42. I want to see you

1.4K 86 0
                                    

💫💫💫

Teen romance...
Gimme this dance...
Yeah, I took a Xan...
(Yeah)
I hope you understand...
(She don't)

Alunan lagu Teen Romance yang dipopulerkan oleh Lil Peep terdengar melalui headphone putih Aurelia. Gadis itu mengangguk-angguk dengan tangan yang bergerak bak memainkan tuts piano. Gelapnya kamar menambah kesan syahdu, ditambah arti lirik yang didengar yang bercerita tentang kehidupan romansa remaja.

Aurelia sedang tidak mood untuk membaca atau pun mengerjakan hal yang biasa dilakukan. Seusai makan malam bersama mama, meski wanita itu mulai mengajaknya bicara, Aurelia tetap mengurung diri di kamar. Sudah satu series drama korea yang ditonton, kini ia memilih menenangkan diri dengan mendengar album lagu penyanyi favoritnya, Lil Peep.

Kaki jenjangnya diluruskan dan disandarkan pada tembok, sementara kepalanya berada di ujung kasur. Lampu teras merayap masuk melalui celah gordyn kamar. Aurelia memejam, pikirannya melalang buana ke penjuru hal, termasuk pada sosok yang selama ini sudah tak berkomunikasi dengannya.

Tidak, bukan cowok itu yang memutus komunikasi. Sejak kejadian di ruang kepala sekolah, Aurelia benar-benar enggan bicara dengan Axel. Gadis itu memutuskan pulang ke rumah, tanpa memberi kesempatan Axel untuk bicara.

Puluhan bahkan ratusan chat dan telepon dari Axel, tak pernah dijawabnya. Aurelia benar-benar menarik diri dan tak ingin kejadian buruk itu terulang kembali. Meski ia harus rela berpisah dari Axel, jarak antara keduanya sangat menyakiti hati masing-masing.

Axel kerap mendatangi rumah Aurelia, namun gadis itu enggan memberi akses masuk untuknya. Jangan mengizinkan masuk, bahkan Aurelia tak pernah menemui Axel. Beberapa kali Aurelia mendengar sang mama menyuruh Axel pulang dan tidak mengizinkan cowok itu untuk menemuinya. Aurelia tak bisa bertindak lebih, karena sadar jika ini untuk kebaikkan bersama. Ia tak ingin mamanya kecewa lagi jika ia kembali menjalin hubungan Axel.

Aurelia mendesah seraya menutupi sebagian wajah dengan lengannya. Pikiran yang rumit membuatnya pusing, ditambah masalah dengan studinya yang semakin runyam. Helaan napas berat lolos dari mulutnya. Sedetik kemudian, notifikasi muncul di layar ponsel dan berhasil menyita atensi Aurelia. Diraihnya ponsel yang tergeletak di dekat kepalanya, kemudian memicingkan mata membaca pesan tersebut.

Vin Axel

Rel, gue di depan rumah lo
✔️ 21.40

Aurelia beringsut duduk, kemudian berjalan mendekati jendela. Ia membuka gordyn biru dan mengintip dari celahnya. Manik Aurelia menangkap sosok yang amat dikenali sedang berdiri sambil menekuri ponsel dalam genggaman. Aurelia menghela napas berat, kembali menoleh saat ponselnya bergetar lagi.

Vin Axel

Gue tau, lo lihat gue sekarang
Gue cuma pengin ngomong sama lo
Please, go outside
✔️ 21.45

Napas berat diembuskan lagi seraya gadis itu menggigit ponselnya dan menatap Axel di seberang sana. Cowok itu terlihat gelisah, setelan serba hitam dengan sobek di segela sisinya, membuatnya terlihat seperti berandalan. Aurelia menggigit bibir bagian bawahnya, kemudian membalas pesan Axel dengan cepat.

Aurelia Zahra

Sorry, i can't
You better go home
✔️ 21.48

Vin Axel

Gue gak akan pulang,
sebelum lo nemuin gue.
✔️ 21.49

Aurelia mendesah, matanya melirik jam yang menunjukkan pukul sepuluh malam. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk menemui cowok itu. "Let's end this."

💫💫💫

Published : 28 Juni 2020

Vote + Comment

Love,

Max

Sejauh Bumi & MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang