39. Viral Issue

1.5K 92 2
                                    

💫💫💫

"Rel, lo tau gak, masa si Axel pernah dicium sama Nina," ujar Edo sambil terbahak, membuat seisi kelas riuh karena suaranya.

Kontan, Aurelia melotot menatap Edo yang duduk di sebelahnya, tepatnya di kursi milik Rere. Aurelia tak tahu ke mana perginya Rere, jadilah kini ia ditemani Edo dan Axel. Sementara Ega menghilang entah ke mana. Jam istirahat membuat mereka bebas melakukan apa saja di kelas.

"Jangan bilang, Nina gendut yang punya tompel di bibirnya?!" tanya Aurelia. Edo mengangguk semakin tak kuasa menahan tawa.

Aurelia ikut tertawa, memukuli lengan Edo dan mengabaikan Axel yang jengah menatap keduanya. Cowok berambut acak-acakkan itu duduk di meja, mengunci tubuh Aurelia dengan kedua kakinya. "Udah puas ledekkin gue?"

"Banget!" Aurelia menjawab, tangannya menutupi mulutnya, tak kuasa membayangkan ekspresi Axel saat dicium Nina. Pasalnya, gadis bertubuh gendut itu terlihat nyentrik, karena suka mengenakan aksesoris polkadot dan selalu tebar pesona kepada banyak lelaki. "Eh, gimana ceritanya kok Nina bisa cium lo?"

Axel mengembuskan napas berat, kemudian mencengkeram rahang Aurelia, tak terlalu kencang serta tidak meninggalkan bekas sakit di pipi gadis itu. "Stop bahas Nina."

"Rel! Aurel!" Sebuah suara menginterupsi, kontan semua yang ada di kelas itu menoleh ke ambang pintu. Rere terlihat ngos-ngosan dengan raut pucat. Tangannya memegang daun pintu, ia berusaha mengatur helaan napasnya. "Gawat, Rel!"

Aurelia semakin tak mengerti, kemudian ia bangkit menghampiri Rere. Tak membuang waktu, Rere langsung menarik tangan Aurelia menembus padatnya koridor sekolah. Aurelia hampir terjatuh saat mengikuti langkah Rere yang tergesa-gesa, tak jarang ia menabrak tubuh seseorang di sekitarnya. Kini, keduanya terhenti di depan ruang kepala sekolah. Rere memberi isyarat kepada Aurelia untuk masuk. Sementara di belakang, Axel dan Edo menyusul. "Xel, lo juga masuk!" titah Rere.

Aurelia dan Axel melangkah masuk, kemudian menutup pintu kembali, meninggalkan Rere dan Edo di luar ruangan.  Manik hitam Aurelia menangkap beberapa orang yang duduk saling berhadapan, lalu matanya membulat saat melihat sosok yang paling dikenalnya. Ia langsung menghampiri wanita itu dan duduk di sebelahnya. "Mama?!"

Melinda menoleh, wajahnya memerah dan matanya berair. Tangannya memegang secarik tisu, di hadapannya ada Yuliana dan di antara keduanya ada Bu Fatimah. Di sebelah Yuliana ada Bu Dewi. Suasana hening, hanya terdengar isak tangis Melinda dan Yuliana saja.

Sedetik kemudian, keheningan itu terpecahkan saat Melinda melayangkan tamparan keras di pipi Aurelia. Kontan, semua yang melihat itu terbelalak, termasuk Axel. Terlihat ekspresi murka di wajah Melinda. "Memalukan! Beraninya kamu mesum di sekolah?!" Melinda melotot tajam, kemudian pandangannya beralih pada Axel yang berdiri mematung. "Sama dia?!"

💫💫💫

Published : 27 Juni 2020

Vote + Comment

Love,

Max


Sejauh Bumi & MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang