Hai semuanya... Sebelum baca, vote dulu ya! Tinggalkan jejak kalian di setiap paragrafnya dong! Dan Follow akun WP ini ya! Supaya author semakin semangat ☺️ Okeh.
Anna mundar-mandir di dapur sambil membawa taperware biru tempat donat disusun. Jam empat pagi tadi Anna sudah bangun untuk membantu ibunya membuat donat, sebenernya ibunya lebih dulu bangun.
Anna menguap beberapa kali, tangannya menghitung donat ke dalam taperware, ini sudah hitungan ketiga dia mengulang-ulang.
"Udah sana kamu siap-siap sekolah. Biar ibu yang lanjutin," ucap Tias, mengambil alih pekerjaan Anna.
"Gakpapa Bu, tanggung udah Anna pegang," jawab Anna.
"Nanti kamu telat, biar nanti ibu aja yang anterin ke warung Bu Gendut sekalian."Ujar Tias, banyak pelanggan yang memuji donat bikinan Tias, penjualan pun meningkat.
"Bentar lagi juga ada tukang ojek gratis, lumayan ngirit ongkos. Akhirnya cowok dingin itu luluh juga," gumam Anna. Tias menggeleng mendengar Anna bicara sendiri.
"Bu...Donat yang mau dititip ke warung nggak ada?" tanya Anna, keluar dari kamar. Tangannya mengeratkan kunciran kudanya.
"Nggak usah ya Ann. Minggu ini ibu dapet banyak pesanan buat arisan," sahut Tias. Anna mengangguk dan tersenyum.
Anna mengedarkan matanya pada setiap sudut dapur yang berantakan, apa daya dia mepet waktu mau ke sekolah.
"Pulang sekolah nanti Anna yang beresin ya Bu." Anna mengambil rancelnya dan berjalan ke arah gerbang. Saat sudah menutup gerbang, Anna bertemu pandang dengan mata Albert.
"Lama banget sih! Gue nungguin dari tadi," ucap Albert di atas motornya, matanya memandang pada rambut Anna kemudian memasukkan helm pink pada kepala Anna tanpa menunggu Anna buka suara.
Anna hanya menghela nafas, tangannya menekan pundak Albert dan naik ke belakang Albert dengan senyum lebar. Cowok itu benar-benar menjemputnya, dia pikir chat Albert hanya bercanda.
Dari spion kaca Albert selalu curi-curi pandang pada wajah Anna, gadis itu asyik melihat ke kanan dan kiri. Kendaraan roda dua dan roda empat lalu lalang.
Albert memarkirkan motornya di samping mobil Kevin, dia tidak perduli itu khusus parkiran mobil. Temannya itu menatap bingung melihat Anna dibonceng Albert. Hampir tiap hari.
Kevin tersenyum pada Anna, gadis itu membalas senyum canggung kemudian Albert dan Kevin tos ala-ala laki-laki.
"Gue masuk duluan ya," ucap Kevin dengan mata bingung meninggalkan mereka berdua. Anna masih berusaha melepaskan helm di kepalanya.
"Lo bego apa totol sih?! Buka ginian aja nggak bisa. Atau lo cuma alesan biar gue bukain," oceh Albert membantu Anna melepaskan helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albert ( END )
Teen FictionAlbert Zorlando, cowok berparas tampan yang memiliki jiwa Lucifer dalam dirinya yang menjadikannya seseorang yang ditakuti dan disegani di SMA Labschool, bersama keenam kawannya. Mereka disebut Genk Orsela. Hari-hari Al, berubah saat bertemu Anna L...