Story That Won't End [Hyunlix]

32

Padahal part kemaren hitungan double update part sebelumnya tau😭 tapi yaudah karena comment kalian bikin aku seneng jadi update lagi deh. Jadi triple update🤣

Dapat salam dari dua manusia yang baru update selca setelah sekian lama.

***

Hyunjin terus kepikiran tentang Felix. Ia sudah bertanya pada teman-teman Felix seperti Jisung dan Seungmin tapi mereka juga tidak tahu.

Mereka jadi sedikit menyesal karena sempat menjauhi Felix. Sebenarnya mereka sangat khawatir pada Felix, tapi karena keadaan mereka terpaksa sedikit menjauhi Felix.

Dan sekarang mereka justru panik memikirkan Felix. Mereka sudah mencoba menghubungi hp Felix namun tidak aktif.

Hyunjin bahkan mulai mengabaikan Jeongin yang selama ini adalah prioritasnya.

"Hyunjin! Aku mau bicara serius sama kamu,"kata Jeongin.

Sekarang mereka sedang berada di kamar milik Hyunjin.

Hyunjin menoleh tak minat. "Kenapa Jeong?"

"Tatap mata aku!"kata Jeongin.

Hyunjin akhirnya menatap mata Jeongin, dari pada Jeongin berakhir marah dan melapor ke Ayah Hyunjin yang jelas sangat menyukai Jeongin.

"Kenapa, hm?"

"Aku suka sama kamu,"

Perkataan Jeongin membuat Hyunjin membeku.

"Maksud kamu?"

Jeongin memegang tangan Hyunjin. "Aku suka sama kamu Hyunjin, aku cinta sama kamu,"kata Jeongin.

Hyunjin menggeleng. "Gak, gak, Jeongin. Kamu bercanda kan?"kata Hyunjin.

"Bukannya kamu juga cinta sama aku? Kamu selalu prioritasin aku?"kata Jeongin.

"Kamu salah,"

"Aku benar!"suara Jeongin mulai meninggi.

"Bukannya kamu sendiri yang dulu bilang kamu cinta sama aku?! Kamu bilang kamu akan selalu sama aku?! Kenapa kamu tiba-tiba berubah pas aku udah mulai cinta sama kamu!"teriak Jeongin.

Hyunjin mengusap tangan Jeongin. "Tenang dulu, Jeong,"

"AKU GAK BISA TENANG! KAMU BERUBAH! DAN SEMUA ITU PASTI KARENA JALANG LEE ITU!"

Plakk!

Hyunjin menampar Jeongin. "Jaga ucapan kamu!"bentak Hyunjin.

Jeongin menoleh dengan air mata yang mulai mengalir. "K-kamu tampar aku, Jin?"lirih Jeongin.

"Pokoknya kamu punya aku, Jin. Selamanya!"setelah itu Jeongin pergi dari sana.

***