31

4.2K 651 118
                                    

Happy birthday our baby boy— eh salah baby boynya Hyunjin maksudnya:)
Karena hari ini ultah sunshine kita, jadi aku update. Hitung" sekalian double update. Selamat membaca!

***

Flashback

Hyunjin mengernyit bingung mendengar penuturan Jeongin.

"Gimana-gimana?"

"Aku mau kamu bikin aku deket sama Felix,"kata Jeongin.

"Tapi kenapa?"

Jeongin menghela nafas. "Papa tau soal Felix, dan dia marah besar pas tau ada yang lebih pinter dari aku,"

Hyunjin semakin tidak mengerti. "Jadi kamu mau aku ngelakuin apa?"tanya Hyunjin.

Jeongin pun menggeleng tanda tak tahu. "Aku cuman pengen nyenengin Papa sekali aja... Aku juga capek dimarahin terus,"lirih Jeongin.

Hyunjin mengusap kepala Jeongin penuh kelembutan. "Kamu tenang aja. Aku yang bakalan pikirin gimana caranya,"kata Hyunjin.

"Tapi jangan cara jahat ya, Hyunjin. Aku cuman mau temenan sama Felix dan belajar sama dia aja kok,"kata Jeongin.

Hyunjin terkekeh. Sungguh polos laki-laki di depannya ini. "Cara jahat, kamu pikir aku penjahat?"kata Hyunjin.

"Gak gituuuu, soalnya di film yang sering aku tonton-"

Cup!

Hyunjin mengecup punggung tangan Jeongin. "Kita ini bukan di film, sayang,"kata Hyunjin.

Pipi Jeongin memerah mendengar panggilan Hyunjin.

"Ih, Hyunjin! Udah ah, males,"kata Jeongin malu. Hyunjin terkekeh dibuatnya.

Ya, rencana untuk menjadikan Felix miliknya dan membuat Felix menuruti segala keinginannya sebagai 'pacar' termasuk mengajari Jeongin memang bukan hal jahat menurut Hyunjin.

Tapi satu hal yang Hyunjin tidak sadari dari dulu sampai sekarang. Bahwa mengorbankan dan menyakiti perasaan seseorang juga merupakan hal jahat.

Flashback end.

Kabar keluarnya Felix dari sekolah langsung tersebar luas. Ada yang mengatakan bahwa Felix mengundurkan diri, tapi ada yang bilang juga bahwa Felix dikeluarkan karena masalah kemarin.

Namun satu hal yang Hyunjin tau adalah sekarang, matanya terus terpaku pada papan tulis.

Tapi otaknya hanya terfokus pada laki-laki manis yang telah menjabat jadi mantannya yang ke sekian.

Hyunjin mengusap wajahnya kasar. Ada apa dengan dirinya?

Sejak kejadian di taman belakang, Ia terus kepikiran tentang Lee Felix.

Sudah beberapa hari namun Ia tidak bisa menghilangkan sosok itu dari pikirannya.

Minho yang duduk di sebelah Hyunjin menyadari bahwa Hyunjin sedang tidak fokus.

"Kenapa lo?"tanya Minho.

Hyunjin menggeleng. "Gakpapa,"

"Jangan kek cewek yang bilang gakpapa tapi gak taunya ada apa-apa,"sindir Minho.

Hyunjin berdecak dan mengabaikan perkataan Minho.

Apakah Ia harus mengunjungi rumah Felix?

***

Story That Won't End [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang