Bab 4 : Penelusuran Dit

376 21 0
                                    

Setelah pulang sekolah, ia seperti biasa menemani dan membantu Rayhan memeriksa kelas.

"Kak, dikelas Kakak ada yang namanya Dit atau semacamnya gak?" Tanya Kirana.

"Gak ada." Jawab Rayhan singkat.

Mereka kembali ke kelas Kirana. Kirana menunjukkan hasil kerjanya semalaman. Selama Rayhan memeriksa, Kirana lebih memilih untuk tidur.

"Ini masih ku-" Ucapan Rayhan terpotong ketika ia melihat Kirana yang sudah terlelap. Ini ni, yang paling bikin gue males. Gumam Rayhan.

Rayhan tertarik melihat tulisan di buku Kirana yang terukir dengan bentuk-bentuk yang lucu.

Misi mencari Dit, gumam Rayhan. Mimpi lima kali. Dua pas kelas sepuluh, tiga kelas sebelas. Tinggi, gagah, rooftop, plus daerah belakang sekolah. Hubungannya dengan dunia nyata?

Rayhan heran dengan tulisan Kirana yang seperti teka-teki, ia tertarik dengan kelanjutan kisah ini.

Gadis itu membuka matanya dan melihat ke arah Rayhan yang memainkan ponselnya. "Ehh, sorry, Kak. Ketiduran." Ucap Kirana.

Rayhan menoleh, "Kalo masih ngantuk ya tidur atau gak pulang." Timpal Rayhan.

"Tapi, ini belum selesai." Sambung Kirana.

"Itu udah lumayan, tinggal ditambah foto orangnya terus jangan lupa pengertiannya jangan terlalu panjang." Ujar Rayhan, ia berdiri dan mengambil tasnya. "Ayo pulang." Ajaknya.

- - - - - -

Esoknya, mereka kembali berkumpul dikelas Kirana setelah melaksanakan tugas rutin. "Nih, Kak." Kirana menyerahkan tugasnya.

Rayhan memeriksa kembali, "Apa ya, kek ada yang kurang gitu."

"Bantuin ya, Kak. Kalo dapet nilai sempurna entar gue bakal ngabulin permintaan Kakak apa aja deh, mau makan apa boleh." Ucap Kirana.

"Serius? Apa aja?" Tanya Rayhan memastikan.

"Iya, asal aja jangan minta yang diluar nalar tetiba minta rumah atau mobil mana sanggup. Yang pas dikantong anak sma deh." Ujar Kirana.

Rayhan mengeluarkan sesuatu dari sakunya, "Ini soft copy tugas gue, kalo rada yang kurang ambil aja data dari sini." Ucap Rayhan.

Kirana tersenyum, "Thank you, banget deh, Kak. Ternyata, emang bener kalo Kakak itu anaknya baik."

"Terserah lo." Rayhan memutar sorot matanya. "Masalah Dit, mau gue bantuin?" Ucap Rayhan menawarkan bantuan.

"Kok lo tau?" Tanya Kirana.

"Lo waktu itu kan sempet nanya dan gue gak sengaja keliat tulisan dibuku lo." Jelas Rayhan.

Kirana menunduk malu, "Lo beneran, Kak mau bantuin?" Reyhan mengangguk.

"Sekarang gimana?" Ajak Reyhan.

"Oke." Balas Kirana yang sudah berdiri.

Mereka melihat absen kelas satu persatu terutama absen kelas dua belas. Mereka rata-rata mengetahui laki-laki yang terdapat huruf Dit tapi dua orang, Aditya Mulawarman anak dua belas ips satu dan Alditto, dua belas ipa empat.

Rayhan dan Kirana belum pernah melihat dua orang itu baik di dunia nyata maupun sosial media. Tak ada foto tentang mereka berdua.

"Kak, temenin gue ya besok ngeliat para Dit itu?" Pinta Kirana. Rayhan mengangguk, "Janji?" Tanya Kirana dengan mengacungkan jari kelingkingnya.

Rayhan mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik gadis itu.

Mereka melangkah menuruni anak tangga untuk pulang, "Kelas Kakak gak diperiksa?" Tanya Kirana.

The Endless MomentWhere stories live. Discover now