💫💫💫
"Dea!" Putri berteriak di ambang pintu kelas, kemudian bergegas bergabung bersama gengnya di meja deret ketiga baris kedua. Ia meletakkan ranselnya di atas meja lalu menatap Dea dan Poppy bersamaan. "Lo tau gak, si Axel ketangkep polisi?"
Dea mendengkus sembari merapikan rambutnya di pantulan kaca mini di depannya dengan ransel sebagai penyangga. Sementara Poppy yang duduk di bangku depan mereka asik membaca chat group.
"Hey, gue lagi ngomong!" Putri berteriak, kontan seisi kelas mengamuk karena gadis itu sangat berisik, padahal masih pagi. Sementara di seberang mereka, Aurelia asik membaca novel sambil memakai earphone, agar suara-suara jahanam itu tak menganggu konsentrasinya.
"Kita udah tau," jawab Poppy tanpa mengalihkan pandangannya. "Axel kan jadi trending topic di sekolah," ujarnya sembari menunjukkan ponselnya ke hadapan Putri. Pesan broadcast yang ditujukan di group angkatan tentang perkelahian Axel dengan pria hidung belang, menyebabkan cowok itu dijebloskan ke penjara.
"Denger-denger, cewek yang ditolongin Axel emang orang baru di kelab itu. Kayaknya sih, dia dipaksa ngelayani om-om di sana. Tapi, karena si Axel ini orangnya gak tegaan, jadilah dia ikut campur masalah itu," jelas Poppy sembari menatap kedua temannya bergantian. "De, lo nyesel gak, putus dari Axel?"
Dea melirik Poppy sekilas, kemudian menyunggingkan senyum simpul. "Kalo gue mau, gue bisa kok balikan sama Axel."
Putri mengangguk setuju, ia bertopang dagu menatap Dea di sebelahnya. "Balikkan aja, De. Sayang loh, kalo lo lepasin Axel gitu aja."
Helaan napas kasar terdengar dari mulut Poppy. Ia berdecak menatap Putri dengan intens. "Lo tau kan, alesan Axel mutusin Dea karena apa?"
Putri bergumam lantas menjentikkan jarinya. "Karena Dea selingkuh!"
"Hahaha!" Kontan seisi kelas riuh menertawai Putri, juga Dea sebagai subjek yang disebut secara blak-blakkan. Dea langsung menyumpal mulut Putri dengan buku catatannya dan menyengir menatap teman-temannya dengan sorot tak berdosa. "Jangan dengerin, bohong si Putri nih. Iya kan, Put? Lo bohong kan?" Dea menatap Putri dengan nyalang, memberi isyarat agar temannya itu mengangguk mengiakan.
"Selamat pagi, anak-anak." Bu Dewi menginterupsi, bersiap memberi arahan dan motivasi untuk murid-muridnya, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
Aurelia melepas earphone dan memasukkan novel ke laci meja. Satu sudut bibirnya tertarik ke atas ketika teringat ucapan Putri yang memang benar adanya. Aurelia pernah sekali melihat Dea bermesraan dengan Malik di gudang, saat jam istirahat. Padahal saat itu, Dea masih berstatus sebagai pacar Axel. Pantas saja, Axel membenci Dea, karena ternyata gadis itu memang tak pantas dicinta.
Bicara tentang Axel, Aurelia langsung menyalakan ponselnya diam-diam. Ia membuka chat room Axel, mendapati cowok itu tengah online.
Aurelia Zahra
Xel, kok online?
Bukannya lo lagi di kantor polisi?
✔️ 08.00Aurelia kembali menatap ke depan, memperhatikan Bu Dewi yang mulai menjelaskan pelajaran fisika. Kedua kakinya terus bergerak, dengan satu tangan disembunyikan di laci meja, menunggu ponselnya bergetar sebagai tanda jika Axel telah membalas pesannya. Sesekali ia melirik ke kanan, Rere, teman sebangkunya tidak masuk sekolah. Tadi sempat minta tolong kepada Aurelia untuk mengizinkan kepada Bu Dewi.
Aurelia terenyak saat merasakan getaran ponselnya. Ia mencuri pandang pada Bu Dewi, memastikan wanita berkacamata itu tidak melihat ke arahnya. Aurelia menunduk, sedetik kemudian matanya membola membaca pesan Axel.
Vin Axel
Gue bebas :))
✔️ 08.05💫💫💫
Published : 5 Juni 2020
Vote + Comment
Love,
Max
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejauh Bumi & Matahari
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA] Genre: Teenfiction - Young Adult | 17+ "Lo sengaja usik gue buat dapetin perhatian gue, kan?" Axel menaikkan turunkan aslinya. "Gak usah sok polos. Gue tau, lo naksir gue." Aurelia mencondongkan tubuhnya, sontak Axel terkesiap...