21. Cendol Dawet

1.9K 129 1
                                    

💫💫💫

"Xel, gue takut nyokap tau gue jalan sama lo." Aurelia berteriak di tengah ramainya jalanan di sore itu. Tangannya mencengkeram jaket jeans Axel, karena motor melaju dalam kecepatan tinggi. Axel tersenyum tipis mendengar ucapan Aurelia yang sudah berkali-kali diucapkan sejak berangkat tadi.

Kini, keduanya sampai di tempat tujuan, lapangan yang ramai oleh pendatang dengan berbagai booth menjual merchandise yang mendukung acara konser itu. Axel menggamit tangan Aurelia menuju tempat panitia untuk menyerahkan tiket masuk, lalu tiket itu dilingkarkan di pergelangan tangan masing-masing.

Konser band rock yang sedang naik daun itu menjadi salah satu favorit Axel. Semua penonton berpakaian sama, jeans sobek bak preman. Seperti Axel dan Aurelia yang mengenakam jeans dan kaos hitam.

Kini mereka mengambil posisi yang tepat, tidak terlalu dekat tapi juga tak terlalu jauh dari panggung. Suasana sore menjelang maghrib semakin ramai. Saat satu persatu bintang tamu membawakan lagu masing-masing, menghibur penonton yang terus bersorak sorai sambil mengangkat tangan ke udara dengan jari berbentuk lambang metal.

Malam semakin larut, suasana semakin panas. Aurelia terus melantunkan lagu yang ia pahami, juga Axel. Mereka asik sendiri, menikmati kebersamaan ini. Sesekali Axel melirik Aurelia yang berteriak kegirangan melihat band kesukaannya tampil. Kadang, gadis itu juga menyanyikan lagu yang sesuai dengan isi hatinya, dengan sepenuh hati. Tak jarang juga Aurelia menghentak-hentakkan kaki mengikuti irama yang super cepat. Tanpa disadari, Axel kini benar-benar jatuh hati pada Aurelia.

"Guysss, jadi gue di sini bakal bawain satu lagu yang hits banget, lagu ciptaan sang maestro The Godfather of Broken Heart!" seru sang vokalis berambut keriting di atas panggung, kontan semua penonton berteriak histeris, termasuk Aurelia. Pasalnya, lagu tersebut sangat cocok dinyanyikan buat sad boys dan sad girls yang mengalami patah hati ditinggal kekasih.

Koyo ngene rasane..
Wong nandang kangen..
Rino wengi atiku rasane peteng..
Tansah kelingan..
Kepingin nyawang..
Sedelo wae uwis emoh tenan..

"Emoh tenaaan!" Aurelia berteriak sambil menunjuk ke arah panggung. Ia menoleh, menatap Axel yang tersenyum padanya. "Gue suka banget sama lagu ini!"

"Cie ... sad girl." Axel menggoda sambil menaik turunkan kedua alisnya, membuat Aurelia terbahak geli. Gadis itu kembali menatap ke depan, menikmati lantunan musik yang dinyanyikan sang vokalis.

Cidro janji tegane kowe ngapusi..
Nganti seprene suwene aku ngenteni..
Nangis batinku nggrantes uripku..
Teles kebes netes eluh cendol dawet..

Semua penonton mengangkat tangan menunggu bagian yang dinanti. Suasana mulai ricuh, mereka berjoget sesuai alunan dan membuat satu dengan yang lain saling bersenggolan.

Cendol dawet, cendol dawet seger..
Cendol cendol dawet dawet..
Cendol cendol dawet dawet..
Cendol dawet seger..
Piro?

"Lima ngatusan!" Aurelia berteriak sambil menungarahkan kelima jarinya ke udara. "Terus gak pake ketan! Ji ro lu pat limo enem pitu wolu! Tak gintang gintang! Tak gintang gintang!"

Aurelia terus berjoget, tak peduli dengan sekitarnya. Gerakkannya sangat luwes, sesekali menunjuk Axel untuk mengikutinya. Cowok itu tertawa, tak menyangka Aurelia bisa segila ini. Axel mencoba menari, namun gerakkannya yang kaku justru mengundang tawa. Aurelia tak tahan melihat Axel, ia terduduk sambil menahan tawa. Sudut matanya berair, perutnya terasa melilit melihat kelakuan Axel. Kecemasannya beberapa waktu lalu, sirna tergantikan dengan kebahagiaan malam ini.

💫💫💫

Published : 12 Juni 2020

Vote + Comment

Love,

Max


Sejauh Bumi & MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang