35. Pergi

2K 230 24
                                    

Hai guys apa kabar kalean? Semoga sehat ya all. Aku update lagi nih jan lupa vote dan komen ya..

Selamat menikmati konflik-konflik yang ada. Semua cerita punya caranya sendiri untuk berakhir dengan adil.

***

"Saat sampai di sana, kalian akan di jemput oleh adikku," kata Kai pada Sehun "Baik lah, ku ucapkan terimakasih banyak padamu," kata Sehun "Aku hanya membantu sebisaku," kata Kai sambil tersenyum.

"Aku akan menyusul setelah pemberkasanku selesai. Aku akan bekerja di salah satu rumah sakit besar di Amsterdam," sambung Kai.

Kai melirik ke arah Irene yang masih terlihat sangat tak karuan, sorot matanya kosong bagai tubuh tanpa jiwa "Sebesar apa lukamu?" gumam Kai dalam hati masih sambil menatap Irene.

"Rene.. Saat sampai di sana adikku akan langsung mengantarmu ke Dokter untuk memeriksa kandunganmu. Katakan jika kau merasa ada yang aneh pada perutmu," kata Kai.

Irene menggaguk sambil tersenyum paksa "Semua akan baik-baik saja," kata Kai sambil mengelus bahu Irene dengan lembut.

***

Aku pergi membawa sejuta luka, membawa semua kenangan manis bersamamu. Aku berharap akan segera lupa padamu dan pada semua kenangan kita. Aku pergi jauh, menyebrangi benua, aku sungguh berharap ingin segera lupa padamu.

"Jangan menangis lagi..," kata Sehun sambil menggenggam tangan Irene "Paling tidak izinkan aku menangis kali ini," lirih Irene dengan terisak lalu memeluk adiknya itu dengan erat hingga menjadi pusat perhatian dari penumpang lain pesawat itu.

"Aku sangat sedih dan hancur, aku tak bisa melakukan apa pun, paling tidak izinkan aku menangis," kata Irene dengan tangisan yang kian kencang "Menangis lah sepuasmu dan tinggalkan semua kesedihanmu di sana kak. Kita pergi dan kau akan berbahagia," bisik Sehun sambil menahan tangisnya.

"Bagaimana dengan anakku? Dia akan tumbuh tanpa Ayah, kenapa nasibnya begitu malang," gumam Irene merutuk "Tidak kak, kau saja sudah cukup, kasih sayangmu dan kasih sayangku sudah cukup untuknya, dia tidak perlu Ayah," kata Sehun meyakinkan.

"Tapi aku mencintainya Hun..," kata Irene mengadu "Aku tau," kata Sehun "Tapi aku tak bisa hidup dengan semua luka yang sudah di buatnya untukku," kata Irene "Karena itu aku membawa mu pergi," kata Sehun.

"Aku akan selalu ada untukmu dan bayimu kak.. Aku akan mengorbankan hidupku untuk kalian. Aku mohon kak, hidup lah dengan bahagia," kata Sehun.

Pesawat itu mendarat di tempat yang berjuluk kincir angin itu. Irene bersama Sehun turun dari pesawat dengan perasaan campur aduk terlebih lagi Irene yang masih merasa begitu terpukul.

Gadis mungil dengan wajah khas Korea itu membawa seutas kertas yang bertulisan "Irene dan Sehun". Dia adalah Yeri adik dari Kai.

"Senang bertemu dengan kalian," kata Yeri menyapa "Kami juga merasa senang bertemu denganmu," kata Sehun sambil tersenyum.

"Baik lah, setelah memeriksa kandunganmu baru aku akan menunjukan tempat yang sudah di siapakan kakakku untuk kalian," kata Yeri dengan ramah.

***

Suho berbaring di lantai kamar mewah itu "Bahkan aroma tubuhmu masih melakat di ruangan ini," gumam Suho sambil menatap semua benda yang ada di dinding itu "Maafkan Ayah nak," kata Suho lirih "Bahkan aku tak pantas di sebut sebagai Ayah.. Aku tak pantas," sambung Suho.

Suho menangis dengan sangat kencang, Bobby hanya bisa menatap Suho dari kejauhan sambil terus mencari tau tentang ke beradaan Irene sekarang, tapi nihil Bobby belum menemukan apa pun padahal sudah lebih dari satu bulan bekerja. keras.

Satu bulan ini benar-benar membuat Suho merasa hidup tapi malah mati berkali-kali dihidupkan lagi, lalu mati berkali-kali lagi. Hidup Suho serasa hancur, keputusannya salah dan membuat wanita yang paling berharga itu pergi darinya.

"Apa kau punya kelainan?" tanya Krystal kesal "Aku tak sudi menyentuhmu!" gumam Suho santai "Kau terlihat begitu menjijikan di hadapanku..," sambung Suho lalu membuang muka dari Krystal yang terus saja berusaha menggodanya itu.

Suho memejamkan matanya dan tentu saja membuat Krystal merasa begitu terhina, karena terus di tolak mentah-mentah oleh pria yang sudah berstatus sebagai suaminya itu.

"Bahkan aku bisa melihatmu saat aku terpejam begini, alir darah, detak jantung dan hela nafasku selalu membisikan namamu. Rene aku mencintaimu, maafkan aku. Paling tidak kau harus mengucapkan selamat inggal dengan benar."

"Paling tidak, izinkan aku menjelaskan semua, izinkan aku minta maaf dengan benar atas segala salahku padamu."

"Rene.. Hidupku berhenti, semuanya hancur."

Suho begitu merasa menderita dengan semua yang dialaminya. Rasa sesal dan rasa bersalah terus menghantui dirinya.

***

Sehun bekerja dengan sangat keras, dia memulai usahanya dengan modal dari tabungannya dan pinjaman dari Kai.

Sehun dan Irene tinggal bersama dengan Yeri. Di lantai satu gedung itu terdapat tempat kosong yang di manfaatkan Sehun untuk membuka cafe dan semuanya sudah berjalan dengan baik. Cafe itu ramai pengunjung dan hasil dari usaha itu bisa menghidupi dirinya dan Irene, termasuk untuk biaya tempat itu setiap bulannya.

Perut Irene kian membesar, sambil meringis ngilu Irene mengelus perutnya yang terasa tak nyaman bayi di perutnya itu terus saja menendang dan bergerak dengan lincah.

"Ada apa nak?" tanya Irene pada perutnya "Aduh..," kata Irene mengadu lalu menangis begitu saja. Uluh hatinya tiba-tiba pilu, perasaan sedih kembali hinggap dalam hatinya.

"Suhooo..," kata Irene berteriak sambil menangis "Aaaahh..," tangisan Ibu hamil itu terdenhar begitu lirih dan putus asa.

Sebesar apa pun kebenciannya pada pria itu, semua tak bisa merubah fakta bahwa dia begitu mencintai Suho, bahwa Irene begitu merindukan pria itu.

"Suho..," lirih Irene lagi "Kenapa kau jahat! Aku benci padamu..," kata Irene.

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Kai yang baru saja pulang dari bekerja dan mendengar tangisan Irene "Ada yang salah dengan perutmu?" tanya Kai khawatir.

"Dia terus bergerak," kata Irene "Aku merindukannya..," lirih Irene "Aku mau dia," sambung Irene dan seketika meluluh lantakan hati Kai.

Kai menarik Irene ke dalam pelukannya "Seprtinya bayi ini juga rindu pada Ayahanya. Apa yang harus ku lakukan..," Irene mngadu sambil meneluk Kai.

"Semua badai pasati akan segera berlalu, akan segera ada langit yang biru, jangan takut," bisik Kai.

***

Gimana menurut kalian?

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang