28

3.9K 602 81
                                    

Felix melangkahkan kakinya memasuki sekolah dengan wajah murung. Tercetak jelas di wajahnya tanpa bisa ditutupi.

Felix berjalan di koridor, namun tiba-tiba semua tatapan langsung tertuju padanya.

Namun yang membedakan, sekarang ditambah oleh bisikan-bisikan siswa lain.

"Cih udah miskin, lonte ternyata,"
"Muka doang polos, aslinya busuk,"
"Kok Hyunjin mau ya sama lonte kayak begitu?"
"Jangan-jangan dia ngasih badan ke Hyunjin kali,"

Felix mengerutkan keningnya bingung. Mengapa semua orang mengatakan hal seperti itu?

Felix menunduk lalu mengeratkan tasnya.

"Hai, Felix,"tiba-tiba ada yang merangkul Felix membuatnya bingung.

Felix menoleh dan melihat Changbin sedang tersenyum lebar kepadanya.

"Kemaren Hyunjin, sekarang Changbin. Besok-besok siapa lagi, Minho?"
"Emang beneran lonte ternyata,"
"Murahan banget,"

Changbin tampak tak peduli dengan omongan siswa lain dan tetap berjalan bersama Felix.

"K-kak tolong tangannya, aku gak mau orang salah paham,"bisik Felix.

"Oh,"Changbin lalu melepas rangkulannya.

"Thanks ya, berkat lo gue udah mulai pdkt-an sama Seungmin nih,"kata Changbin.

Felix hanya mengangguk lesu.

"Kenapa sih dari kemaren lemes bener?"tanya Changbin bingung.

"Gakpapa kak,"

"Eh itu— leher lo—"kata Changbin sambil menunjuk sesuatu.

Felix seketika panik. "A-ah aku duluan ya, kak,"

Setelah itu Felix sedang gerak cepat pergi meninggalkan Changbin yang kebingungan.

Felix memasuki kamar mandi dan melihat lehernya yang ditunjuk Changbin.

Ternyata masih ada bekas kemarin yang belum tertutupi.

Seketika perasaan sedih mulai memenuhi hati Felix.

Tiba-tiba ada yang mendobrak pintu kamar mandi. Felix menoleh dan melihat ada Jeongin di sana.

Jeongin memandang Felix sinis. Jeongin melangkah ke arah Felix dengan pasti.

Plakk!

Wajah Felix tertoleh ke kanan dan pipinya seketika memerah.

"Gue gak nyangka lo sebusuk itu!"kata Jeongin dengan amarah.

"Kamu apa-ap—"

"Cih, harusnya dari awal gue gak nyuruh Hyunjin buat deketin lo!"kata Jeongin sambil mendorong bahu Felix.

"Bener kata mereka, lo gak pantes buat Hyunjin yang sempurna! Lo tuh cuman anak miskin!"

"Liat aja, mulai sekarang gue gak akan biarin lo deket-deket sama Hyunjin lagi!"

Lalu Jeongin meninggalkan Felix dengan air mata yang mulai menggenang.

Mengapa semua orang tiba-tiba begitu?

Felix memasuki kelasnya. Namun lagi-lagi semua pandangan mengarah kepadanya diikuti bisikan-bisikan.

Felix berjalan mendekati bangkunya, namun Jisung dan Seungmin juga mulai bergelagat aneh.

Mereka memandang Felix dengan pandangan seolah jijik namun juga kasian.

"Perhatian, buat semua anak SMA Garuda diharapkan berkumpul di lapangan karena kita akan menonton bersama,"

Story That Won't End [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang