49. Tau

3K 255 22
                                    

Guys update lagi ni, maaf ya baru sempet update sekarang. Kemaren-kemaren ada kerjaan lain jadi gak bisa update.

Jangan lupa vote dan komen yang banyak ya guys..

Selamat membaca guys~~

***

"Yakkk! Cepat bangun!" teriak Krystal pada Kai "Aa? Kenapa? Ada apa?" kata Kai yang linglung.

"Aku harus segera kembali ke Seoul, Ayahku masuk rumah sakit," kata Krystal, mendengar itu Kai langsung mendudukan dirinya dan detik selanjutnya langsung memakai pakaiannya.

"Aku yang menyetir," kata Kai pada Krystal "Tenang.. Kita akan sampai ke Seoul dalam dua jam," kata Kai "Tenang lah..," sambung Kai.

"Iya.. Halo.. Baik lah.. Kebetulan aku sedang di Korea sekarang, aku akan sampai ke Seuol dalam dua jam," kata Kai pada seseorang yang menelponnya.

"VIP?" tanya Kai "Baik, tidak masalah.. Terus laporkan perkembangannya padaku. Menurutku semua belum terlalu gawat, tapi tak baik untuk menundanya. Aku akan segera sampai," kata Kai.

"Siapa?" tanya Krystal "Seseorang," jawab Kai. Kai mengenggam tangan Krystal yang, berusaha untuk menenangkan wanita itu.

"Semua salahku, jika terjadi hal buruk pada Ayahku, maka aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri," rutuk Krystal.

"Semua akan baik-baik saja," kata Kai.

Perjalanan mereka begitu cepat, bahkan sudah sampai ke Seuol dalam waktu kurang dari dua jam.

"Aku langsung menemui Ayahku ya, akan ku hubungi nanti," kata Krystal lalu pergi sambil berlari.

***

"Dokter Kim, kami beruntung karena kebetulan anda sedang berada di Korea," kata kepala rumah sakit pada Kai.

"Pasien ini salah satu pasien VIP rumah sakit kita, kami tak bisa menyerahkannya pada Dokter lain. Saya ucapkan terimakasih," kata orang itu pada Kai.

"Saya Dokter, saya akan bekerja sebaik mungkin," kata Kai.

Kai tersenyum saat melihat Krystal duduk di adapannya, sedangkan Krystal hanya menatap Kai tak percaya.

"Apa ini?" tanya Krystal bingung "Baik lah.. Pertama, perkenalkan saya Dokter spesialis jantung, Dokter Kim Kai dan saya yang akan menangani Ayah anda," kata Kai.

"Akan saya jelaskan, operasi yang akan dilakukan tidak lah rumit, tapi bukan berarti tidak ada resiko. Tuan Jung sudah pernah melakukan oprasi pemasangan ring, nampaknya ada masalah dengan ring di jantungnya, karena itu kami akan mengangkat ring yang lama dan memasang ring yang baru," kata Kai menjelaskan panjang lebar.

"Baik lah.. Saya percayakan suami saya pada anda Dokter," kata Nyonya Jung lalu keluar setelah mendengar penjelasan dari Kai.

"Apa-apaan ini?" tanya Krystal yang masih bingung "Apa? Aku Dokter! Kau tak percaya," kata Kai.

"Sulit untuk dipercaya," kata Krystal, Kai tertawa lalu mengecup bibir wanita itu dengan gemas "Kau harus memberiku hadia setelah menyelamatkan nyawa Ayahmu," kata Kai.

***

"Ayah.. Namanya Jee, dia anakku, cucu Ayah," kata Suho pada pria yang tengah terbaring itu.

"Cucuku sudah sebesar ini, tapi aku baru mengetahuinya," gumam Tuan Kim.

"Jika Ayah mau yang lain, aku bisa memberikan satu lagi," kata Suho bercanda.

"Ku dengar Krystal menggugat cerai?" tanya Tuan Kim "Iya Ayah, mungkin dia sudah tidak tahan lagi," kata Suho.

"Maaf.. Bahkan Ayah tak bisa melakukan apapun untuk membantu mu," kata Tuan Kim "Semua yang Ayah lakukan sudah lebih dari cukup. Terimakasih," kata Suho.

Irene hanya mentap heran Suho yang tengah mengbrol hangat dengan Ayahnya, padahal seingat Irene Suho sangat benci pada Ayahnya.

***

"Ayah.. Jee mau itu," kata Jee sambil menunjuk salah satu tempat makan cepat saji di mall itu.

"Baik lah..," kata Suho "Tidak! Tidak boleh makan cepat saji tidak baik untuk kesehatan," kata Irene menyahut.

"Hanya sekali ini!" kata Jee merajuk "Ya.. Benar izinkan dia hanya kali ini kan," kata Suho membantu Jee.

"Kalia sangat kompak dalam hal menentangku," kata Irene putus asa dan memilih ikut bersama Jee dan Suho.

"Aku mau es krim, kentang goreng, ayam goreng juga, es krim coklat juga, aaaa humb juga," kata Jee "Baik," kata Suho "Cola? Apa cola juga boleh?" tanya Jee "Tentu sayang..," kata Suho.

Semua mata menatap ke arah meja mereka, dua meja yang digabung menjadi satu itu terlihat sangat penuh dengan berbagai macam menu yang di pesan oleh Jee.

Irene menatap tajam ke arah anak dan ayah itu "Awas saja jika tidak dihabiskan yah!" kata Irene sambil melotot.

"Jee tidak tau jika akan sebanyak ini," gumam Jee sambil menunduk.

"Awas saja, kalian berdua tidak akan Ibu beri makan jika, semua makanan yang kalian pesan tidak habis," kata Irene masih dengan melotot.

"Aaaa.. Kenapa kau sangat seram!" gumam Suho takut pada tatapan itu "Lagi pula Jee sangat jarang minta jajan kan," sambung Suho.

"Waaa! Apa kau tidak ingat, dua hari yang lalu kalian beli mainan robot seharga sepeda motor!" kata Irene.

"Tapi beda Sayang.. Itu mainan dan kali ini makanan," debat Suho.

"Sayang?" kata Irene "Iya kenapa?" jawab Suho sambil tersenyum menang "Bukan! Aku tidak memanggilmu! Sayang kata mu?" kata Irene mendesis.

"Ya.. Sayang! Kau mau apa? Aku kan memang sayang pada mu," kata Suho.

"Ya! Ibu dan Ayah saling sayang kan," kata Jee sambil tersenyum.

"Berhenti berdebat! Ayo makan," sambung Jee pada Ayah dan Ibunya itu.

"Waaahh! Ayam goreng di Korea dan di Amsterdam sangat berbeda," kata Jee dengan wajah seruisnya.

"Jadi karena Ayam kau suka di Korea?" tanya Suho "Tidak.. Aku suka disini, karena ada Ayah juga," kata Jee.

"Bisa kah Jee sekolah disini saja Ayah?" tanya Jee pada Suho "Tentu saja, kau akan disini bersama Ayah," kata Suho.

"Jika Ibu setuju, Ayah akan segera mengurus semuanya dan setelah libur selesai Jee bisa mulai sekolah disini," kata Suho pada Jee namun menatap ke arah Irene yang tidak bereaksi sejak tadi.

"Ibu selalu begini!" kata Jee merajuk karena Irene tak bereaksi sejak tadi "Aaa! Kenapa hidupku begitu malang," gumam Jee "Aiguyaaa.. Aiguya..," sambungnya dengan dialeg aneh beserta lucu dan sontak membuat Irene dan Suho tertawa.

"Akan Ibu fikirkan, lagi pula kita harus berdiskusi dengan Acel Sehun dan Acel Kai jug," kata Irene pada Jee.

"Emm.. Baik lah," kata Jee.

***

Suho menggendong tubuh Jee yang tertidur, sedangkan Irene berlari dengan cepat untuk menyiapkan tempat tidur Jee.

Berlahan Suho meletakan tubuh putranya ke atas ranjang "Dia berat?" tanya Irene "Tidak juga," kata Suho sambil tersenyum.

"Mau minum?" tanya Suho "Kau akan melakukan hal aneh lagi saat aku mabuk," kata Irene.

"Aigu! Kau fikir aku melakukannya sendiri? Aku melakukannya karena mendapat izin darimu!" gumam Suho pada Irene.

"Sungguh Rene! Kau yang duluan," kata Suho menggoda wanita itu "Kau merintih dan memohon padaku," sambung Suho.

"Hentikan!" kata Irene sambil melempar Suho dengan bantal "Kau benar-benar gila!" sambung Irene berteriak.

"Stttt.. Anakmu akan bangun nanti," kata Suho.

"Rene.. Aku mencintaimu," kata Suho sambil menatap Irene "Aku mencintaimu," sambungnya lagi, lalu pergi dari sana meninggalkan Irene yang masih tertegun.

***

Udah dulu ya guys.. Maaf baru update..

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang