44. Jee Punya Cerita

2.4K 242 26
                                    

Gak kerasa ya udah part 44 aja wkwk.. Btw cerita yang lain belum update dulu ya, maaf banget guys soalnya belum dapet rasanya lagi 😆

Janga lupa vote dan komen yang banyak ya guys, selamat membaca~~

***

"Rene.. Aku harus pergi, ada pertemuan asosiasi," kata Kai "Baik lah.. Semoga semuanya lancar," kata Irene tersenyum sambil mengelus bahu Kai.

"Jee Acel pergi ya.. Ajak Ayah jika ingin pergi," pesan Kai pada bocah itu "Buat Ayah dan Ibu berbaikan," bisik Kai lalu mencium gemas pipi bocah itu.

Ya, Kai berbohong lagi. Asosiasi apanya! Pertemuan apanya! Bahkan dia tak tau harus pergi kemana.

"Aaa.. Istri kesepian itu," kata Kai mengingat Krystal, lalu mencari kontak Krystal dan menelponnya.

"Hallo.. Siapa ini?" tanya Krystal "Tebak siapa aku," kata Kai "Hei! Kenapa kau baru menghubungi ku!" kata Krystal dan terdengar sangat senang.

"Aku ada di Seoul sekarang," kata Kai "Jika kau masih kesepian, kau bisa menemuiku," kata Kai "Waaa! Benarkah, baik ayo bertemu," kata Krystal.

"Tapi Nyonya.. Nampaknya kau harus menjemputku," kata Kai "Aku tak punya apa-apa disini," sambungnya "Baik lah, shere lokasimu sekarang," kata Krystal.

***

"Ayah.. Kenapa di kamar itu sangat banyak kado?" tanya Jee "Itu kado untuk Jee," kata Suho sambil berjongkok "Wooo itu sangat banyak," kata Jee dengan dialek bicaranya yang lucu.

"Boleh Jee buka sekarang?" tanya Jee "Kau mau?" tanya Suho "Tentu saja," kata Jee bersemangat.

"Ayo Ibu...," kata Jee menarik tangan Irene untuk ikut bersama mereka.

"Waaaa.. Acel Sehun sangat lucu di foto itu," kata Jee tertawa saat melihat foto di dinding itu "Ibu juga sangat cantik dengan gaun putih itu," kata Jee.

"Tapi, kenapa Jee tidak ada?" tanya bocah polos itu "Jee ada," jawab Suho "Saat itu anak Ayah yang tampan ini masih di dalam perut Ibu," sambung Suho menjelaskan.

"Dan ini adalah Jee saat dalam perut Ibu," kata Suho menujukan foto hasil USG itu "Aisa! Kenapa bentuk Jee seperti kacang polong disini," kata bocah itu dan tentu saja mengundang gelak tawa Irene dan Suho.

"Kenapa Ayah juga menempel itu di dinding?" tanya Jee sambil menujuk coat warna krem itu "Itu adalah hadiah pertama yang Ayah beli untuk Jee," kata Suho.

"Waaa, Ayah membeli sangat banyak kado untuk Jee," kata bocah itu kegirangan.

"Apa ini ranjang Jee?" tanyanya lagi pada sang Ayah sambil mengelus ranjang bayi itu "Iya, Ayah juga membeli ini untuk Jee," kata Suho dengan mata yang berkaca.

Suho tak mampu menahan air mata yang sudah di tahannya sejak tadi, Suho memeluk Jee lalu menagis sejadi-jadinya tanpa memikirkan rasa malu pada anak kecil itu.

"Ayah..," panggil Jee sambil mengelus belakang Suho "Ayah pasti sangat sedih karena tak bisa memberikan semuanya langsung ke Jee," sambung Jee dan kali ini membuat Irene ikut menangis.

"Maaf," lirih Suho sambil menatap Irene "Maaf..," sambungnya "Maafkan Ayah ya nak..," kata Suho lalu mengecup pipi Jee.

"Ayo Jee pilih mau bukak yang mana dulu," kata Suho "Ibu.. Ayo ikut kesini," kata Jee memanggil Irene, Irene melangkah berlahan, lalu dengan ragu duduk disana bersama Suho dan Jee.

"Ayo bukak yang ini," kata Jee "Emm, ini kada ulang tahun Jee yang ke tiga tahun," kata Suho sambil membuka bungkus kado usang itu dengan rasa penuh haru.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang