💫💫💫
"SMA Glory!" Kernet memberi aba-aba pada seluruh murid dalam bus bahwa kini telah sampai di tempat tujuan.
Kontan, beberapa murid berbondong-bondong turun. Diketahui, mereka adalah murid kelas 12, karena hari ini ujian nasional, maka seluruh adek kelas diliburkan. Jam menunjukkan pukul setengah delapan, artinya setengah jam lagi ujian akan dimulai.
Murid yang paling terakhir turun dari bus itu, terlihat lesu tak bersemangat. Kepalanya selalu tertunduk dengan rambut terurai ke depan. Langkahnya sangat lambat, seakan berat rasanya menjalani sampai enam hari ke depan.
Baru memasuki halaman sekolah saja, gadis itu merasa seperti badut yang siap memberikan hiburan pada penontonnya. Ia mendesah berat seraya menulikan telinga dan berdoa agar dikuatkan hatinya. Sesampainya di lorong, semua murid di sisi kanan dan kiri koridor itu langsung menoleh ke arah subjek yang akhir-akhir ini menjadi bahan gunjingan. Saat video syur itu viral, gadis itu justru menghilang bak ditelan bumi. Mereka pikir, pihak sekolah akan mengeluarkan keduanya, namun tak mungkin. Pasalnya, pihak lelaki adalah anak dari donatur utama di SMA Glory.
"Rel, lo gak jadi di DO?" tanya Tyara, gadis berambut sebahu dengan kacamata kotak, duduk di bangku depan kelas 12 IPA-1. Kontan, ucapannya ditanggapi kekehan sinis oleh teman-temannya.
Aurelia tak ingin menanggapi, dan terus melangkah. Kelasnya yang berada di paling ujung, membuatnya mau tak mau menjadi sorotan sepanjang koridor. Semua orang berbisik, tatapan benci dan jijik terlihat dari mata mereka. Seakan, mereka orang paling suci yang tak pernah berbuat dosa.
"Gimana rasanya ciuman sama Axel?" goda Wahyu, cowok berambut keriting dengan banyak jerawat di wajahnya. Ucapannya ditanggapi tawa gelegar oleh teman-teman cowoknya. Mereka menatap Aurelia dengan sorot jelalatan dan pikiran negatif yang memenuhi otak.
Siulan dilontarkan dari mulut Fadhil diselingi cekikikkan. "Pasti nagih banget ya, Rel? Apa lagi si Axel cogan. Beruntung banget lo bisa dapetin dia."
"Yoi, my man," timpal Riko, masih teman satu geng Wahyu dan Fadhil. Ia sengaja meninggikan suaranya, agar Aurelia yang sudah berjalan melewati mereka, masih dapat mendengarnya. "Jangan-jangan lo udah kasih lebih dari ciuman, ya?"
"Ahaayy!" Kontan ketiganya terbahak puas, sementara Riko yang paling mesum di antara mereka, melakukan gerakkan membentuk body wanita bak gitar spanyol. Sontak, semua yang melihat itu pun ikut tertawa. Rasanya puas sekali menjatuhkan harga diri Aurelia di depan banyak orang.
Sedetik kemudian, tawa mereka terhenti ketika sebuah bogeman mendarat di pipi Riko. Semua mata terbelalak melihatnya, pun dengan Dea and the gang yang berdiri tepat di depan kelas 12 IPA-2.
"Bajingan! Mau gue sobek mulut lo?!" Axel memekik sambil menuding wajah Riko yang berdarah di hidungnya. Axel menarik kerah seragam Riko, kemudian mendorong cowok itu hingga tersungkur ke lantai. "Beraninya lo lecehin Aurel!"
"Xel, stop!" Edo dan Ega melerai keduanya. Edo menahan Axel, sementara Ega langsung menjauhkan Riko dari Axel. Cowok bermata elang itu tampak kesetanan, berusaha melepaskan diri dari Edo. "Lepas!"
Mendengar keributan itu, Aurelia langsung berbalik. Manik hitamnya mencari tahu apa yang sedang terjadi, seketika matanya membola seraya menutup mulut dengan tangannya. Hendak melangkah, pergelangan tangannya dicekal oleh seseorang. "Ikut gue!"
💫💫💫
Published : 1 Juli 2020
Vote + Comment
Love,
Max
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejauh Bumi & Matahari
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Genre: Teenfiction - Young Adult | 17+ "Lo sengaja usik gue buat dapetin perhatian gue, kan?" Axel menaikkan turunkan aslinya. "Gak usah sok polos. Gue tau, lo naksir gue." Aurelia mencondongkan tubuhnya, sontak Axel terkesiap...