32. Pilihan

1.9K 244 20
                                    

Update dua ya guys. Maaf kalau banyak typonya. Janga lupa vote dan komen.

Selamat membaca~~

***

Entah sejak kapan, entah pada saat pertama aku melihatnya sebagai Bos baruku, entah pada saat pertama kali dia memaksaku, entah pada saat pertama kali dia menyentuhku, enyah kapan, aku tidak tau. Rasa itu jadir begitu saja bahkan sebelum aku menyadarinya.

Entah kenapa dan bagaimana, aku meyakinkan hatiku, aku mencintainya. Aku mencintai pria yang suka seenaknya itu.

"Kenapa bisa aku mencintaimu?" tanya Irene sambil mengelus pipi Suho yang masih terlihat tenang dalam tidurnya.

"Karena aku tampan..," gumam Suho yang ternyata sudah bangun "Aku mencintaimu," kata Suho "Terimakasih sudah berusaha keras untuk tetap berada di sisiku," kata Suho "Sebenarnua karena kau menahanku," kata Irene "Maaf kalau begitu..," kata Suho dengan sangat lucu.

"Pagi anak Ayah..," kata Suho mengecup perut Irene "Bantu aku ke kamar mandi," kata Irene dengan cekatan Suho menggendong tubuh Irene untuk menuju ke kamar mandi.

"Mau mandi sekalian?" tanya Suho "Boleh..," jawab Irene. Suho membantu Irene untuk mandi dan sendang penuh perhatian Suho mengelap tubuh basa Irene dengan handuk, lalu kembali membawa tubuh Irene ke atas ranjang.

"Mau dipeluk seperti ini dulu..," kata Irene mengeratkan pelukannya saat Suho hendak menurunkan tubuhnya dari gendongan Suho "Sangat nyaman," gumam Irene sambil menghirup aroma tubuh Suho.

Suho mengelus belakang Irene sambil sesekali mengecup pundak Irene. "Ayo katakan pada Sehun tentang rencana kita," kata Suho "Em, kita harus segera melakukan itu," kata Irene.

"Boleh aku bertanya? Tapi jangan marah..," kata Irene pada Suho "Apa?" tanya Suho "Bagaimana dengan keluargamu?" tanya Irene "Kau sudah mengatkan semuanya pada mereka?" tanya Irens lagi.

Suho menghela nafasnya kasar lalu mengecup bibir Irene "Rasanya aku lebih bahagia saat jauh dari mereka. Boleh kah kita tak melibatkan mereka?" tanya Suho.

"Aku tak masalah, jika semua itu tak akan menimbulkan masalah untukmu," kata Irene.

"Mereka tak pernah peduli dengan hidupku, lalu kenapa mereka harus peduli dengan pernikahan kita? Jangan khawatir kita tak perlu mereka, sungguh aku tak butuh mereka," kata Suho.

"Mana yang menurutmu bagus saja," kata Irene sambil membelai lembut pipi Suho dan tak mau membuat emosi Suho menjadi buruk.

***

Sehun hanya diam memperhatikan kedua orang yang duduk di hadapannya itu. Kedua orang itu terlihat gugup dan gelisah.

"Ada apa?" tanya Sehun "Sehun ada yang ingin kakak sampaikam..," kata Irens "Apa? Kalian mau menikah?" tanya Sehun dengan ekspresi wajah anehnya.

"Tebakanku benar?" tanya Sehun menatap kedua orang itu "Katakan sesuatu!" kata Sehun pada Suho.

"Jangan begitu.. Kenapa berkata sangat kasar padanya..," kata Irene sambil menunduk. "Aiguu! Kakak benar-benar mencintai pria ini!" gumam Sehun.

"Harusnya kalian menikah dari awal. Perutmu sudah membesar seperti itu," rutuk Sehun "Kenapa tidak menikah dari awal?" tanya Sehun

"Banyak alasannya..," jawab Irene "Aku bertanya padanya," kata Sehun, Suho hanya tersenyum melihat tingkah Sehun.

Bagaimana pun tetap saja, Sehun laki-laki adalah adik dari seorang perempuan yang akan menikah, tentu saja Sehun harus bersikap seperti itu. Sehun begitu menyayangi kakaknya itu.

"Kami punya alasan sendiri, kami hanya butuh restu darimu," kata Suho "Baik lah.. Menikah lah dan hidup dengan bahagia," kata Sehun sambil tersenyum, lalu berjalan ke arah Irene dan memeluk tubuh Irene dengan hangat.

"Sudah cukup kakak memikirkan aku. Kakak harus memikirkan kebahagiaan kakak mulai sekarang," bisik Sehun.

"Terimakasih sudah menemani kakak dan membuat hidup kakak habagia di setiap detiknya," kata Irene "Apa-apaan ini kenapa kau menangis!" kata Sehun tertawa.

"Menikah lah..," kata Sehun sambil tersenyum.

***

Suho dan Sehun memutuskan untuk pergi berdua. Suho hanya diam saat melihat Sehun minum alkohol, toleransi Sehun terhada alkohol cukup baik hingga belum juga mabuk setelah minum dengan banyak.

"Aku harus mabuk agar bisa mengatakan semuanya padamu," kata Sehun "Aku mau kau membuatnya bahagia, dia sudah banyak menderita," sambung Sehun.

"Kami menjadi yatim piatu di umur yang sangat muda. Dia harus berusaha keras menghidupiku, dia bekerja siang dan malam agar semua kebutuhanku terpenuhi," kata Sehun bercerita dan mulai menangis.

"Kau tau dia begitu menyayangiku, saat itu dia pernah berbohong padaku, dia mengatakan bahwa dia sudah makan dan memberikan semua makanannya padaku, padahal dia juga belum makan pada saat itu," sambung Sehun.

"Aku mohon padamu.. Buat dia bahagia," kata Sehun mengenggam tangan Suho.

"Ku titipkan kakakku yang berharga padamu "Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau membuatnya sedih," kata Sehun.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin," kata Suho lalu merengkuh tubuh Sehun ke dalam pelukannya.

***

Mata Suho melebar, senyum tak luntur dari wajahnya saat mendengar detak jantung jabang bayi itu.

"Wahh ini menakjubkan," kata Suho penuh rasa bahagia "Dokter apa ini bayi kami?" tanya Suho sambil menunjuk layar yang menampilkan satu sosok yang belum jelas bentuknya itu.

"Iya tuan, ini bayi kalian..," kata Dokter Kang menjelasakan.

"Aku sangat senang bisa bertemu dengannya secara langsung," kata Suho "Aku tidak sabar menunggu dia lahir," sambung Suho.

"Anda bisa bertemu dengannya awal musim semi, jadi bersabar lah," kata Dokter Kang sambil tersenyum.

Mau makan sesuatu?" tanya Suho "Tidak, mau pulang saja. Aku sangat lelah," kata Irene "Baik lah..," kata Suho dan langsung melajukan mobilnya menuju apertemen mereka.

***

"Apa yang kau lakukan?" tanya Irene pada Suho yang terlihat sangat sibuk dari tadi pagi.

"Kau mau buat pameran?" tanya Irene sambil tertawa saat melihat Suho sibuk menata segala benda di dinding kamar itu.

Suho menyusun semua benda yang berhubungan dengan bayinya, mulai dari foto USG dari bulan pertama hingga bulan ke lima ini, bekas kotak susu, bungkus vitamin, bahkan nomer antrian di rumah sakit, Suho juga menata beberapa barang yang sudah di belinya juga, kaos kaki warna-warni, topi dengan berbagai motif, baju bayi lucu, tak lupa coat couple untuknya dan anaknya itu. Semua dijadikan Suho pajangan dinding.

Suho mentap dinding itu dengan rasa puas "Bukan kah sangat bagus?" tanya Suho "Em.. Sangat indah," kata Irene sambil menangis terharu.

"Kenapa menangis?" tanya Suho "Aku sangat terharu," kata Irene "Terimakasih..," sambung Suho.

"Saat dia melihat ini, dia akan tau betapa besar cintamu padanya..," kata Irene sambil menempelkan tangan Suho ke perutnya.

"Emm, aku sangat mencintainya dan mencintaimu juga," kata Suho lalu mengecup Ierene dengan mesrah

***

Yuhuuuu gimana guys?

Tungguin updatean selanjutnya ya.. Bakal ada yang seru..

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang