Story That Won't End [Hyunlix]

24

Banyak yang ngira part kemaren itu alasan konflik di mulai. Jawabannya SALAH gengs🤣

Part" ini bumbu-bumbu dulu, biar keliatan perubahan sikap Hyunjin.

Awal konflik besar beberapa part lagi:)
Jadi perlahan dulu kita🤣

***

Tring!

Terdengar notifikasi tanda pesan masuk pada handphone Felix.

Hyunjin
Di mn lo?

Felix
Aku lagi di luar

Hyunjin
Sndri?

Felix
Enggak, sama temen
Kenapa?

Hyunjin
Oh

Setelah itu tidak ada pesan lagi dari Hyunjin. Namun meski begitu Felix tetap senang. Setidaknya Hyunjin masih peduli dengannya.

"Siapa, Lix?"tanya Bangchan.

"E-eh itu, eum-"Felix malu untuk mengatakan kalau itu pacarnya.

Bangchan menatapnya penuh selidik. "Siapa hayo?"kata Bangchan lagi.

"Eum, p-pacar aku,"kata Felix lalu setelah itu langsung menunduk malu.

Bangchan tertawa melihat tingkah laku Felix. "Ya ampun, Lixeunya Kak Chris udah besar ya,"kata Bangchan sambil mengacak rambut Felix gemas.

"Kak Chris!"kata Felix kesal.

"Dia baik gak? Kapan-kapan kenalin ke Kakak dong,"kata Bangchan.

"Baik! Dia suka bantu aku, Mamanya juga baik banget. Aku sukaaaa,"kata Felix penuh semangat.

Bangchan menatap Felix sambil tersenyum lembut. "Syukurlah kalo kamu ketemu orang baik,"kata Bangchan pelan.

Felix mengerjapkan matanya. Sudah lama Ia tidak melihat tatapan penuh kasih sayang dari Kak Chrisnya.

"Kak, aku kangen,"kata Felix sambil memainkan ujung bajunya.

Bangchan tertawa pelan lalu menarik Felix untuk mendekatinya. Bangchan lalu membawa Felix ke pelukannya.

"Lucu banget sih kamu!"kata Bangchan sambil mengecup puncak kepala Felix penuh sayang.

Felix menyamankan dirinya di pelukan Kakak tersayangnya itu. Untung saja kedai es krim itu sedang sepi, jadi mereka tidak akan mengganggu orang-orang.

"Kayaknya bakalan jadi hot news nih..."gumam seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka, lalu mematikan handphone yang sedari tadi merekam ke arah dua laki-laki yang sedang berpelukan.

"Selamat datang, Lee Felix. Drama akan dimulai,"

***

Felix memasuki kawasan sekolah, Ia tidak berangkat bersama Hyunjin karena Hyunjin akan datang terlambat, ada urusan basket.

Felix berjalan di koridor, Ia menunduk ketika melihat tatapan tajam yang dilayangkan orang-orang kepadanya.

"Kenapa sih Hyunjin mau sama tuh anak. Apa kelebihannya sih?"
"Udah miskin, jelek, jauh mendingan Jeongin,"
"Jelas lah, Jeongin sama dia jauh levelnya,"
"Mending Hyunjin sama gue, jelas-jelas cantik kaya gini,"