Felix terbangun dari tidurnya ketika alarm tua miliknya telah berbunyi. Ia segera bangkit dari kasur kecil dan kasarnya itu lalu merapikannya.
Setelah itu Ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia mandi lalu menyiapkan makanan sederhananya.
Beginilah kehidupannya, serba sepi dan sendiri. Kadang Ia sedih dengan kehidupannya, tapi lalu Ia menguatkan diri sendiri dengan mengatakan bahwa Ia sudah biasa, jadi tidak apa.
Setelah selesai menyiapkan segalanya, Felix mengambil tasnya dan keluar dari kontrakan kecil yang murah itu.
Ia mengunci kontrakannya dan mulai berjalan kaki menuju sekolahnya. Meski sedikit jauh tapi Felix memutuskan untuk berjalan kaki saja agar tidak membuang biaya banyak.
***
Felix memasuki kelasnya yang masih sepi, tentu saja karena Ia selalu datang pagi.
Felix lalu mendudukkan dirinya di kursi pojokan terpencil di ujung ruangan. Yang mejanya penuh coretan dan terlihat sangat tidak diinginkan.
Dan disitulah Felix duduk.
Bahkan di sekolahpun Felix selalu sendirian. Tentu saja tidak ada yang ingin berteman dengan orang miskin sepertinya itu.
Tidak ada manfaat dan membuang waktu, ujar mereka.
Apalagi dengan sifat Felix yang sangat tertutup dan terkesan dingin membuat peluangnya semakin kecil.
Tapi Felix tidak peduli, yang Ia inginkan hanyalah lulus dengan nilai sempurna, melanjutkan kuliah berpegang nilainya. Lalu mendapat pekerjaan yang pantas.
Setelah itu Ia akan bahagia. Itu yang terus dipikirkan oleh Felix.
Tanpa sadar bahwa teman -ehm, murid-murid kelasnya telah mulai berdatangan. Felix memutuskan untuk mengambil buku bekas yang Ia beli dengan harga murah lalu membacanya.
"Hai anak miskin,"sapa seorang murid diikuti dua murid perempuan lain di belakangnya.
Felix tidak menanggapi ejekan itu dan terus lanjut membaca seolah bahwa Ia tidak mendengarkan apapun.
"Heh udah miskin, tuli lagi, ya?!"teriak perempuan yang mengejeknya itu lalu menarik buku Felix.
"Maaf, aku gak ada urusan denganmu,"kata Felix sambil berusaha mengambil bukunya tadi.
"Kau mau ini?"tanya Nara sambil tersenyum miring.
"Kembal-"
Belum selesai Felix berucap, buku itu sudah di robek Nara menjadi dua.
"Ups, maaf. Gue gak sengaja,"kata Nara lalu melemparkan buku itu ke muka Felix lalu berjalan kembali menuju kursinya yang berada di baris depan.
Felix menarik napas dalam. Sabar, Felix. Orang kaya memang gak tau susahnya hidup, benak Felix.
Felix lalu memutuskan menyimpan bukunya dan akan memperbaikinya dengan selotip nanti.
Wali kelas mereka, Bu Suzy tiba-tiba datang membuat tanda tanya di kelas mereka.
"Selamat pagi, anak-anak,"sapa Bu Suzy.
"Pagi, Bu!"
"Hari ini kalian kedatangan murid baru. Silahkan kalian berdua masuk,"
Lalu pandangan semua orang tidak terkecuali Felix menuju ke dua orang yang baru masuk itu.
Dua pemuda manis itu langsung mendapat sorakan dari laki-laki di kelas.
"Ayo diam semua. Silahkan kalian berdua perkenalkan diri,"kata Bu Suzy.
"Halo, nama gue Han Jisung. Kalian bisa manggil gue Jisung,"kata Jisung ramah.
"Gue Kim Seungmin,"kata Seungmin cuek.
"Yang muka tupai imut minta nomornya boleh?"celetuk salah satu murid di sana diikuti sorakan di kelas.
"Neng Seungmin jangan cuek-cuek, ntar jodohnya hilang, kan jodoh lo itu gue,"celetuk murid lain.
"Sudah-sudah, jangan berisik! Seungmin Jisung kalian boleh duduk di sana. Di depan dan di samping Lee Felix, karena bangku itu saja yang kosong,"kata Bu Suzy.
"Eh Bu! Masa murid manis begitu duduk dekat orang miskin. Gak level, Bu. Mending duduk dekat saya,"kata Nara yang langsung disetujui oleh murid lainnya.
Felix hanya menunduk sambil tersenyum miris.
"Kalian tidak boleh seperti itu dengan teman sendiri!"tegur Bu Suzy.
"Mana ada kali, Bu yang mau temenan sama orang miskin,"sahut teman Nara lain bernama Thalia.
"Percuma kaya kalo otak pendek,"sindiran Seungmin membuat semua orang di kelas seketika terdiam.
Bu Suzy pun sedikit terkejut, namun akhirnya membiarkan saja.
"Ya sudah kalian berdua silahkan duduk,"kata Bu Suzy.
***
Jisung dan Seungmin masih berdiri di depan kelas berniat keluar, namun terhenti karena mendengar teriakan dari pojok kelas.
"Heh anak miskin, mana pr lo?!"teriak Nara pada Felix.
"Aku gak nger-"
"Gak usah alesan! Mana pr lo? Kasih atau lo mau dikurung di gudang sekolah!"ancam Nara.
Felix terdiam sesaat.
Tiba-tiba Nara menarik tas Felix dan langsung menghamburkan isinya di lantai kelas.
Seungmin dan Jisung sontak terkejut. Jisung sudah bersiap mendatangi Felix namun ditahan Seungmin.
"Kita lihat sebentar,"kata Seungmin.
"Apaan tas isinya buku bekas semua,"kata Nara sambil tersenyum meremehkan.
Nara lalu mengambil salah satu buku bertuliskan Fisika.
"Nyontek ya,"kata Nara sambil menggoyangkan buku Felix lalu melemparkan tas Felix ke muka Felix.
Nara lalu berjalan kembali ke tempat duduknya. Jisung segera mendatangi Felix dan membantu Felix merapikan isi bukunya.
"Lo gakpapa?"tanya Jisung.
Felix menatap wajah Jisung lalu mengangguk.
"Gak usah bantu,"kata Felix.
"Udah gakpapa,"kata Jisung.
Sedangkan Seungmin langsung berjalan menuju meja Nara. Seungmin menatap Nara membuat Nara yang merasa dilihati menoleh.
"Oh, hai Seungmin. Mau gabung sama geng kit-"
Sreet!
Buku Felix langsung diambil oleh Seungmin. Seungmin juga mengambil buku milik Nara lalu merobeknya.
Nara melebarkan matanya.
"Lo apa-"
"Gak ada sopan santun!"kata Seungmin telak lalu melempar buku Nara ke mejanya dan membalikkan badannya menuju Felix dan Jisung.
"Buku lo,"kata Seungmin sambil menyerahkan buku Felix.
"M-makasih,"kata Felix lalu menerima bukunya masih sambil menundukkan kepalanya.
"Kalo makasih itu liat muka orangnya,"kata Seungmin. Namun Felix tidak mengangkat kepalanya sama sekali.
"Felix temenin kita ke kantin mau gak? Kita gak tau kantin di mana,"ajak Jisung.
Namun Felix menggelengkan kepalanya.
"Yah kenapa?"tanya Jisung kecewa.
Jangan terpengaruh, Felix. Mungkin saja mereka ingin memanfaatkanmu, orang kaya kan selalu begitu, benak Felix.
"Gak,"kata Felix singkat lalu mengambil bukunya yang tadi pagi di robek oleh Nara dan selotip lalu mulai memperbaikinya.
Seungmin menoleh ke arah Jisung. "Ya sudahlah,"kata Seungmin.
Lalu akhirnya mereka pergi meninggalkan Felix.
Tbc.
Part selanjutnya baru ada Hyunjin lagi ya hehe. Next gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Story That Won't End [Hyunlix]
Fanfiction[COMPLETED] "Terus gue peduli?" "Lo gak pantes sama gue," "Maaf..." -Hyunjin "Aku lelah," "Kapan aku akan bahagia?" "I'm done..." -Felix *** Start: 14 Mei 2020 End: 21 Oktober 2020