💫💫💫
Got me spinning like a ballerina..
Feeling gangsta everytime i see ya..
You're the king..
and I'm a queen of disaster...Lantunan lagu Lana del Rey dinyanyikan dengan sangat baik oleh Aurelia. Langkah tegapnya berjalan menyusuri koridor sekolah. Ia merasa senang, hari ini tak berurusan dengan si kampret, Axel. Saat semua orang menyayangkan atas tertangkapnya Axel, Aurelia justru merasa senang. Bukan senang di atas penderitaan orang lain, tapi karena ia kembali merasa tenang menjalani hari tanpa cowok itu.
Setibanya di depan gerbang sekolah, langkahnya seketika terhenti. Suasana mendadak terasa mencekam saat manik cokelatnya menatap manik abu di seberang sana. Smirk andalan cowok itu sukses membuatnya bergidik ngeri. Ia buru-buru berbalik, namun suara bariton langsung menginterupsinya. "Aurel! Pulang bareng gue!"
Aurelia menunduk sambil memejam, membayangkan betapa malunya menjadi tontonan banyak orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Sudah pasti, ia mendapat tatapan tajam dari para fans alay yang merasa cemburu dan tersingkirkan olehnya. Pasalnya, setelah kabar putusnya Dea dan Axel, banyak murid perempuan yang langsung antre mendaftar jadi pacar Axel. Namun, hal itu justru membuat Axel risi.
"Lo!" Axel menunjuk seorang gadis gendut berkacamata bulat yang berjalan seorang diri. Gadis bernama Sonya itu menunjuk dirinya sendiri, merasa gugup karena sang pentolan sekolah tiba-tiba saja notice keberadaannya. Axel mengangguk. "Suruh Aurel ke sini!"
Gadis itu melongo, ternyata tujuan Axel memanggil hanya untuk menyuruhnya mengantarkan tuan putri kepada si pangeran. Sonya merutuki diri sendiri. "Lo kelewat halu, makanya malu kan!" gumamnya sambil memukuli kepalanya.
"Buruan!" titah Axel, suaranya menggema lantas menjadikannya sebagai bahan tontonan. Sonya mengangguk kemudian berbalik, mencolek bahu Aurelia dengan tatapan tidak suka. "Heh, lo budek? Lo dipanggil Axel!"
Aurelia menoleh, helaian rambut menutupi sebagian wajahnya. Ia tak terima disebut budek oleh orang yang bahkan tak dikenalnya. Aurelia mendesis, kemudian menatap Axel dengan sorot permusuhan. Ia beralih mengedarkan pandangan ke sekitar, semua pasang mata menatapnya sambil berbisik-bisik. Ah, sudah pasti mereka membicarakan tentang betapa beruntungnya Aurelia bisa mendapat perhatian si Axel.
Hentakkan kaki Aurelia menandakan jika ia benar-benar kesal dengan Axel. Ia bergegas menghampiri cowok yang bersandar di motor sport lalu menatap cowok itu dengan jengah. "Gue pernah bilang, gue gak mau pulang bareng lo!"
"Gue juga pernah bilang, kalo gue gak suka ditolak!" jawab Axel dengan gaya bossy.
Aurelia berdecak sebal sambil memutar kedua bola matanya. "Xel, lo itu bukan siapa-siapa gue. Lo gak punya hak ngatur hidup gue!"
"Siapa bilang?" Axel mengubah posisinya menjadi berdiri tegak, ditangkupnya wajah Aurelia dan ditatapnya tepat di manik cokelat gadis itu. "Pulang bareng gue, atau gue cium lo sekarang juga?"
"Lo pikir gue takut sama ancaman lo?" Aurelia melotot tajam. "Kata-kata lo basi banget, Xel! Udah banyak tokoh cowok di wattpad yang ngomong kek gitu! Itu gak mempan buat gue!"
"Oh, ya?" Axel menyunggingkan senyum simpul, sedetik kemudian ia menghapus jarak dan sebuah kecupan hampir saja mendarat jika saja Aurelia tidak mendorong tubuhnya.
"Axel!" Aurelia memekik. Axel benar-benar gila, batinnya. Aurelia langsung mengambil helm di jok belakang, lalu dipakainya dengan ekspresi sebal.
Axel tersenyum miring, ia merasa menang karena berhasil meluluhkan gadis itu. Ia segera menaiki motornya, dan menunggu Aurelia untuk naik. "Naik! Nunggu apa lagi?" Aurelia mendengkus, dengan sangat terpaksa, ia menuruti perintah cowok sinting itu.
"Nah, daritadi nurut kek!" gumam Axel, kemudian menyalakan mesin dan mulai melajukan motornya. "Rel, pegangan! Gue gak mau lo jatuh terus mati! Gue belum puas isengin lo!"
Aurelia menggeplak helm Axel, sontak cowok itu terkekeh geli. Manik abunya menangkap bayangan Aurelia yang bertingkah hendak mencekiknya dari kaca spion. Senyum simpul kembali terulas di bibirnya, Axel merasa Aurelia adalah sumber kebahagiaan barunya.
💫💫💫
Published : 8 Juni 2020
Vote + Comment
Love,
Max
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejauh Bumi & Matahari
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM BACA] Genre: Teenfiction - Young Adult | 17+ "Lo sengaja usik gue buat dapetin perhatian gue, kan?" Axel menaikkan turunkan aslinya. "Gak usah sok polos. Gue tau, lo naksir gue." Aurelia mencondongkan tubuhnya, sontak Axel terkesiap...