Itu tangannya apa gak kebalik hei
Siapa yang ambyar tadi malem hayo?
***
Beberapa hari setelahnya Hyunjin siuman. Hyunjin membuka matanya dan yang pertama kali Ia lihat adalah Jeongin
"Hyunjin! Kamu udah bangun?!"
"Felix mana?"itu kata pertama yang keluar dari bibir Hyunjin.
"Gak tau. Dari awal kamu masuk rumah sakit dia gak pernah dateng ke sini, mungkin dia lagi asik pacaran sama Lucas-lucas itu,"kata Jeongin.
"Apa Felix marah sama aku?"tanya Hyunjin.
"Hyunjin, kamu baru bangun. Jangan mikirin soal orang lain. Kamu harus banyak istirahat biar bisa sehat lagi,kata Jeongin.
"Udah ah aku mau panggil dokter dulu,"kata Jeongin lalu keluar dari kamar rawat untuk memanggil dokter.
"Felix..."
Dokter datang untuk memeriksa keadaan Hyunjin. Setelah itu dokter mengatakan sesuatu pada Jeongin kemudian pergi.
"Dokter bilang kamu udah mulai membaik. Tapi kamu harus tetap berada di rumah sakit beberapa hari,"kata Jeongin.
"Felix baik-baik aja kan?"Hyunjin justru membahas hal lain.
Jeongin menghela nafas jengah. "Dia aja gak peduli soal kamu. Ngapain kamu peduli sama dia?"kata Jeongin.
"Felix pasti takut banget. Aku harus nyari Felix, Felix butuh aku,"kata Hyunjin lalu berusaha duduk.
Namun Jeongin menahannya. "Diam Hyunjin! Jangan banyak gerak!"kata Jeongin.
"Gak bisa, Jeong. Mungkin Felix lagi ketakutan sekarang. Dia pasti lagi stres banget dan trauma, aku harus ada buat dia,"kata Hyunjin.
"Hyunjin ingat, kamu udah putus sama Felix! Dan kamu bakalan tunangan sama aku!"
"Aku gak pernah mengiyakan soal tunangan kita,"
"Tapi kamu harus!"
"Aku gak akan mau. Aku cuman mau tunangan sama Felix, aku mau nikah sama Felix,"kata Hyunjin.
"Kamu kenapa sih, Jin?! Otak kamu udah dicuci sama dia?! Kenapa tiba-tiba kamu gini sama dia!"
Hyunjin menghela nafas. "Aku sadar aku udah jahat sama dia. Dan aku sadar kalau ternyata aku udah jatuh cinta sama dia,"
"Kamu pasti lagi ngeracau karena baru bangun. Udah kamu tidur aja,"kata Jeongin.
"Aku gak ngeracau, Jeong,"
"Tidur, Hyunjin!"
***
Felix baru saja kembali dari supermarket. Ia membantu membeli bahan makanan untuk keluarga Bang karena kebetulan Ia juga bosan di rumah.
Namun tiba-tiba ada suara yang membuat Felix menoleh. Di sana ada Nayeon menatapnya teduh.
Felix dengan cepat mengalihkan pandangannya seolah tak terjadi apa-apa.
Nayeon mendekati Felix dan meraih tangan Felix.
"Nak, kamu gakpapa? Kamu tinggal sama siapa sekarang? Mama dengar kamu dipecat dari pekerjaan dan di depak dari kontrakan kamu,"kata Nayeon sambil mengusap wajah Felix.
"Maaf, saya tidak kenal. Permisi,"kata Felix lalu melepas tangan Nayeon darinya.
"Felix jangan begini,"kata Nayeon.
"Tolong minggir sedikit, nyonya. Saya ingin lewat,"kata Felix sambil tetap berusaha mempertahankan wajah datarnya.
"Felix tolong jangan gini..."
Felix menegang ketika Nayeon memeluknya erat. Pertahanan Felix luruh.
"Mama kangen sama kamu..."kata Nayeon.
"Kenapa mama masih baik sama Felix? Felix udah jahat sama Hyunjin. Felix udah nyelakain Hyunjin, anak kandung mama, hiks,"
Nayeon menangkup wajah Felix lalu menghapus air matanya.
"Mama percaya Felix gak jahat. Mama tau Felix orang baik,"kata Nayeon.
"Mau cerita sesuatu sama mama?"tanya Nayeon.
Nayeon lalu membawa Felix untuk membayar belanjaan mereka di kasir dan Nayeon mengajak Felix untuk makan di restoran dekat situ.
Felix sudah duduk bersama Nayeon namun Felix tampak belum mau angkat bicara.
"Kamu apa kabar?"tanya Nayeon.
"Felix baik,"
"Mama udah denger semua cerita dari Minho dan Changbin soal kamu. Tapi mereka cuman tau dari sisi orang lain. Jadi mama mau dengar dari sisi kamu,"
Felix menggeleng. "Apa yang orang bilang bener kok, ma. Felix emang gak baik,"kata Felix lalu menunduk.
Nayeon mengusap tangan Felix. "Kalo kamu gak mau cerita gakpapa, mungkin kamu masih belum bisa percaya ke mama,"
"E-enggak gitu, ma.."kata Felix.
Nayeon hanya melempar senyuman.
Felix menghembuskan nafasnya lalu mulai bercerita dari awal sampai akhir.
Nayeon menatap Felix nanar. Nayeon tahu kalau Felix sudah kesusahan, namun sekarang Ia justru diberikaan cobaan berat lagi.
"Mama gak nyesel Hyunjin pacaran sama kamu. Kamu emang hebat,"kata Nayeon.
Felix hanya tersenyum tipis.
"Rencana kamu selanjutnya mau gimana?"tanya Nayeon.
"Om sama tante Bang yang jaga aku mau mengurus semua permasalahan dan salah paham di sekolah. Setelah itu rencananya aku bakalan pindah ke Australia bareng Kak Chris,"kata Felix.
"P-pindah?"
"Iya, ma.."
Nayeon langsung menunjukkan raut sedih. "Mama gak rela kamu pergi... Mama udah nganggap kamu anak mama, sama kayak Hyunjin,"
"Jangan gitu, ma. Felix udah gak sama Hyunjin lagi, jadi Felix gak punya hak buat sama Mama. Dan Hyunjin udah mau tunangan kan sama Jeongin? Gimana perasaan Jeongin coba kalo liat calon mertua dia justru dekat dengan orang lain,"
Nayeon menghela nafas. "Sebenarnya Mama gak setuju dengan perjodohan Hyunjin juga Jeongin. Karena Mama ngerasa mereka cuman salah paham soal perasaan mereka. Jeongin sayang sama Hyunjin sebagai saudara, begitu juga dengan Hyunjin. Karena mereka sama-sama gak punya saudara,"
"Entahlah. Felix gak bisa larang-larang juga. Dengan Hyunjin udah nyelamatin hidup Felix aja, Felix udah bersyukur banget. Felix tau kalo Hyunjin gak bakalan bahagia sama Felix. Jadi Felix milih mundur aja,"
"Kalo itu emang keputusan kamu, mama gak bisa ngelarang. Kalo kamu butuh atau kangen Mama, ingat ya, Mama selalu ada untuk kamu,"kata Nayeon sambil mengusap rambut Felix.
Felix mengangguk sambil tersenyum. "Makasih, ma..."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story That Won't End [Hyunlix]
Fanfiction[COMPLETED] "Terus gue peduli?" "Lo gak pantes sama gue," "Maaf..." -Hyunjin "Aku lelah," "Kapan aku akan bahagia?" "I'm done..." -Felix *** Start: 14 Mei 2020 End: 21 Oktober 2020