Guys jangan lupa vote dan komen ya, jangan males-malesan, ntar aku juga ikutan males.
Baca pelan-pelan hanyati dan resapi, selamat membaca~~
***
"Ada apa Rene?" tanya Kai saat melihat Irene yang sangat gelisah "Itu tadi Bobby..," kata Irene mulai terisak "Jika ada Bobby pasti juga ada Suho," sambung Irene.
Melihat Irene yang kalang kabut, Kai berinisiatif memeluk Irene untuk menenangkan wanita itu "Stttt.. Kenapa menangis? Sudah.. Jangan menangis lagi," kata Kai sambil mengelus tengah belakang Ierene.
***
Suho dan Bobby berdiri di depan sekolah menunggu bocah yang ditemui mereka tempo hari.
Saat jam pulang seperti biasa Jee menunggu jemputan di depan sekolahnya.
"Hai Jee," sapa Suho pada bocah itu "Hai Acel," kata Jee sambil tersenyum sambil melambaikan tangannya.
"Mau ini?" tanya Suho sambil memberikan Jee permen "Terimakasih," kata Jee sambil mengambil permen itu.
"Jee bolah aku tanya sesuatu?" tanya Suho "Emm," kata Jee sambil menganggu "Siapa nama Ibumu?" tanya Suho dengan mata berkaca penuh harap.
"Irene..," jawab Jee, mendengar itu Suho langsung memeluk tubuh Jee dengan hangat "Aaaa..," kata Suho dengan hati yang tak menentu sambil terus memeluk tubuh Jee.
"Aaa Acel ini sangat sesak..," kata Jee proter "Uuu, maaf..," kata Suho tersenyum sambil mengelus wajah Jee "Kenapa Acel menangis?" tanya Jee "Tidak apa," jawab Suho.
"Aku tau, aku bisa merasakan kehadiranmu, kau tak akan meninggalkan Ayah, Ayah tau kau masih ada nak..," gumam Suho dan kembali memeluk Jee.
"Ibu..," teriak Jee yang baru saja datang "Aaa anak Ibu sudah pulang ya..," kata Irene lalu diam seketika.
Irene terduduk lemas, Kai dan Sehun yang tadi berda di belakang tiba-tiba berjalan kedepan.
"Ibu kenapa?" tanya Jee sambil membantu Irene kembali berdiri.
Sambil menggempalkan tangan Sehun berjalan mendekati Suho dan hendak memukul Suho, Suho hanya diam tak berusaha melawan atau menghidar "Cukup," kata Kai sambil memegang tangan Sehun.
"Aja Jee ke atas, ayo lah..," kata Kai pada Sehun, Sehun bergegas menggendong Jee dan pergi dari sana.
Irene hanya diam tak mampu mengatakan apa pun, sedari tadi dia hanya menangis. Kai duduk di depannya, sedangkan Suho masih berdiri di tempatnya tadi.
"Kenapa kau pergi?" tanya Suho sambil menatap Irene dengan pedih "Kau tau betapa tersiksanya aku karena semua yang kau lakukan pada ku? Kau pergi tanpa pamit dan tanpa mendengarkan Rene," sambung Suho.
Suho berjalan medekati Irene, Irene segera membuang mukanya, Irene tak berdaya di hadapan kerinduannya yang sangat luar biasa.
"Pergi lah..," kata Irene "Untuk apa datang lagi? Untuka apa kau muncul lagi, setelah luka dan derita yang kau beri untuk ku," kata Irene.
"Aku sudah hidup dengan damai, aku sudah hidup dengan tentram tanpamu! Lalu kenapa kau datang lagi," kata Irene pada Suho sambil menangis terseduh.
"Aku tanya kenapa kau pergi?" tanya Suho "Lalu kenapa kau meninggalkan aku hari itu?" tanya Irene sambil berteriak.
"Kau lah yang pergi tanpa mendengar penjelasan Rene! Kau pergi begitu saja tanpa mendengarkan aku! Tanpa mendengarkan alasan ku!" kata Suho.
"Lalu kenapa kau berbohong? Kenapa kau menyembunyikan anak ku Rene? Kenapa kau bilang dia sudah tiada?" tanya Suho penuh emosional.
"Katakan Rene! Jee adalah anakku kan?" tanya Suho "Bukan! Dia bukan anakmu! Anakmu sudah tiada saat kau memutuskan untuk meninggalkan kami hari itu," kata Irene.
"Aku tidak pernah meninggalkan mu, kau lah yang meninggalkan aku. Kau bohong! Jee anak ku," kata Suho.
"Tidak bukan! Kau tidak lihat aku sudah hidup dengan kehidupan baruku," kata Irene "Ayah Jee adalah dia," kata Irene sambil menunjuj Kai dan Kai hanya bisa menghela nafasnya putus asa.
"Bohong kau bohong!" kata Suho sambil mencengkam tangan Irene.
Kai mendekati mereka lalu melepas cengkraman tangan Suho pada Irene dan menarik Irene ke dalam pelukannya.
"Sudah cukup," kata Kai pada Irene "Katakan yang sebenarnya Rene, dia berhak tau," sambung Kai sambil mengeratkan pelukanya pada tubuh Irene yang bergertar hebat karena menangis.
"Jee adalah putramu, anak yang kau tinggalkan waktu itu," kata Kai "Kau adalah Ayah Jee," samnung Kai.
"Kenapa Rene? Jawab aku! Kenapa kau berbohong?" tanya Suho berusaha mencari jawaban.
"Kenapa kau tega memisahkan aku dengan putraku?" sambung Suho dan sungguh membuat hati Irene kian tercabik-cabik.
"Kau bisa kembali nanti, pergi lah dulu," kata Kai pada Suho.
"Aku akan menunggu jawaban mu Rene, aku menungg," kata Suho lalu pergi, menuruti saran yang diberikan Kai tadi.
"Kenapa kau katakan padanya!" kata Irene marah pada Kai "Bagaimana pun juga, dia berhak tau Rene, Jee darah dagingnya," kata Kai "Jee juga berhak tau keberadaan Ayahnya," sambung Kai.
"Aku benci padanya," kata Irene "Tidak, kau bohong! Kau masih mencintai pria itu," kata Kai
"Jangan egois, jangan fikirkan dirimu sendiri. Putramu berhak tau Rene," kata Kai berusaha menyakinkan meski hatinya sendiri terasa begitu sakit, menerima kenyataan bahwa Suho sudah menemukan Irene dan Jee.
"Tak ada alasan untuk mu menjauhkan Jee dari Ayahnya," kata Kai lalu mengeratkan pelukannya pada Irene.
***
"Kenapa kau beri tau dia?" tanya Sehun marah pada Kai "Apa maksud mu? Dia berhak tau tentang Jee dan Jee juga berhak tau bahwa dia adalah Ayahnya," kata Kai.
"Kita sudah bersepakat untuk mejauhkan kakaku dan anaknya dari pria brengsek itu!" kata Sehun.
"Kau tau meski aku bukan Ayah kandung Jee, tapi aku lah yang mendengar tangis pertamanya, aku juga orang pertama yang melihat wajahnya, sejak hari itu ku gelari sendiri diriku dengan sebutan Ayah!"
"Hari itu, aku berkata pada diriku bahwa aku sudah menjadi Ayah dari seorang bayi! Aku begitu mencintai Jee dengan segenap jiwa ku."
"Tapi, sebesar apa pun cinta, kasih dan sayang yang ku berikan pada Jee, semua itu belum cukup Hun! Dia butuh Ayahnya!" kata Kai kesal hingga menangis dengan putus asa.
"Hati ku selalu saja sakit saat melihat nya menangis dan bertanya kenapa dia tak punya Ayah! Hati ku terus saja sakit saat melihat mu menangis karena cintamu pada pria itu!" teriak Kai pada Irene.
"Hatiku sakit melihat penderitaan mu! Hentikan Rene, jangan lagi.. Hentikan kerasa kepala mu," sambung Kai, lalu pergi dari sana meninggalkan Sehun dalam kebisuan dan Irene yang masih menangis.
***
Gimana guys?
![](https://img.wattpad.com/cover/222536456-288-k916033.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy in Love
Romance"Selamat malam matahari, cepatlah datang aku sudah sangat rindu."