Ramaikan vommentnya ya!
***
"Orang miskin emang cuman bisa nyusahin orang!"
"Terus aku harus gimana?!"suara Felix mulai meninggi.
Hyunjin terkejut kemudian meraih tangan Felix dan mencengkramnya kuat. "Berani lo sama gue?!"ujar Hyunjin penuh amarah.
Felix meringis. "L-lepas! S-sakit, Hyunjin,"
"Gak akan sebelum lo ganti rugi baju gue!"kata Hyunjin sambil meremat tangan Felix lebih kencang.
"A-aw!"Felix semakin kesakitan.
"I-iya, aku akan ganti rugi baju kamu,"kata Felix akhirnya membuat Hyunjin lalu melonggarkan cengkramannya hingga terlepas.
"K-kamu masuk dulu,"kata Felix takut-takut.
Akhirnya Felix pun melangkahkan kakinya bersama Hyunjin yang mengikutinya dari belakang menuju rumahnya.
Felix memutar kunci rumahnya dan memasuki rumahnya.
Hyunjin mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah Felix.
Rumahnya memang jauh lebih kecil dari pada rumah Hyunjin, tapi rumah itu sangat rapi dan bersih.
"Kamu duduk dulu,"kata Felix lalu melenggang pergi menuju kamarnya.
Felix membuka lemari miliknya lalu mengambil sebuah kotak tua. Felix membukanya dan tampaklah beberapa lembar uang berwarna biru.
Felix menghela nafas berat. "Bayar kontrakan tanggal 23, pembayaran gaji tanggal 20. Kalau aku make uang ini, aku bisa nutupin bayar kontrakan pakai uang gaji bulan ini dan motong sebagian uang belanja dan makan,"gumam Felix.
Lebih baik begitu dari pada harus berurusan dengan Hyunjin, karena Felix tahu, jika sudah berurusan dengannya, maka hidupnya tidak akan tenang.
Felix akhirnya mengangguk lalu mulai mengambil beberapa uang itu dan meletakkan kembali kotak itu lalu menutup lemari.
Namun saat berbalik, Felix terkejut melihat dada seseorang tepat di hadapan wajahnya.
Felix mundur selangkah. "K-kamu ngapain di sini?"kata Felix terkejut.
Namun alih-alih menjawab, Hyunjin justru melangkahkan kakinya semakin mendekati Felix membuat Felix mundur beberapa langkah hingga menabrak lemari.
"I-ini uang buat ganti baju kamu,"kata Felix takut-takut.
Hyunjin mengambilnya dan mulai menghitung jumlahnya. Namun kemudian Hyunjin menunjukkan senyum miringnya.
Hyunjin bergerak mengukung Felix dengan tangan kanannya yang berada menempel di lemari tepat sebelah kanan kepala Felix.
Hyunjin mendekatkan wajahnya ke wajah Felix hingga hanya tersisa beberapa cm hingga hidung mereka bersentuhan.
"Uang segini gak cukup sayang,"bisik Hyunjin.
Bahkan di jarak sedekat ini, Felix bisa merasakan hembusan nafas Hyunjin menerpa wajahnya.
"T-tapi aku cuman punya itu,"kata Felix.
"Bukannya tadi gue liat masih ada ya?"kata Hyunjin lagi.
Felix menahan nafasnya. "T-tapi uang itu buat-"
Cup!
Seketika bola mata Felix membulat. Felix bisa merasakan benda kenyal itu menempel di bibirnya.
Hanya kecupan tanpa pergerakan sedikit pun. Felix masih terkejut hingga membuatnya hanya bisa berdiam diri.
Felix menatap Hyunjin yang sedang menutup matanya, namun beberapa detik kemudian Hyunjin menjauhkan kepalanya.
"Buat menutupi biaya kontrakan dan uang belanja, hm?"kata Hyunjin.
"Gue tau, karena itu sebagai orang baik gue gak akan minta uang tambahan kok. Gue balikin uang lo,"kata Hyunjin lalu menyerahkan uang tadi pada Felix.
"Sebagai gantinya, lo harus nurutin satu permintaan gue,"kata Hyunjin sambil tersenyum misterius.
"P-permintaan? Apa?"
Tbc.
Baik pala lo, Jin. Btw kira-kira permintaannya apa ya? Ini akhirnya aku ngetik ulang aja huhu. Masih sedih sampe sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story That Won't End [Hyunlix]
Fanfiction[COMPLETED] "Terus gue peduli?" "Lo gak pantes sama gue," "Maaf..." -Hyunjin "Aku lelah," "Kapan aku akan bahagia?" "I'm done..." -Felix *** Start: 14 Mei 2020 End: 21 Oktober 2020