Hai guys update lagi ni, jangan lupa vote, komen, komen, vote, vote, komen dan komen. Love you more 😘
***
"Bagaimana perasaanmu hari ini?" tanya Xiumin saat Suho masuk ke dalam ruangannya "Heis! Kau selalu menanyakan itu," gumam Suho "Karena perasaanmu adalah yang paling penting untukku..," kata Xiumin tertawa sambil menunjukan giginya.
"Perasaanku sedang kacau sekarang," kata Suho mengadu "Kenapa?" tanya Xiumin "Ketekutanku selama ini, terjadi, semua yang sangatku hindari sudah terjadi dan aku tak tau harus berbuat apa," kata Suho.
Xiumin menelisik setiap sudut wajah Suho mencoba membaca raut wajah itu dan Xiumin menangkap keputus asaan di wajah itu.
"Apa yang terjadi?" tanya Xiumin pura-pura tak tau "Aku akan menjadi Ayah, dia hamil," kata Suho, Xiumin tersenyum dengan senang saat Suho sudah mengakuinya, paling tidak itu artinya Suho sudah terbuka.
"Waah! Kalau begitu selamat untuk anak pertamamu," kata Xiumin "Apa maksudmu! Kau tau aku tak ingin punya anak," kata Suho "Sumpah demi apa pun Xiumin aku begitu takut," sambung Suho.
"Apa yang kau takutkan, itu bagus, kau akan punya anak dari wanita yang sangat kau cintai," kata Xiumin pada Suho yang kini tengah sibuk memijat pangka hidung karena kepalanya begitu sakit "Tidak, aku tak bisa," kata Suho dengan perasaan yang takut.
"Dengarkan aku, kau bukan orang lain dan orang lain bukan dirimu, jadi jangan samakan dirimu dengan orang lain. Jadi lah dirimu sendiri, beri bayi itu cinta yang banyak dengan begitu semua ketakutanmu akan segera hilang," kata Xiumin.
"Aku tak memintamu untuk langsung menerima, paling tidak coba dulu dan rasakan semuanya. Bayi itu akan menjadi mata air di perjalanan panjangmu, dia akan terus memberimu kesejukan," sambung Xiumin.
"Bagaimana jika aku memperlakukannya dengan buruk? Bayi itu akan membenciku seumur hidupnya," kata Suho dengan nada bicara yang gemetar hampir menangis.
"Tanam di otakmu! Kau tak akan menyakitinya, kau hanya akan memberinya banyak cinta," kata Xiumin "Kau adalah orang yang baik, kau bisa menerima Bobby dalam hidupmu, kau menjaga dan memberinya semua perhatian hingga dia sebesar dan sekeren itu, lalu kenapa kau tak bisa melakukannya pada darah dagingmu sendiri. Kau pasti bisa," kata Xiumin sambil menepuk punggung Suho.
"Jernihkan fikiranmu, pulang lah.. Sentuh perut Irene dan rasakan keberadaan anakmu di dalam perutnya," kata Xiumin dan setelah itu Suho pergi dari ruangan Xiumin.
***
Kai menangkap satu sosok tak asing di ujung lorong rumah sakit tempatnya bekerja itu, Kai menatap dengan tajam berusaha meyakinkan dirinya apa benar yang dilihatnya itu adalah suami Irene atau bukan, setelah lama melihat Kai yakin bahwa yang dilihatnya itu adalah suami Irene.
"Kau tau dengan orang itu?" tanya Suho pada seorang perawat yang tengah berbincang dengannya sambil menunjuk ke arah Suho "Kau kenal dia? Dia sering mengunjungi psikiater," kata perawat itu "Oh, tidak kenal juga, tapi dia suami dari orang yang kukenal," kata Kai.
"Suami? Jangan bercanda, dia masih bujangan Dokter Kim!" kata perawat itu terpingkal "Dari mana kau tau, aku bertetangga dengannya!" gumam Kai yakin "Siapa yang tidak kenal dia, dia itu Kim Suho. Pimpinan Kim Group yang terkenal itu dan aku yakin dia masih bujangan," kata perawat itu kembali meyakinkan.
"Mungkin wanita yang kau kenal itu adalah salah satu dari wanita mainannya, Tuan muda Suho itu terkenal karena juga sering bermain-main dengan perempuan," sambung perawat itu dan kian membuat Kai terkejut.
"Jadi hubungan apa yang sedang kau jalankan bersama pria itu Rene? Dan kau hamil sekarang?" Kai terus bertanya dalam hatinya mencoba menerawang kebenaran yang belum diketahuinya.
***
Suho memeluk pinggang Irene yang sibuk memotong sayur itu, membantu Sunny menyiapkan makan malam, Sunny hanya tertawa melihat kedua orang itu.
"Sunny dan Bobby melihat kita," kata Irene pada Suho yang sibuk mengecup pundaknya "Mereka juga sudah dewasakan..," kata Suho sambil tertawa.
"Ayo duduk di sini," kata Suho mengajak Irene "Aku harus menyelesaikan ini," kata Irene "Tak apa Nyonya, saya yang akan menyelesaikannya," kata Sunny.
Irene pun duduk di kursi dengan Suho yang berjongkok di hadapannya "Ada apa?" tanya Irene saat sadar Suho terus menatap perutnya "Hanya ingin melihatnya..," kata Suho.
"Rene tadi aku betemu dengan Dokter Xiumin, dia bilang aku harus sering menyentuhnya, agar dia kenal padaku," kata Suho sambil menatap mata Irene dan semua yang dikatakan Suho benar-benar membuat Irene merasa tenang.
"Ke mari..," kata Irene mengambil tangan Suho lalu menempelkan telapak tangan Suho ke perutnya "Tuan tau, sepertinya dia sangat suka saat disentuh seperti ini," kata Irene.
"Apa Tuan biasa merasakannya?" tanya Irene "Emm..," kata Suho sambil mengangguk dengan mata yang berbinar "Sini..," kata Irene mengarahkan kepala Suho untuk mebempel pada perutnya.
"Mau mendengar detak jantungnya?" tanya Irene "Apa bisa?" tanya Suho "Kata Dokter Kang, minggu depan kita sudah bisa mendengar detak jantungnya..," kata Irene pada Suho "Benarkah? Ajak aku saat kau pergi ke Dokter ya..," kata Suho pada Irene "Iya..," jawab Irene dan tiba-tiba menangis.
"Kenapa? Kenapa menangis? Apa aku menyakitimu lagi?" tanya Suho "Emm, tidak..," kata Irene kian terisak lalu ikut bersimpuh di lantai untuk memeluk Suho "Ini tangis bahagia," kata Irene "Terimakasih," sambungnya.
"Jangan tinggalkan aku Rene, aku berjanji akan terus berusaha menjadi lebih baik. Jangan tinggalkan aku," kata Suho sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Irene.
Sunny dan Bobby hanya saling lirik saat melihat kejadian di depannya itu "Aaiis apa-apaan ini," gumam Bobby sambil menutup kedua mukanya dengan tangan "Aaaa mereka sangat lucu," sambung Bobby sambi merangkul bahu Sunny "Apa yang kau lakukan!" kata Sunny menepis tangan Bobby.
***
"Apa Tuan akan terus menempel seperti itu?" tanya Irene pada Suho yang masih saja berbaring sambil menempelkan wajahnya ke perut Irene.
"Aku sedang bicara dengannya," kata Suho dan membuat Irene tertawa "Apa yang kalian bicarakan, aku juga mau dengar..," kata Irene.
"Aku minta agar dia tak pernah membenciku, aku sangat takut Rene. Aku takut nanti aku menyakitinya dan dia akan membenciku seumut hidupnya, aku tak akan sanggup hidup dengan segala kebencian dari anakku Rene," kata Suho lirih.
"Tak bisakah kau berdamai dengan masa lalumu?" tanya Irene sambil mengelus kepala Suho "Kau akan mendapat masa depan yang baik saat kau sudah berdamai dengan masa lalumu," bisik Irene.
Suho membenamkan wajahnya ke leher Irene, melingkarkan tangannya ke pinggang Irene "Aku mau, tapi aku tak bisa Rene, semuanya terlalu buruk," kata Suho dengan lirih "Berlahan, pelan-pelan saja," bisik Irene lalu menecup puncak kepala Suho beberapa kali.
"Tidur lah..," kata Irene sambil mengelus surai Suho "Selamat tidur," sambung Irene.
"Aku mencintaimu..," bisik Suho "Katakan itu pada anakmu juga," kata Irene "Suho kembali memposisikan wajahnya di depan berut Irene, lalu mengecup perut Irene dengan lembut "Selamat tidur anak Ayah..," kata Suho dengan suara yang bergetar hampir menangis dan benar-benar membuat hati Irene menghangat.
***
Please.. Jangan suruh update lagi, besok lagi yaaaaaa ntar aku di gebukin emakkuuuuu 😆😆 semapai jumpa di updatean besok ya guys 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy in Love
Romance"Selamat malam matahari, cepatlah datang aku sudah sangat rindu."