11. Sisi Lainnya

2.8K 252 24
                                    

Aku update lagi guys, jangan lupa vote ya.. Komen juga biar akunya semangat. Btw aku mau nanya pendapat kalian tentang cerita ini? Wajib berpendapat yaa..

Selamat membaca, semoga terhibur 😘

***

"Selamat pagi," sapa Suho pada Irene yang baru saja membuka matanya, itu pun terbangun karena silau pada sinar matahari pagi yang masuk dari jendela, saat Suho membuka tirai kamar mewah itu "Selamat pagi Tuan," kata Irene menjawab sambil tersenyum...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat pagi," sapa Suho pada Irene yang baru saja membuka matanya, itu pun terbangun karena silau pada sinar matahari pagi yang masuk dari jendela, saat Suho membuka tirai kamar mewah itu "Selamat pagi Tuan," kata Irene menjawab sambil tersenyum ke arah Suho.

Entah bagaimana sinar mentari pagi, mengalahkan sinar dari senyummu. Harapan terbesar dalam hidupku adalah selalu dapat menatap wajah cantik itu, bahkan bidadari iri pada kecentikanmu dan kau memang bidadari untukku. Betapa besar rasa cinta ini padamu.

"Kuharap kau selalu seperti ini, menjadi wanita yang penurut." Suho tersenyum sambil terus mengelus rambut Irene. Mendengar kata-kata itu membuat Irene sedikit sedih "Aku bukan komputer yang bisa kau program, aku punya hati," gumam Irene dalam hati sambil menatap mata sayu pria itu.

Irene bergegas masuk ke kamar mandi intuk membersihkan dirinya dan tak lupa mengunci pintu kamar mandi itu, untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan dirinya. Setelah selesai Irene keluar dan melihat Suho yang sedang asik membaca banyak kertas.

"Tuan, saya akan ke dapur untuk membantu menyiapkan sarapan. Ada yang Tuan inginkan untuk sarapan?" tanya Irene "Tidak," jawab Suho singkat dan tak menoleh pada Irene "Ok, Suho yang dinging sudah kembali," kata Irene merutuk dalam hati dan perlahan langsung pergi dari sana dan menuju dapur.

"Selamat pagi Nyonya," sapa Sunny yang sedang menyiapkan meja makan "Selamat pagi Sunny," kata Irene sambil tersenyum "Kau sudah sangat rapih," sambung Irene "Iya, saya akan pergi ke kota untuk belanja hari ini," jawab Sunny "Emm baiklah..," jawab Irene sambil tersenyum kecut.

"Ada yang kau butuhkan? Minta dia untuk membelinya," kata Suho tiba-tiba muncul "Tidak, saya tidak butuh apapun," kata Irene berbohong "Aku butuh kebebasan," gumam Irene dalam hati.

Irene hanya diam saat melihat wajah masam Suho itu "Yatuhan, apa yang terjadi padanya," rutuk Irene merasa khawatir "Apa yang harus kulakukan untuk memperbaiki moodnya itu," sambung Irene.

"Ini, saya membuat ini untuk anda," kata Irene meletakan sepiring pancake di hadapan Suho "Saya menggunakan madu dan sedikit kayu manis untuk saosnya," jelas Irene "Anda tidak suka?" tanya Irene saat mendapati Suho tak merespon ucapannya.

"Akan kumakan," jawab Suho dan langsung memakan sarapannya "Ini enak," puji Suho "Syukurlah, kalau begitu," jawab Irene tersenyum sambil terus berharap mood pria itu cepat membaik, karena akan bahaya untuk dirinya.

"Jangan hanya perhatikan aku, makanlah juga," kata Suho "Em, baiklah..," kata Irene sambil menganggukan kepalanya.

***

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang