48. Misi Jee

4.1K 250 62
                                    

Update lagi guys..

Jangan lupa vote dan komen yang banyak, biar aku juga semangat updatenya..

Selamat membaca~~

Jangan lupa vote dan komen ya..

Jangan lupa loh ya..

Awas ntar lupa...

***

"Ebooooooooooooooo... Ayahhh..........," teriak Jee saat dia bangun dari tidur dan tidak melihat siapa pun di sampingnya.

"Yaampun kemana dua orang dewasa itu!" kata Jee sambil turun dari ranjang "Eboooooo.. Ayah...!" teriak Jee lagi sambil mengucek matanya.

Jee berjalan ke arah ruang tamu dan dapur tapi masih belum menemukan Irene dan Suho.

Dibalik Jee yang sibuk mencari, di satu sudut apertemen mewah itu, Ibu dan Ayah Jee masih nyaman saling memeluk dengan sisa-sisa sensasi kegiatan panas mereka semalam.

"Ibu.. Ayah..," panggil Jee dari depan pintu.

"Emm.. Rene anakmu sudah bangun," kata Suho dengan malas "Aiguu..," gumam Irene meliuk lesu.

Irene terdiam saat menyadari situasi macam apa yang terjadi pagi ini.

"Aaaaaaaaggg!" teriak Irene kencang sambil mendorong Suho yang memeluk tubuh telanjangnya.

"Aaaahhg!" kata Suho dan Jee ikut berteriak "Aaww!" kata Suho merintih sakit karena terhempas ke lantai.

"Yaampun Ibu! Apa yang ibu lakukan pada Ayah Jee," kata Jee berlari ke arah Suho. Suho segera melilitkan handuk pada pinggangnya, karena dia hanya menggunakan celana pendek saja.

"Ayah baik-baik saja?" tanya Jee merasa khawatir "Ya, Ayah baik-baik saja," kata Suho.

"Apa yang kau lakukan!" kata Irene melotot ke arah Suho "Memangnya apa!" kata Suho "Kau juga menikmatinya!" sambung Suho.

"Menikmati apa?" tanya Jee dengan wajah polosnya "Menikmati apa?" tanya Irene ikut menatap Suho dan menempatkan Suho dalam posisi bahaya. "Kau ini!" kata Suho menatap Irene kesal karena tak tau harus bicara apa.

"Kenapa Ayah tidak pakai baju?" tanya Jee serius "Oho.. Ibu juga," sambungnya mulai bingung.

"Iya kenapa kau tak pakai baju?" tanya Irene menatap Suho "Kenapa Ayah tidak pakai baju?" kata Suho ikut betanya kikuk.

"Ahh Ayah dan Ibu habis bermain dan kepanasan," kata Suho berusaha menjelaskan "Bermain apa?" tanya Jee "Iya bermain apa?" tanya Suho menatap Irene untuk meminta bantuan.

"Bermain.. Bermain.. Apa yahh Ibu lupa," kata Irene sambil menggaruk lehernya.

"Oho.. Apa Ibu menggigit leher Ayah?" tanya Jee sambil mengelus are leher Suho yang merah "Aiguu.. Leher Ibu juga," sambung Jee dan benar-benar membuat Ibu dan Ayahnya bingung setengah mati.

"Ibu dan Ayah bertengkar lagi ya?" tanya Jee "Tidak." Suho dan Irene menjawab serentak.

"Jee tolong bukak pinti, bel berbunyi," kata Suho berbohong "Intip di layar dulu ya nak.. Jika tidak kenal tak usah dibuka," pesan Irene "Ya.. Baik lah," kata Jee sambil keluar.

"Cepat ambilkan pakaian ku," kata Irene pada Suho. Irene dan Suho bergegas memasang dan merapikan pakaian mereka masing-masing, setelah selesai Irene langsung pergi ke kamarnya.

Irene mengunci dirinya di dalam kamar mandi "Irene kau benar-benar gila!" kata Irene memukul kepalanya sendiri.

"Bagaimana jika kau hamil!" kata Irene mulai khawatir saat ingat bahwa masa-masa ini adalah masa suburnya.

Irene bergegas membersihkan dirinya dan berganti baju saat ke ruang makan Irene melihat Suho dan Jee sudah rapih, bahkan sudah sarapan juga.

"Mau kemana?" tanya Suho pada Irene saat melihat Irene terlihat buru-buru "Ke Apotek," jawab Irene "Biar kami saja, aku dan Jee juga ingin ke super market," kata Suho menawarkan.

"Baik lah, beli pil kontrasepsi," kata Irene sambil menunduk karena malu "Kau sedang subur?" goda Suho dan sontak membuat Irene melotot.

"Siapa yang resepsi? Apa yang subur?" tanya Jee "Cepat saja nak," kata Suho sambil tersenyum.

***

Jee dan Suho memebeli semua yang mereka mau, bahkan troli besar itu sudah penuh dengan barang-barang yang bahkan tidak penting sama sekali.

Setelah puas, kedua orang itu mempir ke apotek untuk membeli pesanan Irene.

"Selamat pagi Tuan, ada yang bisa saya bantu," sapa pegawai apotek itu ramah "berikan saya multivitamin," kata Suho.

Setelah selesai Suho dan Jee pulang dengan bersusah payah karena begitu banyak belanjaan.

"Yatuhan! Apa yang kalian beli," rutuk Irene pada Ayah dan anak itu.

"Mana pesanan ku?" tanya Irene "Bantu Jee, biar aku mengambilkan mu air putih," kata Suho.

Suho membuka bungkus vitamin itu, lalu berjalan mendekati Irene sambil membawa gelas berisi air putih "Ini," kata Suho "Kenapa obat kontrasepsi sangat besar," gumam Irene aneh.

"Itu yang paling bagus dan ampuh," kata Suho asal.

"Kau kesal padaku karena kejadian semalam?" tanya Suho pada Irene yang terus menekuk wajahnya "Tentu saja!" kata Irene ketus.

"Tapi kau tidak menolak semalam," kata Suho "Tutup mulut mu!" teriak Irene karena benar-benar merasa sebal.

"Kenapa dia marah, seperti aku saja yang salah," gumam Suho.

"Aku akan menang lagi Rene, kau akan kembali padaku," sambungnya.

"Untuk apa kalian membeli benda ini?" tanya Irene "Itu sangat bagus Ibu, spon pencuci piring itu dilengkapi dengan anti bakteri," kata Jee.

"Harganya sangat mahal untuk spon pencuci piring," rutuk Irene "Karena ada anti bakterinya!" kata Suho dan Jee serempak.

"Itu karena kalian bodoh! Termakan oleh iklan!" kata Irene mendebat "Coba di belikan spon biasa saja, kalian bisa membeli dua puluh spon," sambung Irene.

"Heis! Kenapa Ibu-Ibu sangat perhitungan sih!" kata Jee mendengus

"Lalu apa ini?" tanya Irene lagi "Itu kaos kaki dedek bayi," kata Jee "Itu sangat lucu jadi Jee beli saja," kata Jee.

"Kau mau adik?" tanya Suho "Mau," kata Jee "Kau akan mendapatkannya," kata Suho tersenyum penuh arti.

"Semua barang yang kalian beli tak ada yang berguna," kata Irene merutuk, Suho dan Jee hany bisa saling melirik dengan wajah masa bodoh mendengar ocehan Irene pagi ini.

***

"Kau fikir aku ini pelayan mu?" gumam Kai pada Krystal yang duduk di depannya "Lakukan saja yang baik!" kata Krystal.

"Kau bisa ke salon!" rutuk Kai "Tutup mulut mu!" kata Krystal "Aiguu.. Wanita ini pasti sangat kesepian," gumam Kai sambil terus menggosok punggung Krystal dengan skrap.

"Sampai kapan kau akan seperti ini! Hadapi Ibumu dan katakan! Jangan kabur seperti ini," kata Kai "Aku akan pulang setelah keputusan dari pengadilan," kata Krystal.

"Aku fikir menjadi Istri orang terhormat akan sangat menyenangkan! Nyatanya dia gila!" rutuk Krystal.

"Itu, karena dia tidak mencintaimu!" kata Kai menohok hati Krystal.

"Bangsat kau ya!" teriak Krystal "Aku bicara yang sebenarnya!" kata Kai.

"Kai..," panggil Krystal "Apa?" kata Kai "Apa kau mau ikut menemaniku bekeliling dunia?" tanya Krystal "Aku bisa saja pergi sendiri, tapi ku fikir itu pasti akan sangat membosankan," kata sambung Krystal.

"Apa kau bayari?" tanya Kai "Iya!" teriak Krystal "Kalau begitu akan ku fikirkan," kata Kai.

***

Gimana guys?

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang