35. Why Did You Like Him?

1.5K 103 2
                                    

💫💫💫

"Rel, demi apaaaa, gue gak rela drama si Bright tamat!" Rere bergumam sepanjang perjalanan, hingga sesampainya di tempat tujuan pun, gadis itu terus membahas aktor kesayangannya, Bright Vachirawit . Hal itu membuat Aurelia jengah, tak semangat untuk kegiatan sore ini. "Rel, lo kenapa sih? Sejak gue jemput lo sampe sekarang, muka lo ketekuk mulu? Kesambet apa?"

Aurelia menahan tangan Rere yang bergerak menyentuh keningnya. Manik hitamnya terus menekuri sneakers-nya, seraya meyusuri lorong mall dengan langkah gontai.

"Lo sakit, ya?" tanya Rere, kini ia mulai khawatir. Tak biasanya Aurelia pendiam seperti ini. Biasanya, Aurelia menanggapi ceritanya dengan celotehan atau makian yang memuakkan. "Kalo sakit, pulang aja yuk?"

"Enggak, Re." Aurelia menggeleng pelan, lalu mengedarkan pandangan ke penjuru mall. Sedetik kemudian, ia meninggalkan Rere yang mematung di tempat. Aurelia sengaja mengajak Rere ke sini untuk mencari buku kumpulan soal ujian nasional tahun lalu guna menambah persiapan belajar.

Rere memutar kedua bola mata, kemudian mengekori Aurelia yang berdiri di depan tumpukkan buku ujian nasional. "Kebiasaan banget sih, ninggalin gue gitu aja?"

Aurelia diam, tangannya terulur mengambil satu buku tebal. Matanya membaca sekilas tulisan promosi dalam sampul buku, kemudian ia melangkah menuju rak buku yang menampilkan jajaran novel ternama.

Kemarin, Aurelia sempat membuka akun profile wattpad penulis favoritnya, Max Syfrant. Di situ, ia melihat pengumuman jika cerita Samantha telah diterbitkan dan tersebar di seluruh toko buku. Oleh karena itu, Aurelia merasa penasaran dan berniat membelinya. Pasalnya, Samantha merupakan sequel novel Sadewa yang dibacanya saat ini.

Iris hitamnya terus mengabsen jajaran novel best seller, sedetik kemudian matanya berbinar tatkala menemukan novel incarannya. Ia segera mengambil novel bersampul biru dengan gambar vektor seorang perempuan lalu menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

Aurelia terus mengabaikan Rere yang kelimpungan mengikuti jejaknya, hingga kini keduanya berada di salah satu foodcourt penjual minuman thai tea yang sedang naik daun. Aurelia dan Rere duduk di pojok dan saling berhadapan, meneguk pesanan masing-masing. Rere, masih memasang ekspresi sebal, karena terus diabaikan Aurelia yang sibuk sendiri. "Rel!"

Aurelia mengalihkan pandangan dari novel yang dibelinya, kini menatap Rere dengan satu alis terangkat. "Hm?"

"Lo cuekkin gue mulu, gak suka gue ah!" Rere menggerutu dengan bibir mengerucut, membuat gadis dengan rambut seleher dan potongan bob itu tampak menggemaskan. "Lo ngajak gue jalan, tapi lo malah sibuk sendiri!"

Aurelia terkekeh, dimasukkan kembali novel itu ke dalam plastik putih berlogo toko buku, kemudian mengunyah boba hitam dalam minumannya. "Sorry, ya."

"Ck." Rere mendengkus, kembali meneguk minumannya dengan kasar. Kini, atensi beralih ke arah luar foodcourt, tepatnya pada koridor mall yang ramai. "Eh, Rel. Gue mau tanya, kenapa lo bisa suka sama Axel?"

"Hah? Kenapa apanya? Emang harus ada alasannya?" tanya Aurelia sambil menusuk-nusuk segel minuman dengan ujung sedotan.

"Lo tau kan, Axel anaknya gimana? Nakal, suka cari masalah, langganan guru BK pula," gumam Rere sambil menerawang manik hitam Aurelia. "Apa poin plus yang dipunyai bad boy macam dia?"

Aurelia mendongak, menatap Rere dengan satu sudut bibir tertarik ke atas. "Axel bisa bikin gue bahagia. That's it."

💫💫💫

Published : 21 Juni 2020

Vote + Comment

Love,

Max

Sejauh Bumi & MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang