52 [END]

7.7K 703 274
                                    

Dua tahun kemudian

Kini Hyunjin sudah menjadi seorang CEO, penerus dari Ayahnya. Tapi jangan salah, Ia tetap kuliah sekarang. Jadi Ia kuliah sambil bekerja.

Tidak seperti dahulu, kehidupannya selalu dipenuhi warna. Namun sekarang hidupnya tampak abu-abu. Hidupnya sangat datar dan penuh penyesalan.

Sekarang Ia menjadi pribadi yang dingin dan tertutup.

Soalnya perjodohan antara Ia dan Jeongin, setelah Jeongin mendengar segala penjelasan dibalik Felix, akhirnya Ia memutuskan untuk berbicara pada Hyunjin.

Memutuskan apakah Hyunjin ingin mereka tetap melanjutkan hubungan mereka atau tidak. Tapi Hyunjin memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

Dan Jeongin dengan ikhlas merelakan Hyunjin, Ia sadar bahwa hati Hyunjin tidak padanya dan Ia tidak bisa memaksakan kehendaknya.

Ayah Hyunjin juga awalnya sangat menentang saat Hyunjin dan Jeongin memutuskan hubungan mereka.

Namun Hyunjin memberikan penawaran yang jelas tidak bisa Ia tolak, Hyunjin sangat membenci urusan bisnis, apalagi berhubungan dengan perusahaan. Selama ini Ia selalu menolak saat Ayahnya mengatakan kalau Hyunjin harus menjadi penerus perusahaannya.

Tapi dengan penawaran kalau Ia akan meneruskan perusahaan, Jinyoung dengan cepat setuju.

Setiap harinya dari pagi hingga malam Hyunjin habiskan untuk bekerja dan bekerja. Hyunjin tampak seperti seorang penggila kerja hingga mulai tak memperdulikan lingkungan sekitar.

Padahal hal itu Hyunjin lakukan untuk menutup kekosongan dihatinya setelah sang pemilik hati pergi jauh dan tak akan kembali lagi.

Tiba-tiba seseorang masuk dari pintu ruangan Hyunjin. Hyunjin menoleh dan melihat sahabat kecilnya.

"Sudah makan?"tanya Jeongin lalu berjalan mendekati Hyunjin.

"Belum,"kata Hyunjin singkat lalu kembali menatap ke arah layar laptopnya.

Jeongin menghela nafas. "Kamu makin kurusan, Jin. Kamu gak boleh berlarut-larut karena kepergian Felix, dan berakhir gak ngerawat tubuh kamu,"

"Jangan sok tahu!"sahut Hyunjin dingin.

"Aku tau..."lirih Jeongin.

Lalu tangan Jeongin bergerak menutup laptop Hyunjin, Hyunjin menoleh ke arah Jeongin tak suka, tapi Jeongin membalas dengan senyuman.

"Ayo, kita makan siang,"kata Jeongin lalu menarik tangan Hyunjin. Hyunjin hanya bisa pasrah, terlalu malas untuk menolak karena Ia pasti akan dipaksa akhirnya.

Hyunjin dan Jeongin turun ke restoran perusahaan milik Hyunjin dan mengambil ruang VIP. Ternyata ada Bangchan di sana.

"Hai, sayang,"sapa Jeongin lalu mengecup bibir Bangchan singkat.

"Perlu paksaan lagi?"tanya Bangchan.

"Gak, hari ini dia nurut,"kata Jeongin lalu duduk di sebelah tunangannya itu.

Ya, akhirnya Bangchan dan Jeongin saling jatuh cinta. Karena pertemuan tak sengaja saat sedang mengunjungi kuburan yang katanya adalah Felix.

Bangchan tiba-tiba jatuh pada pandangan pertama pada Jeongin. Setelah itu Bangchan pun dengan gencar mendekati Jeongin, apalagi setelah tahu kalau Jeongin sedang patah hati dengan Hyunjin.

Hyunjin menatap tak minat ke arah sepasang kasih di depannya itu, setelahnya Hyunjin mengambil hp dan menatap ke arah layar hpnya.

"Lo gak lagi deket sama orang gitu, Jin?"tanya Bangchan.

Story That Won't End [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang