingatkan ku pada Suamiku..," kata Krystal sambil tersenyum.

Kai memicingkan matanya menatap Krystal sambil mengancingkan kemejanya "Itu, karena kau merindukan Suamimu, cepat pergi dan temui dia," kata Kai sambil tersenyum.

"Terimakasih untuk semua," kata Krystal mengecup bibir Kai singkat lalu pergi dari kamar itu.

"Cihh! Wanita yang malang..," gumam Kai sambil menatap pintu yang sudah tertutup itu.

***

Kai sampai ke rumah dan di sambut dengan wajah cemberut Jee "Hei tampan kenapa kemberut?" tanya Kai pada Jee "Acel dari mana? Kenapa tidak pulang semalam?" tanya Jee.

"Sayang.. Acel punya banyak pekerjaan," kata Irene sambil mengambil jaket yang barus saja dilepas Kai "Biasanya juga menelpon, semalam Acel tidak menelpon sama sekali," rutuk Jee merajuk.

"Aaa.. Acel lupa nakk.. Maaf," kata Kai lalu mencium pipi Jee.

"Kau sudah sarapan?" tanya Irene pada Kai "Belum," jawab Kai sambil tersenyum ke arah Irene.

"Hari ini Acel sudah berjanji untuk pergi bersama Jee dan Ibu! Acel tidak boleh bekerja hari ini," kata Jee "Baik lah Boyy!" kata Kai sambil mengacak rambut Jee.

"Ayo, aku sudah menyiapkan sarapan," kata Irene pada Kai "Baik, aku harus berganti baju dulu," kata Kai.

Irene sibuk meladeni Jee yang tengah berulah lagi di meja makan, Jee sangat pemilih akhir-akhir ini.

"Kenapa lagi?" kata Kai pada bocah itu "Ibu memaksa ku makan rumput aneh warna hijau itu," kata Jee dan membuat Irene dan Kai tertawa.

"Oh iya, kemarin Jee bertemu dengan orang Korea di depan sekolah," kata Jee bercerita.

"Kita selalu bernasib sama, aku juga bertemu orang Korea tadi malam," kata Kai menyahut "Waahh kita sangat luar biasa," kata Jee sambil tersenyum dengan mempetlihatkan giginya.

Setelah bersiap, Irene dan Kai menepati janji mereka untuk pergi bersama Jee. Begitulah tiga orang itu terlihat seperti keluarga bahagia yang menjalini kehidupan penuh cinta.

Kai dan Jee menunggakan sepatu sama dan itu terlihat sangat menggemaskan dan itu membuat keduanya menjadi perhatian orang-orang.

"Dulu aku selalu merutuk bertanya, apa yang kau harapkan bersama hubungan yang tak bernama persama pria itu, tapi sekarang aku juga terjebak dalam hubungan aneh yang tidak bernama juga." Kai bergumam sanbil menatap Jee dan Irene yang tengah bermain di hadapannya.

Enam tahun terus terjadi seperti itu, Kai terus berfikir akankah cintanya akan diterima suatu hari nanti, tapi Kai tau, bahkan sorot mata wanita itu mengatakan bahwa dia masih sangat mencintai pria masa lalunya itu.

"Acel kenapa melamun?" tanya Jee "Aa? Tidak..," jawab Kai sambil tertawa lalu ikut bermain bersama Jee dan Irene.

Irene menata lirih ke arah putranya yang tengah bergelendot manja di pangkuan Kai, Irene begitu berterimakasih pada Kai yang sudah menjadi sosok Ayah untuk putranya.

Sakit hati Irene menutupi segala rasa cinta yang ada di hatinya, Irene ingat betul saat di mana Suho meninggalkannya tanpa mengatakan apa pun dan menikahi wanita lain.

"Yakkkkkk! Orang Korea..," teriak Jee tiba-tiba berteriak memanggil seseorang yang dilihatnya dan sontak membuat Irene dan Kai menoleh ke arah yang ditunjuk Jee.

Bobby tersenyum sambil melambaikan tanganya pada Jee dan detik selanjutnya Bobby dia terpaku saat matanya bertemu dengan mata Irene. "Irene.." gumam Bobby.

Irene langsung membalik tubuhnya, menghindari tatapan Bobby, sambil berpegang erat pada tangan Kai, karena tubuhnya yang terasa lemas.

"Ayo kita harus pergi..," kata Irene menarik tangan Kai yang tengah menggendong Jee.

"Irene..!" panggil Bobby berteriak sambil terus berlari menembus kerumunan orang yang sangat ramai.

"Rene tolong berhenti," kata Bobby kembali berteriak dan selanjutnya Irene lepas dari pengawasan matanya. "Aaahh! Sial!" teriak Bobby dan langsung berlari mencari Suho.

"Boss, aku melihat Irene tadi," kata Bobby tiba-tiba dengan nafasnya yang terengah karena berlari.

Suho begitu terkejut hingga menjatuhkan botol air di tangannya "Apa yang kau katakan?" tanya Suho.

"Dia, Irene ada di kota ini. Aku melihatnya tadi," kata Bobby.

"Aku melihatnya bersama anak kecil yang kita temui tempo hari Bos," jelas Bobby "Sumpah Boss, aku yakin itu Irene, aku melihatnya sediri, secara langsung dengan mata kepala ku sendiri, aku yakin Boss," kata Bobby dengan sangat yakin.

***

Gimana guys?

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang