11

4.7K 705 133
                                    

Karena udah mencapai target, aku update. Selamat menikmati hihi

***

"Jadi kelompok ini akan berlaku sampai akhir semester agar tidak susah menentukan kelompok lagi. Diharapkan kalian bisa cocok satu sama lain,"kata Pak Chanyeol.

"Untuk tugas pertama, kalian akan mempresentasikan tentang suatu alat musik modern. Penjelasan harus lengkap dan terperinci serta aktual. Kalian diberi waktu 2 minggu untuk mempelajari secara betul tentang alat musiknya,"kata Pak Chanyeol lagi.

"Untuk sekarang, kalian boleh ke perpustakaan untuk mencari referensi alat musik. Silahkan ke perpustakaan,"

Setelah itu semua murid pun mulai membubarkan diri dari kelas.

"Ayo Lix,"kata Seungmin.

"Kalian duluan aja,"kata Felix.

"Gak bisa gitu dong. Lo sekelompok sama kita, jadi perginya harus barengan,"kata Jisung.

"Tapi-"

"Udah ah, cepet,"kata Jisung lalu menarik tangan Felix pelan.

Felix akhirnya dengan pasrah berjalan bersama Jisung dan Seungmin.

"Kira-kira mau alat musik apa?"Jisung membuka suara.

"Lo bisa sesuatu alat musik gak, Lix?"tanya Seungmin.

Felix tampak berpikir. "Ah! Aku bisa sedikit bermain piano, saat kecil aku pernah diajarin Kak Chris main piano di panti,"kata Felix.

"Panti?"ulang Jisung.

"M-maksudku, d-dulu aku pernah diajarkan temanku bermain piano saat kami mengunjungi panti asuhan,"kata Felix.

Jisung dan Seungmin pun menganggukkan kepala.

"Kayaknya bagus, gue juga bisa dikit piano,"kata Jisung.

"Me too!"kata Seungmin.

"Yaudah karena kita udah tau dikit tentang piano, gimana kalo piano aja?"tanya Jisung.

Felix dan Seungmin pun mengangguk tanda setuju.

"Ngomong-ngomong Lix, lo deket ya sama Hyunjin?"tanya Seungmin.

Felix menggeleng pelan.

"Lah, kok bisa jadian?"tanya Jisung bingung.

Felix menggeleng lagi.

"Pertama kenal kapan?"tanya Seungmin lagi.

"Eum, beberapa hari yang lalu?"kata Felix tampak mengingat. "Tapi aku tau dia udah lama, dia baru tau aku beberapa hari yang lalu,"

"Loh gak mungkin dong. Kata dia tadi di lapangan dia udah lama tau lo,"kata Jisung.

Felix berpikir lagi, benar juga apa yang dikatakan oleh Jisung

"Ceritain dong ceritain. Kita gak ember kok,"kata Seungmin.

Felix nampak ragu, namun melihat wajah Jisung dan Seungmin yang penuh harap, serta sikap mereka yang selalu baik dengannya membuat Felix akhirnya setuju.

Felix pun menceritakan sejak awal bagaimana Ia bertemu Hyunjin dari insiden di cafe.

Jisung dan Seungmin mengangguk-anggukkan kepalanya sesekali sambil mendengar cerita Felix.

Felix bercerita semua, kecuali saat-saat Hyunjin kasar padanya. Menurut Felix itu tidak baik untuk diceritakan karena seolah menjelekkan nama orang lain.

"Itu mah akal-akalan dia doang. Dia tuh mau deket sama lo, makanya pake alesan baju,"kata Seungmin.

"Iya bener banget! Lagian gabut banget dia minta ganti rugi baju doang, orang dia kaya, terkenal, siapa yang gak tau dia,"setuju Jisung.

"Emang iya ya?"tanya Felix.

"Jelaslah, Felix!"

"Tapi kenapa dia mau sama aku? Aku jelek, aku miskin, aku serba kekurangan,"kata Felix pelan.

Jisung menghela nafas. "Lo itu cantik Felix, serius, lo imut, lo baik, lo pintar, lo punya banyak kelebihan,"kata Jisung.

"Jangan cuman karena perkataan orang, lo jadi merendah,"lanjut Seungmin.

Dari situ Felix sadar. Jisung dan Seungmin bukan seperti orang yang Ia pikir sebelumnya. Mereka baik.

***

Felix berjalan dengan setumpuk buku yang menutupi wajahnya. Ia berjalan menuju meja yang telah ditempati oleh Jisung dan Seungmin.

Namun tiba-tiba-

Brukk!!

Felix terjatuh karena kaki seseorang yang menghalang kakinya saat berjalan.

"Mampus lo HAHAHAHA!"tawa menggema di ruang perpustakaan mengundang seluruh pasang mata ke arahnya.

Felix mengangkat kepalanya dan melihat Nara bersama kedua temannya menatapnya dengan pandangan remeh.

Buku-bukunya berantakan ke sana ke mari. Namun tidak ada seorang pun yang tampak berminat menolongnya.

Baru saja Jisung dan Seungmin akan berdiri untuk menolongnya, tapi terhenti ketika justru sepasang kaki melangkah mendekat dan berhenti tepat di depan Felix.

Hyunjin menyodorkan tangannya berniat menarik Felix.

"Gak us- HYUNJIN!"Felix refleks berteriak dan mengalungkan tangannya di leher Hyunjin ketika Hyunjin tiba-tiba mengangkatnya ala bridal style.

Felix menyembunyikan wajahnya di dada Hyunjin malu. Semua tatapan pun langsung melebar melihat kejadian langka itu.

Oh, mungkin mereka melupakan fakta baru bahwa seorang Lee Felix adalah kekasih dari Hwang Hyunjin.

"Mau duduk di mana?"tanya Hyunjin.

"D-di situ,"kata Felix sambil menunjuk meja yang ditempati Jisung dan Seungmin.

Hyunjin lalu membawa Felix ke sana dan mendudukkan Felix di kursi.

Lalu Hyunjin pergi lagi untuk mengambil buku-buku yang berhamburan.

Sedang Nara dan kedua temannya masih terdiam terkejut.

Hyunjin berdiri lalu menatap tajam ke arah Nara dan teman-temannya membuat nyali mereka langsung menciut.

Lalu Hyunjin kembali mendekati Felix. Hyunjin menatap Felix yang sudah menundukkan kepalanya.

Hyunjin meletakkan buku-buku itu ke meja lalu membungkukkan badannya.

Hyunjin menarik dagu Felix dan mengangkatnya.

"Jangan nunduk, ntar orang gak bisa liat wajah cantik kamu,"kata Hyunjin.

Hyunjin lalu mencuri kecupan di pipi Felix dan menegakkan badannya.

Wajah Felix sudah memerah seperti kepiting rebus. Ia sangat malu sekarang.

Hyunjin mengalihkan pandangannya ke sekeliling di mana semua orang menatap ke arah mereka.

"Ngapain liat-liat!"kata Hyunjin.

Semua orang pun dengan segera kembali ke aktivitas awal mereka.

Hyunjin menoleh ke arah Felix lagi. "Semangat,"kata Hyunjin.

Lalu Hyunjin pergi meninggalkan perpustakaan, namun sebelum itu Ia melewati Nara dan temannya.

"Jangan macem-macem sama pacar gue,"

Tbc.

Kok Hyunjinnya tiba-tiba baik ya?:)

Next? Vote 50 comment 25

Story That Won't End [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang