36

4.7K 637 59
                                    

Felix membuka matanya perlahan. Cahaya lampu membuat matanya silau. Baru saja Ia ingin menutup matanya dengan tangan, namun Ia tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh.

Felix menoleh ke tangannya dan ternyata tangannya terikat di kursi. Bukan hanya itu, kakinya juga diikat di kursi yang Ia duduki.

"Udah bangun ya?"tiba-tiba terdengar suara dari pojokan. Felix menoleh dan melihat dua perempuan yang sangat Ia kenali.

"K-kalian ngapain di sini? Dan kenapa aku diikat?!"kata Felix.

Joela melipat kedua tangannya di depan dada lalu melangkah mendekat ke arah Felix.

"Kita? Mau main aja sih sama cowok gatel kayak lo,"kata Joela.

"Lepasin aku! Aku gak ada urusan sama kalian!"

"Ck ck, sayangnya gak semudah itu. Lo udah ngambil Hyunjin dari Kak Joela, dan gue dari awal juga udah gak suka sama sikap sok lo,"kata Nara.

"Aku gak ada salah sama kamu, Nara,"kata Felix.

"Dengan lo hidup aja itu udah suatu kesalahan!"kata Nara.

"Jangan lo pikir kita gak tau soal keluarga lo yang ngebuang lo,"kata Joela.

Felix menggeleng-geleng. "Gak! Keluarga aku gak buang aku!"kata Felix.

Setelah itu Joela dan Nara tertawa terbahak-bahak. "Gak ngebuang? Terus lo ditinggal di panti maksudnya apa? HAHAHA,"

"Apa nih rame-rame,"tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari pintu masuk.

Felix menoleh dan sontak terkejut. "L-lucas?"lirih Felix.

Setelah itu Lucas tersenyum miring. "Oh, udah bangun, sayang?"kata Lucas dengan nada suara mengerikan.

"L-lucas! Tolong aku, lepasin aku,"

Lucas diam dan tetap berjalan mendekati Felix. Lalu setelah berdiri tepat di sebelah Felix, tangan Lucas bergerak mengusap pipi mulus Felix.

"Kalo dilepas gitu aja percuma dong gue capek-capek nyulik lo,"kata Lucas.

"Maksud kamu apa?"kata Felix mulai sedikit ketakutan.

"Fyi, Lucas dipihak kita,"kata Joela.

"Mau kalian apa?!"

"Gue? Simple, mau jauhin lo dari Hyunjin,"kata Joela.

"Gue sebagai adek tiri yang baik buat Joela, ngebantu dia,"kata Nara.

"Dan gue,"kata Lucas lalu memberi jeda.

Lucas mendekatkan wajahnya ke wajah Felix lalu mengecup bibir Felix. "Gue cuman mau ngemilikin lo seutuhnya kok,"kata Lucas.

Felix seketika memberontak. "LEPAS! LEPASIN AKU! LEPASIN!"teriak Felix.

"Sst! Bacot banget sih,"kata Joela.

"TOLONG! TOLONG AKU!"teriak Felix.

"Percuma lo teriak begimana juga gak akan ada yang mau nolongin!"kata Nara.

"LEP— hmppphhh!!"

Lucas membungkam mulut Felix dengan bibirnya. Felix menggeleng-gelengkan kepalanya memberontak, namun tiba-tiba Lucas menjambak rambut Felix.

Lucas melahap mulut Felix dengan kasar, tak peduli air mata yang mulai mengalir dari mata Felix.

Sebelah tangan Lucas bergerak menyusuri tubuh Felix yang masih terikat di kursi membuat tubuhnya tidak bisa memberontak.

Setelah itu Lucas melepas ciumannya dan menatap tajam Felix.

"Gue gak akan main kasar kalo lo nurut, sayang,"kata Lucas.

"Cas, lo urus dia ya. Kita mau pergi dulu. Selamat menikmati hidangan lo, btw desahannya jangan keras-keras, ntar penjaga gue pada sange,"kata Joela lalu diikuti Nara pergi keluar kamar itu.

"AKU BENCI KAMU, LUCAS!"teriak Felix.

Lucas menoleh ke arah pintu, Ia lalu berlari dan mengunci pintunya. Setelah itu Ia bergerak kembali mendekati Felix.

"JANGAN DEKATIN AKU!"teriak Felix.

"Hei, hei, tenang dulu. Gue gak akan nyakitin lo,"bisik Lucas pelan.

"AKU GAK PERCAYA! KAMU JAHAT LUCAS!"

"Stt, calm down. Gue gak akan nyentuh lo, Lix,"kata Lucas sambil mengangkat kedua tangannya.

Felix menatap Lucas dengan sorot mata tajam.

"Percaya sama gue, gue gak akan nyakitin lo,"bisik Lucas.

"Jaga jarak sama aku!"kata Felix tetap waspada.

"Iya malaikatnya Lucas, iya,"kata Lucas lalu memundurkan langkahnya.

Felix berusaha menenangkan diri, Felix mengatur nafasnya perlahan.

Cukup lama hingga Felix tenang. Setelah merasa Felix tenang, Lucas pun mendekat dan melepas ikatan tali tangan Felix.

"Sakit banget ya?"tanya Lucas ketika melihat pergelangan tangan Felix memerah.

Felix hanya bisa diam.

Lucas lalu mengusap pergelangan tangan Felix dengan ibu jarinya.

"Maaf ya gue kasar banget? Ini juga demi lo,"kata Lucas.

"Maksud kamu?"

Lucas menghela nafas. "Jangan bingung kalau sikap gue berubah-ubah,"Lucas lalu memberi jeda.

"Gue kerja sama dengan Joela dan Nara buat misahin lo dari Hyunjin,"

Baru saja Felix ingin angkat bicara, namun Lucas mengode untuk diam.

"Itu awal rencananya. Tapi gue tau mereka cuman mau manfaatin gue karena mereka nyadar mereka gak bisa tanpa bantuan. Dan gue akhirnya setuju dan ngikutin alur mereka,"kata Lucas.

Flashback

"Lo pikir gue mau?"tanya Lucas.

Joela mengangguk dengan percaya diri. "Rencana ini gak cuman nguntungin kita, tapi nguntungin lo buat dapetin Felix. Lo suka kan sama dia?"kata Joela.

Lucas mengangguk singkat.

"Untuk rencana lo tenang aja. Gue sama Nara udah mikirin semuanya. Lo tinggal jalanin aja. Mulai dari lo nyelametin Felix dari bullyan kita berdua, lo buat masalah untuk Felix di sekolah, gue dan Nara ngepublish, dan berakhir Felix diculik,"kata Joela.

Lucas mengangkat sebelah alisnya. "Maksud lo?"kata Lucas.

Joela tersenyum miring. "Just do it, dan lo bakal dapat keuntungan besar,"

Flashback end.

Felix terkesiap. "Jadi semua itu rencana kalian?"kata Felix.

"Jangan salah paham dulu. Iya, semua itu bagian dari rencana. Tapi gue curiga dari awal dan terbukti kalo mereka cuman mau manfaatin gue. Gue gak sengaja denger rencana mereka setelah penculikan ini.

Mereka bakalan ngabisin gue dan nyelakain lo. Setelah itu mereka bakalan biarin gue sama lo dan manggil polisi. Jadi seolah gue adalah penjahat dan lo yang bakalan paling sakit nanti.

Mereka gak main-main dalam nyelakain. Gue udah liat latar belakang Joela, dia pernah ngebunuh orang dulu. Cuman karena orang tuanya berkuasa jadi tertutupi,"kata Lucas.

Felix semakin tercengang. "S-sejahat itu?"lirih Felix.

Lucas mengangguk. "Tapi lo tenang aja, di hari mereka bakalan ngelakuin rencana jahat itu, temen-temen gue udah siap semua. Gue udah ngehubungin temen geng gue,"kata Lucas.

"Jadi yang lo harus lakuin sekarang cukup percaya sama gue dan lakuin apa yang gue suruh,"

Tbc.

Eit, belum apa-apa nih. Bakalan ada kejutan di dalam kejutan dan di dalam kejutan.

Story That Won't End [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang